❄️ Epilog ❄️

17.4K 1K 55
                                    

Halo!Thank you buat yang udah baca sampai part Epilog hehehe btw ada adegan rate 🔞 disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo!
Thank you buat yang udah baca sampai part Epilog hehehe btw ada adegan rate 🔞 disini. Kalo kurang puas sorry yaa aku beneran gak jago bikin naninu yg hot hahah pokoknya be aware and hope u guys enjoy!~

Silahkan tinggalkan jejak di +3400 kata yg ada chapter ini. Satu chapter dgn jumlah kata terbanyak selama aku garap fanfic di wattpad. Spesial pake telor dua :)

Semoga banyak siders yang berbaik hati mau mencet bintang di pojok kiri wkwkwk

Wufyu! See you next books, readers!

***

Memasuki tahun terakhir. Kini Wonwoo sedang menjalani masa pra-dokternya di Departemen Kardiologi. Sore itu adalah jadwal Wonwoo melaksanakan tugas untuk menjaga ruang ICCU; ruang rawat intensif khusus pasien dengan masalah jantung.

Suasana tenang menyelimuti, pasien terlihat nihil di setiap bed. Ketenangan itu seketika hilang ketika telfon ruang ICCU berdering nyaring. Dan selanjutnya, terdengar suara perawat yang berteriak tak kalah kencangnya.

"Wonwoo-ssi! Tolong angkat telfonnya!"

Bergegas Wonwoo meraih gagang telfon, lalu berbicara pada sambungan itu. "Halo, dengan ruang ICCU. Saya Jeon Wonwoo dari pra-dokter Kardiologi. Ada yang bisa dibantu?"

"Halo, Wonwoo-ssi. Tolong sampaikan kepada perawat disana, pasien baru dari ruangan inap akan masuk ke ICCU dengan diagnosa Endokarditis. Mohon dipersiapkan, terima kasih."

"Baik, segera saya sampaikan."

Dengan cepat Wonwoo langsung menginformasikan hal tersebut pada beberapa perawat yang juga sedang bertugas. Secara cekatan mereka mempersiapkan bed, pun memastikan kesiapan alat penunjang lainnya.

Suara decit roda brankar mulai terdengar mendekati ruangan. Setelah brankar di dorong masuk, para perawat segera memindahkan pasien ke atas bed ICCU. Berbagai macam pertolongan dikerahkan oleh dokter disana, Wonwoo pun dengan serius mencermati setiap prosesnya.

Kondisi semakin kondusif sesaat kepanikan tadi memenuhi suasana ruangan ICCU. Pasien mulai bernafas lancar meski sepertinya masih terasa nyeri di dadanya. Kemudian Wonwoo kembali ditugaskan untuk terus mem-follow up keadaan pasien, sehingga ia tidak bisa meninggalkan bed barang sedetik saja.

Berjam-jam berlalu, Wonwoo akhirnya bisa menyelesaikan shiftnya dan bertukar dengan teman pra-dokternya yang lain. Setelah keluar dari ruang Kardiologi tubuhnya mendadak melemas. Entah mengapa suatu sensasi panas menjalar cepat membuatnya bernafas berat.

Wonwoo mengecek jam tangan dan terkejut saat melihat angka yang tertera sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Ia diliputi perasaan bersalah karena membiarkan Minjeon berada di rumah keluarga sang alpha dalam satu hari penuh, tak mengira jika ia akan kerja lembur.

DISGUISE » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang