𝐍𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞

𝐍𝐨𝐧𝐚 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞 : 3

Hai apa kabar? Apa sudah lupa dengan NFA?

Happy new year 2023!

°°°

"Sekali-kali balaslah orang yang hobi menggunjingmu." —Nona Fight Alone

●●●

Semenjak kehadiran Zach di kehidupan Alyssa, kehidupan gadis kecil yang terbiasa berjuang sendiri selama beberapa tahun belakang ini menjadi merasa aneh dikarenakan Zach selalu mengikuti dirinya dan adiknya kemanapun keduanya pergi. Apalagi Alice sudah berpesan pada Alyssa untuk ikut bersama Zach agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

Akan tetapi Alyssa teguh dengan pendiriannya tidak ingin merepotkan orang lain, dan memilih untuk melanjutkan hidup mandiri.

Zach tidak peduli dengan keteguhan keponakannya tersebut, ia memilih mengikuti Alyssa dan Jace hingga kedua keponakannya itu mau ikut tinggal bersamanya. Karena Zach merasa khawatir jika keponakannya memilih jur yang saalah jika tidak ada orang yang membimbing, belum lagi keterbatasan pola pikir Jace yang lambat.

Malam pergantian tahun kondisi jalanan ramai membuat Alyssa berkesempatan untuk menyemir sepatu dengan mengajak adiknya karena Alyssa takut jika adiknya malam-malam di rumah sendiri dengan Zach.

"Nona~" Panggil Jace dengan memegang perutnya pertanda lapar membuat Alyssa paham.

"Jace ingin makan roti atau nasi?" Tawar Alyssa sambil menunjuk beberapa toko makanan di depannya.

Jace meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya untuk berpikir, "Emm loti! Yeay!"

"Baiklah, mari membeli roti." Alyssa menuntun adiknya ke arah toko roti yang lumayan ramai karena harganya murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan.

"Roti yang dua dollar setengah satu ya bibi." Pinta Alyssa menunjuk roti yang diminta oleh adiknya kepada sang pelayan toko roti.

Pelayan roti menatap sinis kedua anak gadis yang lusuh di depannya, mengambil roti yang diminta Alyssa. "Mana uang mu? Toko ini tidak gratis harus membayar jika membeli." Tanyanya sambil membungkus roti tersebut.

Alyssa mengeluarkan uangnya dari tas yang ia bawa, kemudian ia memberikannya pada sang pelayan roti. "Ini bibi."

"Pasti uangnya hasil curian, karena sedang musim anak jalanan yang nakal hobi mencuri." Kata sang kasir tolo roti tersebut menerima uang Alyssa.

"Benar bukan kau habis mencuri?" Tanya Pelayan toko roti dengan memberikan kembalian serta roti yang diminta Alyssa.

Alyssa menerima roti tersebut tanpa memedulikan tuduhan dari toko roti tersebut, "Ayo jace kita pergi dari toko tukang fitnah."

"Hei dasar bocah sialan!"

Setelah membelikan roti Jace, Alyssa mengajak adiknya duduk di kursi pinggir jalan untuk beristirahat sejenak. Alyssa memberikan roti tersebut kepada Jace, "Makanlah, sebentar lagi banyak kembang api diatas langit."

Jace menerima roti tersebut tanpa paham dengan kalimat akhir kakaknya, "Nyam nyam nyam."

Pandangan Alyssa ke gedung-gedung bangunan tua di kota bernuansa eropa yang ia tinggali, disekitarnya ramai orang untuk merayakan pergantian tahun. Kemudian pengelihatannya salah fokus saat melihat kearah gang yang begitu sepi, "El? Dengan siapa?" Tanyanya seperti melihat Azazel dengan pria dewasa di gang sepi tersebut.

"Jace ayo pergi disini tidak aman." Buru-buru Alyssa mengajak adiknya pergi dari tempat tersebut karena merasa tidak aman jika Azazel menemuinya.

Bukannya Alyssa takut, Alyssa memilih menghindar karena sedang membawa adiknya Jace. Alyssa takut jika adiknya diambil oleh orang dari kelompok mafia. Apalagi Zach sempat mengatakan banyak anggota mafia lainnya mengincar anak Alice dan Justin agar dapat dimanfaatkan.