Chapter 12 (END)

9.5K 746 617
                                    


Panjang word-nya dua kali lipat dari Chapter sebelumnya. Sengaja gak aku bagi dua sebagai ucapan terima kasih untuk yang setia nungguin.

Ini super panjang. Jadi silakan cari waktu yang tepat dan tempat yang nyaman. Sediain camilan kalau perlu.

Yang penasaran happy atau sad ending, yuk dibaca. JANGAN CURANG DENGAN MEMBACA KOMEN DULUAN. wkwkwkk

Selamat membaca semuanya.

・*❀Peony Bunny❀*・






"Zhan, kenapa kau hidup seperti ini?"

Zhan mengerutkan dahinya. Tidak mengerti arah pembicaraan polisi di depannya. Pemuda manis itu baru saja selesai sarapan. Perawat juga baru saja keluar setelah mengganti semua perbannya. Hanya menyisakan dirinya dan seorang polisi yang sejak beberapa menit lalu di ruangannya.

"Tidak ada yang salah denganku," balas Zhan. Meraih buku yang sengaja ia minta pada seorang perawat.

"Gege memintamu untuk hidup dengan lebih baik. Tapi dengan adanya kasus kecelakaan yang disengaja seperti ini, sebenarnya bagaimana kehidupan yang kau jalani?" Pertanyaan itu tidak terjawab. Entah Zhan tidak mau menjawab atau justru karena terlalu fokus pada buku di tangannya.

Polisi tampan itu menghela nafas saat Zhan masih terus membisu. Ia berulang kali melirik Zhan yang hanya fokus pada bacaannya.

"Gege bisa menutup kasus ini dengan alasan murni kecelakaan," ucap Zhan pada akhirnya.

"Gege bertemu dengan seorang guru kecil."

"Guru kecil?" tanya Zhan. Mengalihkan pandangannya pada polisi muda yang justru tersenyum dan menunduk.

"Katanya gege beruntung karena sudah dewasa dan menjadi seorang polisi. Gege bisa melindungi orang yang gege sayang. Walaupun gege tidak memiliki sesuatu yang seperti itu sekarang, setidaknya gege bisa melindungi dan menolong orang yang membutuhkan. Menegakkan keadilan yang memang sudah menjadi tanggung jawab gege. Sejak saat itu gege tidak pernah berpikir ingin kembali menjadi anak-anak bagaimanapun beratnya kehidupan, karena ternyata kehidupan gege yang sekarang sangat berharga. Dan gege akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas."

"Gege sudah bertemu dengan guru yang sangat luar biasa," celetuk Zhan.

"Kau benar," balasnya dan tersenyum. Membayangkan sesosok bocah lima tahun yang entah sejak kapan menjadi salah satu yang spesial untuknya.

"Itu artinya gege sudah menjalani kehidupan yang lebih baik sekarang."

"Kau benar." Ia membenarkan sekali lagi.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah menjalani kehidupanmu dengan baik?"

Zhan terdiam sejenak. Ada jeda di antara mereka yang membuat ruangan serba putih itu terasa hening beberapa detik.

"Aku memiliki anak."

"A-Anak?" tanya polisi tampan itu terbata. Memasang wajah terkejut saat pemuda manis di depannya mengakui sudah memiliki anak. Ia tidak menyangka Zhan akan memulai kehidupan barunya secepat itu.

"Eum ...." Zhan mengangguk.

"Tidak mungkin orang sepertimu tidak ada yang memiliki," gumam polisi itu lirih. Sedangkan Zhan memilih tidak menanggapi kalimat itu.

"Di mana dia sekarang?" tanyanya.

"Dia sedang sekolah."

"Anakmu sudah dalam usia sekolah? Itu artinya dia berusia─"

Where's My Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang