𝐍𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞 : 11

3.8K 293 173
                                    

Selamat membaca,

Test absen dong >>>

Siapa yang kangen sosis gosong?

Eh kok jadi sosis gosong?

●●●

Vino merupakan putra kedua dari Vincent dan Zoeya. Bahkan ada rumor mengatakan bahwa Vino adalah putra Zoeya dengan Chalvin? Entahlah itu sangat rumit bagi siapa anak siapa ayah di dunia mafia. Meskipun tampilan luar begitu hangat dan lembut, ia tidak senormal yang dibayangkan oleh masyarakat.

Seseorang yang sudah bergabung ataupun dalam dunia sosialita maupun mafia tidak sebaik yang dibayangkan.

Memiliki beberapa bekas luka yang terlihat diarea tubuh Vino adalah hasil mahakarya dari tangan sang ayah—Vincent. Lebih mengejutkan lagi manik matanya yang berbeda itu adalah ulah ekperimen dari ayahnya yang gagal. Hubungan Vino dengan sang ayah maupun keluarga tidak baik-baik saja saat ini.

Bahkan Vino sudah tidak naik kelas tiga kali hingga kini masih satu angkatan dengan Azazel, dan kawan-kawannya termasuk Alyssa. Bagaimana bisa dia tidak naik kelas selama tiga kali? Bukankah ia anak orang terpandang yang dapat menyuap sekolah untuk meluluskannya? Jawaban Vino sangat singkat, hidup bak diperkosa tak bisa melawan maka hanya ada satu pilihan lain dinikmati alurnya.

Alyssa miris mendengar cerita kelam Vino. Namun disisi lain ia harus berhati-hati dengan Vino yang sudah mengenali siapa dirinya sebenarnya, ia mengingat pesan ayah Bastian maupun ayahnya mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada orang yang baik sungguhan, satu orang bisa memiliki dua sampai lima topeng dalam satu wajah.

"Aku mengenalmu karena ada tahilalat dibawah matamu seperti milik bibi Alice dan gaya wajahmu seperti mendiang paman Justin." Ucap Vino lalu menyeruput kopinya.

Lalu Vino menyesap putung rokoknya sesekali menybulkan asapnya dari mulut dan hidung. "Bagaimana kabar bibi Alice? Sudah lama aku tak pernah melihatnya karena beliau sudah tidak menjadi bagian dari mafia."

"I'm not Alyssa." Balas Alyssa.

Vino hanya memutar bola mata jengah karena sudah beberapa kali Alyssa menyangkal pernyataannya, "Terserah."

Untuk saat ini Alyssa tidak ingin mengakui siapa dirinya sebenarnya kepada Vino maupun yang lainnya, sebisa mungkin ia menyangkalnya supaya mereka percaya.

"Kau tidak bergabung dengan kelompok ketua osis di sekolah?" Tanya Alyssa mengalihkan topik.

"Tidak ada gunanya bergabung dalam organisasi yang hanya membuang waktuku."

Vino mengetukkan asap abu ujung rokokknya ke dalam asbak diatas meja kedai yang mereka tempati. "Nona... ah." panggilnya suara serak.

"Berteman?" Tawar Alyssa agak tertari dengan Vino yang tak tergabung dalam lingkaran iblis di sekolah, walaupun ayah Vino merupakan raja iblis.

Menurut Alyssa sepertinya Vino ini dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi lebih dalam mengenai Vincent dan sisa mafia yang lain.

"Kau ingin memanfaatkanku? Jangan bilang kau ingin mencari informasi mengenai raja iblis?"

Sial kenapa Vino seperti peramal? Apakah Vino dapat membaca isi pikirannya. Dengan tenang Alyssa menggeleng mengulurkan tangan kanannya, "Aku hanya ingin berteman denganmu."

"Pergilah, tidak usah dekati aku daripada nyawamu menjadi tawanan Mr. Vincent Badjingan Tirta Lubis," Kata Vino lalu melangkah pergi meninggalkan Alyssa.

𝐍𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang