"Mel Mel"
"Amel tunggu"
Teriak Alviano sambil terus berlari mengejar Amel.
Bukan hanya Alviano yang mengejar Amel, tapi juga April, Alivia dan Lili.
"Mel tunggu Mel"
"Dengerin kita dulu dong"
Terdengar suara Lili yang juga berteriak memanggil Amel.
"Mel stop"
Kata April yang berhasil mendekati dan menarik tangan Amel.
"Lepasin Pril"
"Gue mau pulang"
Kata Amel sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman April.
"Gak Mel, dengerin kita dulu"
Kata April sambil menatap lekat wajah Amel.
flashback on
"Vano gak sebaik yang Amel tau"
Jawab Alviano sambil meletakkan hp nya.
"APAAN MAKSUD NYA?"
Terdengar suara Amel yang cukup menggelegar dari belakang mereka.
"Amel"
Kata Alviano dengan lirihnya.
"Kalian kalau gak punya bukti... Gak usah jelek-jelekin Vano"
"Gak usah sok sok an bilang kalau Vano itu gak sebaik yang gue kira"
Kata Amel sambil menatap kesal pada ke empat sahabatnya.
"Mel gak gitu maksudnya"
Kata Alivia yang berusaha mendekati Amel.
"Mel..."
"Gue tau lo suka kan sama Vano?"
"Gue ta, lo nyaman kan sama Vano?"
Tanya Alviano dengan suara tegasnya.
"Mel... Gue laki-laki, dan gue tau gimana karakternya si Vano"
"Dia gak baik buat lo Mel"
"Gue cuman takut lo di sakitin sama Vano"
Kata Alviano yang berusaha menjelaskan panjang lebar pada Amel.
"Nggak! Belum tentu sifat Vano sejelek yang ada di pikiran lo"
Jawab Amel dengan nada kesalnya.
"Dia baik kok sama gue"
"Sikap dia selalu manis ke gue"
Kata Amel yang dari tadi terus membela Vano.
"Pliss lah... Kalian jangan ngomong sembarangan!"
"Kasihan kalau Vano nya sampai denger omongan kalian yang bisa bikin dia sakit hati nantinya"
Lanjut Amel sambil menatap ke arah mereka satu persatu.
"Baik? Manis?"
"Dia cuman baik dan manis di awal Mel"
"Lo tau permen karet kan? Manis di awal dan akhirnya gak ada rasa sama sekali"
"Dan lo jangan terlalu berharap sama Vano! Cinta bertepuk sebelah tangan itu sakit Mel!
Kata Alviano panjang lebar pada Amel.
Amel hanya diam setelah itu melenggang pergi.
Hingga saat istirahat dan pulang sekolah pun, Amel masih enggan untuk bertemu dengan mereka.
Jadi, Amel memilih untuk menyendiri terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Or My Gus
Fiksi RemajaAlesha Zahra Amelia, salah satu santri di sebuah Madrasah. Madrasah yang mengajarkan Amel akan segala hal, termasuk hukum mengagumi lawan jenis. Amel bertemu dengan seorang laki-laki yang dikenal dingin & cuek, apalagi dengan lawan jenisnya. Dan ent...