Chapter 11

5.1K 518 335
                                    

"Entah itu untuk melupakan seseorang, membalas dendam atau apapun, gege akan melakukannya kalau itu bisa membuat gege bersamamu. Gege akan membuatmu melupakan orang itu."

Itu adalah kalimat dari seorang pria yang mencintainya. Dan pria itu juga yang pada akhirnya memutuskan hubungan dengannya. Meninggalkannya tanpa pernah memberi kabar lagi.

Saat itu dengan terang-terangan Zhan ingin mencari tempat pelampiasan. Ingin melupakan Yibo dengan menjalin hubungan dengan seseorang yang sama sekali tidak ia cintai.

Pria itu memperlakukannya dengan begitu baik. Selalu mengembalikan senyumannya berapa kalipun Yibo mematahkan hatinya. Meminjamkan bahu saat ia begitu lelah menanggung cinta meski tahu tidak akan bisa memiliki. Mengulurkan tangan saat ia berulang kali jatuh bangun karena cintanya pada Yibo tak pernah disambut.

Dan malam itu Zhan menangis di depannya. Menangis terisak dengan terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Ge maafkan aku. Maafkan aku karena masih mencintainya. Maafkan aku." Zhan meminta maaf karena kebodohannya. Tetap mencintai pria lain meski tahu ada seorang pria yang mencintainya dengan begitu tulus.

"Zhan, jangan menangis. Gege mohon jangan menangis seperti ini."

Zhan menggeleng saat kekasihnya mencoba menyeka air matanya. Beralih mengenggam tangan kekasihnya yang tampak begitu terluka melihat tangisannya.

"Ge maafkan aku. Ini sudah hampir tiga tahun tapi aku ...." Kalimat Zhan terpotong saat tubuhnya dipeluk begitu erat.

"Cukup Zhan! Jangan meminta maaf lagi. Gege tahu kau belum bisa mencintai gege walau sedikit saja. Gege tidak pernah menyesali kebersamaan kita walau hanya gege yang mencintaimu. Tapi kalau kebersamaan kita pada akhirnya hanya menyakitimu seperti ini ...." Ia menjeda kalimatnya. Melepas pelukannya dan menatap Zhan begitu lekat.

"Sebaiknya kita akhiri hubungan ini Zhan. Gege merasakan sakit yang lebih saat melihatmu menangis daripada menerima kenyataan kau tidak mencintai gege. Karena gege hanya ingin melihatmu bahagia. Seperti yang pernah gege katakan, senyumanmu adalah hal yang paling gege sukai. Tapi kalau justru gege yang membuatmu kehilangan senyuman apalagi sampai mengeluarkan air mata, gege tidak akan memaafkan diri gege sendiri."

"G-Ge ... apa maksudnya─"

"Sebagai gantinya kau harus berbahagia Zhan. Kau harus hidup lebih baik dan temukan kebahagiaanmu sendiri. Selamat tinggal." Dan untuk pertama kalinya pria itu menciumnya di dahi. Mengecupnya begitu lembut sebagai salam perpisahan. Zhan yang masih terdiam kaku di tempatnya bisa melihat air mata menetes dari pria yang selama ini selalu mencintainya dengan begitu tulus.

Dan itu adalah terakhir kalinya Zhan melihat pria itu yang sudah selama tiga tahun menjadi kekasihnya.

Zhan yakin dirinya masih mencintai Yibo. Zhan sangat yakin hatinya belum bisa berpaling pada kekasih yang sangat mencintainya. Namun malam itu Zhan merasakan patah hati terberat dalam hidupnya. Dadanya terasa sesak dan panas yang tidak bisa diungkapkan.

Dan Zhan tidak tahu apa yang membuatnya menangis selama berhari-hari. Yang ia tahu, butuh waktu cukup panjang untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Bahkan saat Zhan menghabiskan malam bersama Yibo, masih ada rasa sesak yang tersisa tanpa ia sadari.



・*❀Peony Bunny❀*・



Mobil yang ia kendarai melaju pelan di pekarangan sekolah. Menghentikannya dan turun dari dalamnya. Tanpa pikir panjang ia berjalan mendekati anak-anak yang sedang bermain di halaman. Dan beberapa detik kemudian ia tertegun dengan perbuatannya sendiri.

Where's My Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang