Chapter 9

5.3K 578 173
                                    

Note: Sebelum baca, janji dulu jadi readers yang manis. Tidak boleh emosi apalagi sampai keluarin kata mutiara.

Selamat Membaca!

・*❀Peony Bunny❀*・




Yibo menghela nafas saat melihat undangan melalui ponselnya. Saat mahasiswa lain merayakan kelulusan dengan suka cita, Yibo justru meratapi hari yang terlewati penuh penyesalan. Ia merasa tahun yang terlewati terbuang percuma karena hubungannya dengan Zhan masih sebatas mahasiswa yang saling mengenal.

Malam itu Yibo menghadiri perayaan tanpa sang tunangan. Gadis itu memilih pergi merayakan kelulusannya dengan pesta dansa di kapal pesiar salah satu temannya.

"Aku pikir cukup hanya dengan tidak menyerah." Yibo memandang Zhan dalam diam di sudut sana. Mengabaikan ocehan dan teriakan riuh teman-temannya. Fokusnya hanya pada gelas di depannya. Terus meneguknya sembari menikmati pemandangan wajah manis di ujung sana.

Sama seperti yang dilakukan, Zhan juga tampak berulang kali meneguk minuman di depannya. Terus seperti itu tanpa berniat ikut bercanda dengan teman-temannya.

Dari tempat duduknya, Yibo bisa melihat dengan jelas pipi Zhan mulai memerah. Pemuda yang hampir tidak pernah tersenyum itu kini menampakkan senyum manisnya. Zhan terus tersenyum dan begitu tenang di tempat duduknya.

"Aku baru tahu ada orang mabuk tapi terlihat semakin menggemaskan." Yibo tersenyum tanpa sadar. Pesta yang seharusnya diadakan untuk merayakan kelulusan justru Yibo gunakan memandangi Zhan lebih lama. Apalagi tidak ada sosok pria lain yang selama ini membuat iritasi matanya.

Gelas Yibo terhenti di bibir saat Zhan menatap ke arahnya. Menatap begitu lembut diiringi senyuman termanis yang pernah ia lihat.

Entah apa yang merasuki Zhan saat itu, tanpa melepas pandangan darinya berjalan keluar. Membuatnya tanpa sadar ikut berdiri dan melangkahkan kaki. Mengabaikan panggilan teman-temannya yang ia anggap angin lalu.

Yibo berjalan mendekati Zhan yang berdiri di depan kafe. Dengan sikap menangkap tubuh Zhan yang sedikit sempoyongan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Yibo. Zhan mengangguk dan tersenyum. Namun Yibo masih belum menjauhkan tangannya dari tubuh Zhan. Jantungnya berdegup kencang karena bahu mereka saling bersentuhan. Dari jarak sedekat itu Yibo bisa mencium aroma manis dari parfum yang Zhan pakai.

"Zhan ...."

"Hm?" Zhan menoleh ke arahnya. Wajah mereka yang hanya berjarak beberapa senti membuat Yibo langsung menelan salivanya.

"Sepertinya kau benar-benar mabuk. Aku akan mengantarmu," gumam Yibo yang terus menatap mata Zhan dengan lekat.



・*❀Peony Bunny❀*・



Yibo membawa Zhan ke hotel. Merebahkan Zhan di atas ranjang dan memandangi wajah itu dengan lekat. Tangan Yibo terangkat ke wajah pemuda manis itu. Membelainya lembut yang membuat Zhan langsung membuka mata. Wajah Zhan masih tampak begitu merah. Matanya sayu saat menatap mata Yibo.

"Apa yang aku lakukan pada orang mabuk?" Yibo menertawakan dirinya sendiri. Berdiri dari ranjang sembari meraih kunci mobilnya.

"Jadi kau akan meneruskan apa yang kau lakukan kalau aku tidak mabuk?"

Yibo terkejut mendengarnya. Saat berbalik Zhan sudah duduk di ranjang.

"Apa maksudmu, Zhan?" tanya Yibo.

Where's My Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang