Rafael itu cuek
Raya itu pemalu
Bagaimana jika mereka tiba-tiba dijodohkan?
Ini adalah kisah dua remaja yang dipersatukan dalam sebuah ikatan suci. Keduanya tidak menolak atau lebih tepatnya tidak bisa menolak. Semuanya terjadi begitu saja di kehidu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Tandai typo•
Suara gemericik air membangunkan gadis yang sebelumnya masih terlelap. Ketika kesadarannya sudah kembali penuh Raya langsung terduduk dan membenarkan penampilannya. Matanya melirik ke segala arah guna mencari jam tapi nihil. Lalu tangannya membuka ponsel, ternyata sudah sore. Bisa dipastikan yang berada didalam kamar mandi adalah Rafael. Suara itu menandakan jika cowok itu sedang mandi. Dengan segera dirinya melangkah pergi keluar kamar. Sepertinya dapur menjadi tujuannya.
Tak berselang lama Rafael telah selesai dengan ritualnya. Cowok itu keluar kamar mandi sudah rapi dengan kaos putih dan celana hitam selutut. Tangannya mengusap-usap rambut basahnya menggunakan handuk. Mata elang nya melirik ke arah sofa dimana tadi ada sesosok gadis yang tertidur di sana tapi sekarang sudah tidak ada. Tidak terlalu memikirkan hal itu Rafael pun memilih untuk keluar.
Suasana rumah tampak sepi. Laki-laki itu berjalan santai ke arah meja pantry, setelah mengambil minuman yang tadi dibelinya. Sebelumnya sempat ia mencium bau harum, ia pikir art atau Bundanya yang sedang memasak tapi ternyata bukan. Di dapur terlihat gadis yang tak lain adalah Raya sedang fokus pada sesuatu dihadapannya. Tangannya bergerak lincah memindahkan makanan kedalam piring.
Rafael hanya diam sambil mengamati dari belakang. Lalu ia menaikkan sebelah alisnya ketika melihat wajah terkejut dari gadis itu.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Kamu sejak kapan disitu?" Raya balik bertanya. Gugup sekali.
"Emang masalah?"
"E-enggak papa," Jawab Raya masih gugup. Lalu berjalan menuju meja makan untuk meletakkan piring.
Ia mengikuti langkah gadis itu kemudian duduk di salah satu kursi. Raya masih menata makanan mendadak salah tingkah ketika menyadari bahwa cowok itu menatapnya. Bahkan tangannya tak sengaja menyenggol tangan Rafael.
"Maaf," Ucapnya.
"Pada kemana?" Rafael memilih bertanya kenapa sepi sekali rumah ini.
"Tadi pergi,"
"Bibik pulang?"
Raya menggeleng tak tahu. Pasalnya ketika sampai di dapur sama sekali tak ada orang.
Setelah itu canggung menyelimuti keduanya. Rafael sudah selesai mengambil makannya sendiri. Tetapi gadis dihadapannya itu malah diam saja.