20. Was a fate [END]

16.1K 1.1K 106
                                    

Finally ff satu ini bisa rampung tanpa harus di unpublish

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finally ff satu ini bisa rampung tanpa harus di unpublish. Aku bisa bersyukur karena masih banyak yg baca even mostly silent readers hehe aku berterima kasih dengan sangat karena kalian udah mau nunggu lama dan datang bertamu di lapak cerita abal milik Suni. Lofyu ol mwa mwa 🙇‍♀️💋

Giving me votment sebagai salam perpisahan buku Disguise? I'd be very grateful for that :)

***

Ruangan yang semula berfungsi sebagai ruang penyimpanan di kamar utama, kini telah disulap menjadi sebuah ruang tidur bayi. Kamar kecil berisi satu buah box bayi, sofa single nyaman, serta lemari besar berisi kebutuhan bayi yang sangat lengkap di dalamnya. Kesterilan dan kebersihan dari ruangan tersebut pun sudah dipastikan telah memenuhi standarisasi.

Segalanya dipersiapkan dengan baik setelah pertumbuhan Minjeon berangsur stabil, hingga akhirnya dokter memperbolehkan sang bayi melanjutkan perawatan di rumah oleh kedua orang tuanya.

Tentu saja bayi yang terlahir prematur masih harus dirawat dan dijaga lebih ekstra. Maka dari itu, banyak sekali hal yang harus dilakukan untuk menunjang kelangsungan hidup si bayi agar tetap tumbuh sehat. Dan Jeon Wonwoo akan melakukan itu semua, dengan senang hati.

Wonwoo berubah menjadi protektif. Hampir setiap hari, Minjeon hanya boleh ia yang menggendongnya. Menjaga ketat kesterilan semua orang yang ingin masuk ke ruangan bayi dan cukup membatasi interaksi mereka dengan Minjeon untuk mencegah penularan penyakit infeksi. Rules paling utama; dilarang menciumi bayinya sembarangan.

Berlebihan? Tidak.

Tindakannya sudah benar. Berdasar pesan dokter secara medis, juga pada instingnya sebagai Papa bagi si kecil Kim Minjeon yang menggemaskan. Mingyu tentu tidak merasa keberatan, selama itu tak menimbulkan stress yang berlebihan.

Seiring berjalannya waktu, sifat natural omega dalam diri Wonwoo pun mulai bermunculan. Jika sifat alami seorang alpha adalah super posesif, maka salah satu sifat alamiah seorang omega adalah sifatnya yang penyayang. Yep, walau karakter Wonwoo yang mudah marah dan keras kepala masih setia mendarah daging.

Mari kembali ke kehidupan saat ini, Mingyu baru saja memarkirkan mobilnya di basement apartemen. Jam menunjukkan pukul 8 malam lewat, ia baru saja mengantarkan ibu Jeon pulang ke rumahnya sesudah menjenguk anaknya tadi sore.

Mingyu mengetikkan sandi pin kala sampai di depan daun pintu utama unitnya. Kakinya melangkah ke arah kamar berniat ingin menghampiri Wonwoo yang tidak ia dapati dimana-mana. Sekaligus ingin mengajak omega-nya untuk makan malam.

Kepala Mingyu menyembul di sela pintu kamar Minjeon, feromon lembut dan harum khas sang omega telah menginvasi seluruh penjuru kamar itu. Sudut bibirnya terangkat saat melihat Wonwoo sedang tertidur di sofa dengan Minjeon di dekapannya.

DISGUISE » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang