19. Patiently

11.9K 1K 61
                                    

part ini beneran jelek dan drama beutt, kalau gak kuat pas baca boleh di tutup aja yaa tab nya😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part ini beneran jelek dan drama beutt, kalau gak kuat pas baca boleh di tutup aja yaa tab nya😇

2,3k word hehehe
pasti sepi komen, bahkan gak ada :)

***

"Jisoo, aku titip Wonwoo sebentar. Aku harus ke ruang nicu untuk memastikan sesuatu."

Yang diserukan menatap Mingyu sedikit bingung. Jisoo baru saja sampai di depan pintu ruangan Wonwoo, dan alpha tersebut langsung menahan langkahnya dengan berucap cukup panik. Jelas terlihat cemas.

"Tunggu, ada apa dengan bayi kalian?" Jisoo melayangkan pertanyaan sebelum Mingyu terburu meninggalkannya.

Lantas Mingyu menghembuskan nafas kasar, ia berujar pelan. Mengantisipasi agar tak terdengar oleh siapapun, terlebih oleh Wonwoo. "Suatu kondisi buruk. Jantung anakku mendadak berdetak lemah, aku harus segera kesana sekarang. Tolong jangan dulu beritahu Wonwoo tentang ini, dia baru saja bisa dibujuk makan, jangan sampai dia kembali merasa terbebani."

Jisoo melebarkan maniknya bersamaan dengan Mingyu yang mengambil langkah tergesa menuju ruangan tujuannya. "Astaga..."

"Shua-ya, tidak jadi masuk ke dalam?" ucap seseorang yang juga mengantar Jisoo ke rumah sakit.

"Temanmu pasti sudah menunggu makanannya," tambahnya sembari mengangkat paperbag berisi fast food di genggamannya.

"Ah, Dokyeom-ah. Aku.. menunggumu,"

Karena keterkejutannya tadi, Jisoo sampai melupakan hal itu. Sesaat sebelum ia tiba di rumah sakit, Wonwoo memang mengirimkannya pesan singkat yang mengatakan jika ia menginginkan burger keju. Dengan senang hati Jisoo mengiyakan, namun temannya Lee Dokyeom-lah yang sudah bersuka rela mencarikannya.

"Terima kasih, dan maaf sudah merepotkanmu." ujar Jisoo, kemudian ia meraih paperbag yang Dokyeom sodorkan.

"Tak masalah. Ini hanya hal kecil, Shua."

"Berhenti memanggilku dengan sebutan Shua, Kyeom."

Dokyeom terkekeh, "Sudah kubilang aku ingin berbeda. Shua terdengar manis, bukan?"

Jisoo malu, Shua adalah sebutan akrab di lingkungan keluarganya saja. Dan Dokyeom menjadi satu-satunya orang yang memanggilnya dengan sebutan tersebut, Wonwoo yang teman dekatnya pun, tidak.

"Aish, terserahmu sajalah."

Berupaya menepis perasaan gugup, Jisoo akhirnya mengajak Dokyeom masuk ke pintu bernomor 492B di hadapannya. Ia memberikan senyuman terbaiknya pada Wonwoo, Jisoo ingat untuk tidak mengatakan hal buruk yang dikatakan Mingyu tadi ketika didepan sahabatnya ini.

Meskipun jujur, ia juga merasa khawatir. Mungkin Wonwoo boleh jadi akan terus menangis menyalahkan diri jika mengetahui kondisi bayinya sekarang.

"Burger keju sudah datang, sesuai pesanan Jeon Wonwoo yang mengancam akan mogok makan." Jisoo berujar riang mendekati bangsal Wonwoo, masih dengan senyum manisnya. "Apa makanan ini sudah boleh kau konsumsi? Are you getting better?"

DISGUISE » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang