𝐍𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞

𝐍𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞 : 1

Selamat membaca

wah kalian sangat antusias sepertinya dengan cerita nona Alyssa ini.

Terimakasih yang sudah antusias dengan cerita ini.

Jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komen agar mood slay naik, kalau mood naik kan enak bisa update cepet terus.

____

"Demi adik Jace, nona harus kehujanan dan kepanasan untuk mencari uang." —Nona Fight Alone

×°×

Hari ini adalah hari pertama Alyssa bekerja dengan berkeliling kota dekat lokasi rumahnya menawarkan jasa semir sepatu. Dikarenakan kebutuhan susu adiknya habis, jadi ia harus mulai bekerja untuk mencari uang.

Satu persatu Alyssa melayani pelanggannya dari pagi hingga sore hari begini. Belum ramai pelanggan karena ia masih belajar dalam hal menyemir sepatu.

Benar kata dad Justin, mencari uang itu sulit bukannya pelit padanya mendiang daddynya ini lebih suka berbagi kepada orang-orang jalanan dengan cara memberi uang ongkos lebih ketika orang jalanan dapat bermanfaat baginya seperti pembersih mobil jalanan, atau tukang semir sepatu jalanan. Hanya kepada orang jalanan yang bekerja tidak untuk pengemis.

Padahal jika diingat-ingat lagi dulu nona Alyssa bergaya hedon dan hobi menghabiskan uang ibunya.

"Paman ingin semir sepatu tidak?" Tawar Alyssa kepada seorang pria paruh baya duduk dikursi pinggir jalan.

"Berapa ongkosnya?"

"Dua dollar," Balas Alyssa.

"Mahal sekali, Aku hanya memiliki satu dollar nona." Balas pria paruh baya tersebut dengan nada agak kecewa.

Alyssa tersenyum kepada pria paruh baya tersebut, "Tidak apa paman, khusus paman satu dollar karena aku membutuhkan uang untuk membeli susu adikku."

"Baiklah semirlah sepatuku." Balas pria paruh baya tersebut.

Alyssa mulai menyemir sepatu tersebut dengan bekal menonton video dari handphone milik ibunya yang masih ia bawa. Selama lima belas menitan Alyssa menyemir sepatu pria paruh baya tersebut hingga kinclong.

"Selesai paman."

Pria paruh baya tersebut tersenyum mengusak pucuk kepala Alyssa, kemudian ia memberikan beberapa lembar uang kepada Alyssa. "Ambil saja sisanya anggap saja itu tip dariku."

Alyssa menerimanya dengan menghitung lembaran uang tersebut, "Enam puluh dollar? Ini terlalu banyak paman."

"Tidak apa, kau pasti lelah bukan seharian menyemir sepatu seharian dengan ongkos yang murah? Terimalah belikan adikmu susu." Kata pria paruh baya tersebut bangkit dari tempat duduknya.

"Terimakasih sudah menyemir sepatu ku." Sambung pria paruh baya tersebut kemudian melangkah pergi dari hadapan Alyssa.

Senyuman Alyssa merekah ketika mendapatkan uang tip sebanyak itu. Ia langsung memasukkan uangnya ke dalam kotak semir sepatu.

Kemudian Alyssa melihat jam dinding di salah satu toko di dekatnya menunjukkan pukul empat sore. Buru-buru ia melangkahkan kakinya pergi untuk pulang setelah bekerja menyemir sepatu dari pagi hingga kini.