Si Kulkas

151 29 0
                                    

"Assalamualaikum Amel, ciee yang masih salting gara-gara kemarin nihh... Uhuyy"

Kata Lili dengan ekspresi menggoda Amel.

"Apaan sih Li, gak usah bahas yang kemarin deh"

"Males gue bahas si Gus kulkas itu"

Jawab Amel dengan nada kesalnya.

Yah, kemarin memang ada suatu kejadian yang menimpanya saat Amel  pergi ke pasar dengan Gus Adit.

Setelah pulang dari pasar, Amel langsung menceritakan semua ke sahabat nya.

Dan alhasil, sekarang mereka ber empat menggoda Amel dengan mengingat-ingat kejadian kemarin yang mungkin sedikit membuatnya merasa canggung.

"Ekhemm, yang jadi calon menantunya Umi Aisyah nihh"

Kata Alviano yang ikut-ikutan menggoda Amel.

"Kesambet lo Al? Tumben-tumbenan manggil nya Umi? Biasanya manggil ustadzah kayak kita!?"

Tanya Amel.

"Yahh, sekalian ngajarin lo"

Jawab Alviano dengan nada santainya.

"Ngajarin gue?"

Tanya Amel yang masih tidak paham dengan maksud Alviano.

"Ngajarin lo biar lo mulai kebiasaan manggil nya Umi bukan ustadzah lagi"

Kata Alviano yang berusaha menjelaskan sejelas mungkin.

"Kenapa?"

Tanya Amel lagi.

"Kan habis ini lo bakal jadi menantunya Ustadzah Aisyah"

Kata Alviano yang langsung mendapat gelakan tawa dari Lili, Alivia, dan April.

Sedangkan Amel, gadis itu hanya diam dengan memasang ekspresi kesalnya.

"Oh iya lupa, ada satu hal yang belum gue ceritain ke kalian"

Kata Amel yang langsung mendapat perhatian dari ke empat sahabatnya.

"Apaan? Pasti tentang Gus Adit kan?"

Tebak Alviano sambil memasang ekspresi penasaran nya.

"Iyaa"

Jawab Amel sambil mengubah posisi duduknya agar berhadapan dengan ke empat sahabatnya.

Yah, sekarang mereka sedang berada di kantin sekolah.
Jam istirahat memang baru saja berbunyi 3 menit yang lalu.

"Gimana-gimana?"

Tanya April yang sudah mulai penasaran.

"Jadi kemarin kan gue ke pasar sama Gus Adit nihh, terus waktu gue lagi belanja kan gue di samperin tuh sama si preman-preman gak jelas itu"

"Nah habis itu Gus Adit kan nyamperin gue terus ngusir tuh preman-preman"

"Terus waktu mau pulang, Gus Adit tuh ngajak gue ke suatu tempat"

Jelas Amel panjang lebar dan dijawab anggukan oleh mereka.

"Suatu tempat?"

Tanya Alviano.

"Iyaa, ke tempat--"

"Astaghfirullah"

Refleks Amel langsung menghentikan ucapannya dan beristigfar sambil memukul mulutnya.

"Kenapa Mel?"

Tanya Lili yang bingung dengan sikap Amel yang tiba-tiba menjadi seperti itu.

"Ehh-- anu... ituu... Aduhh apa sih"

My Friend Or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang