18

3.3K 364 33
                                    

2300+ words

vote komennya jangan lupa ya beb!

happy reading!

*****

Senyum belum luntur dari wajah mungil wanita berusia 27 tahun yang tangannya sudah diapit oleh sang suami dengan erat. Bak seorang putri, Renata benar-benar tak boleh lepas dari Rajan. Sejak mereka memasuki pesawat hingga sekarang keduanya sudah sampai di sebuah pulau cantik pun tangan wanita itu tidak diberi kesempatan untuk lepas dari suaminya sendiri.

Setelah Vlovia mengajukan izinnya kemarin, Rajan langsung memesan dua tiket pesawat menuju Lombok dan mem-booking seluruh fasilitas untuk dirinya dan juga Renata selama satu minggu disana.

 "Mau sampe kapan kamu pegangin tangan aku kaya gini?" Renata melirik tautan tangannya yang di pegang erat oleh suaminya.

Rajan ikut melirik, lantas pria itu malah semakin mengeratkan tautannya.

"Kebas loh tangan aku, Yang." rengek Renata sambil cemberut.

Rajan tetap menggenggam tangan mungil Renata. "Selama honeymoon ini, kamu cuma punyaku," gumam pria itu sambil menyender dibahu sang istri.

Renata menahan napasnya sejenak, gelenyar menyenangkan itu masih ada meski dirinya sudah sering mendapat perlakuan clingy dari suaminya seperti sekarang.

"Aku emang punya kamu kan?"

"Hm..."

Renata tersenyum kecil, ia juga ikut menumpukan kepalanya di kepala suaminya. Memejamkan matanya, menghiraukan segala pemandangan yang sudah tersuguh dari jendela mobil yang membawa mereka menuju hotel.

Kemarin malam ia mendapat kejutan berupa dua tiket pesawat menuju Lombok. Lelah dengan pekerjaan di kantor pun hilang saat Rajan mengajaknya liuran selama satu minggu dengan judul berbulan madu. Ini adalah pertama kalinya mereka liburan dengan intim, mengingat bukanlah cinta yang melandaskan pernikahan mereka, jadi keduanya juga tidak pernah berpikir untuk pergi bulan madu. 

Keduanya sampai disebuah resort berbintang yang Rajan pilih. Setelah check-in, mereka diantar ke kamar menggunakan buggy car. Renata terpana dengan pemandangan laut lepas di depan matanya.

Santorini vibes, itu yang ada di benaknya sekarang.

"Kamu tau resort ini darimana?" tanya Renata saat sudah sampai di kamar.

"Banyak klien ku yang rekomendasiin penginapan buat honeymoon yang bagus pas tau kalau aku pengantin baru."

Padahal rasanya mereka sudah bukan lagi pengantin baru kalau usia pernikahan mereka sudah lebih dari 3 bulan.

"Mau jalan-jalan di pantai?" tawar Rajan.

Renata memandang pantai dari jendela besar kamar mereka. Cuaca hari ini sangat cerah, sudah lama juga ia tidak pergi ke pantai karena terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan. Tanpa berpikir ia langsung mengiyakan ajakan Rajan dan menyambut uluran tangan suaminya.

"Cantik banget." gumam Renata saat melihat deburan ombak yang mematahkan batas pantai dan menghasilkan garis-garis seperti lukisan abstrak.

"Masih cantik kamu kok." sahut Rajan.

"Bisa aja kan ngomongnya." pipi Renata bersemu.

"Bener loh aku. Kamu perempuan tercantik setelah mendiang Mama, kamu perempuan tercantik yang bakal kasih aku anak tercantik juga nanti." Rajan menahan bahu Renata yang sebentar lagi akan merosot.

Ditatapnya mata coklat yang dalam nya melebihi kedalaman lautan. Perlahan Rajan mengikis jarak mereka sebelum bibirnya menempel di dahi Renata. 

"Aku mau ketemu Mama." cicit Renata disela kegiatan Rajan.

Secret Bombshell (jenrina) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang