Menjadi yang terbaik

154 25 3
                                    

"Cinta itu tidak bisa dinanti! Ambil dia dengan penuh keberanian, atau lepaskan dia dengan penuh keikhlasan"

~Author~

***

"Gimana sama tuh cewek?"

Tanya Gavin sambil melirik ke arah Adit.

"Gue udah ngomong semuanya"

"Hahh? Yang bener?!"

"Iya, kemarin gue baru aja ngungkapin semua nya sama dia"

Jawab Adit yang membuat mereka semua melongo.

"Seorang Adit, berani ngungkapin perasaan nya?"

Tanya Cakra yang masih tidak percaya.

"Hmm"

Jawab Adit cuek.

"Terus dia nya gimana?"

Lanjut Angkasa yang juga ikut bertanya.

"Ya dia biasa aja"

"Gue lihat dari ekspresi juga kayaknya dia gak ilfeel atau apa gitu"

"Lah tumben! Berarti dia juga suka sama lo dong?"

Sahut Kenzo.

"Semoga aja!"

"Terus niatnya kapan nih?"

"Insyaallah beberapa bulan lagi, nungguin dia lulus SMA sama selesai imtihan 20 Juz"

"Wahh beneran nih?"

"Masih gak percaya gue kalau pak ketu Black Lion's bakalan nikah"

Sahut mereka sambil terkekeh kecil.

"Masih belum ada pihak keluarga yang saling membicarakan!"

"Maksudnya?"

"Ya keluarga gue belum tau kalau gue suka sama Amel"

"Terus keluarganya Amel udah tau belum?"

"Kayaknya sih belum juga"

Jawab Adit.

"Yah, buruan tanyain lah bos"

"Ntar kalau udah ke rebut sama yang lain gak lucu loh"

Ucap Ryan sambil menatap ke arah Adit.

"Ntar niatnya mau langsung gue khitbah"

"Makannya nunggu Amel lulus dan selesai imtihan dulu"

"Kan enak jugak kalau punya istri seorang Hafidzah 20 juz"

Ucap Adit dengan senyum bangganya.

"Iya deh si paling 20 Juz"

Sahut Marchel.

"Dit, gue harap..."

"Lo bener-bener tulus cinta sama Amel"

My Friend Or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang