Chapter 1

13.8K 806 90
                                    

Warning: M-PREG!

・*❀Peony Bunny❀*







"Mom, is it okay if I compel my life to comeone el?" (Mom, is it okay if I compare my life to someone else’s?)

Itu adalah pertanyaan yang membuat Zhan membawa anaknya ke Child Pyschology Center. Baginya pertanyaan itu tidak wajar ditanyakan oleh anak yang bahkan belum genap tiga tahun. Meski masih mengucapkannya dengan cadel, tapi anaknya sudah mampu menanyakan kalimat panjang bermakna dalam.

Seharusnya anak seusia Yian masih mempelajari beberapa kosa kata baru. Namun anaknya justru selalu berbicara panjang yang tidak sesuai dengan usianya.

"This is the result. Expressive vocabulary test measures how he speaks, formation of sentences, vocabulary. Overall, he is at the level of a 7 years old. He is a very smart child."

Zhan tidak bisa menunjukkan wajah bahagia saat membaca hasil test kecerdasan anaknya. Saat kecerdasan majemuk lainnya dilakukan test, disimpulkan kalau Yian benar-benar anak cerdas yang melebihi usianya.

Zhan semakin khawatir saat tahu Yian tidak suka berbicara dengan anak seusianya. Yian lebih suka berbicara dengan orang dewasa yang dinilai lebih mengerti cara berpikirnya. Yian merasa tidak cocok berbicara dengan anak-anak seusia dengannya.

Zhan yang saat itu bekerja di Finlandia memutuskan kembali ke negara asalnya. Ia khawatir lingkungan kerja dan tempat tinggalnya semakin mempengaruhi kecerdasan anaknya. 



・*❀Peony Bunny❀*・



Dua tahun kemudian ....

"Mommy, whel al you?" (Mommy, where are you?)

Seorang bocah mungil turun dari gendongan seorang pemuda tampan. Langsung berlari memasuki rumah yang tampak senyap. Kaki mungilnya ia langkahkan ke kamar. Kepalanya menyembul ke kamar bernuansa putih, namun tidak ada siapa-siapa di dalamnya.

Seolah bisa menebak keberadaan sang ibu, anak kecil berwajah tampan itu berlari ke dapur. Senyum manisnya terkembang melihat seseorang yang berdiri membelakanginya.

"Mommy," teriaknya sambil memeluk kaki seseorang pemuda berkulit putih berwajah manis.

Pemuda manis itu tersentak. Namun langsung tersenyum lebar mendapati sepasang mata bulat yang memandanginya.

"Sudah bermainnya?" Yian mengangguk semangat.

"Mommy, have you cooked my favoite meal fol dinnel?" (Mommy, have you cooked my favorite meal for dinner?)

Yian langsung menoleh saat mendengar gelak tawa. Wajahnya berubah masam saat menyadari pemuda itu menertawakannya.

"Yian, yang benar itu favorite meal for dinner." Wajah Yian semakin masam saat pemuda bee-hoodie biru itu sengaja mempertegas huruf R.

"Mom ...." Yian mengadu.

"Zhiguang, berhenti menggoda Yian. Gege belum selesai memasak." Zhan menegur dengan lembut. Tapi pemuda yang masih berstatus mahasiswa di akademi teater itu justru semakin tergelak.

"Bukannya anak gege ini sangat sesuatu? Yian bisa mengerjakan soal siswa sekolah dasar tapi tidak bisa menyebutkan huruf S dan R."

Zhan langsung menunduk dan mendapati anaknya memasang wajah masam. Pemuda 27 tahun itu tersenyum dan beralih menggendong Yian.

"Untuk hari ini Yian boleh menyerang Guang ge."

Yian langsung tersenyum cerah saat Zhan menyerahkan pistol air ke tangannya. Dalam gendongan Zhan, Yian menembakkan pistol air ke wajah Zhiguang.

Where's My Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang