21

3.7K 363 48
                                    

3700+ words

vote komennya gais jangan lupaaa

⚠️ drama & narasi, jadi disarankan kalian bacanya pas lagi chill aje

enjoy! happy reading!

*****

Pulang dari kepentingannya bersama Vlovia dan Geral, Rajan melihat Renata yang sudah meringkuk diatas ranjang mereka dengan selimut yang menutupi hampir keseleuruh tubuh wanita itu. Rajan menghela napas beberapa kali, hari ini merupakan salah satu hari yang melelahkan untuk dirinya. Selain ia akhirnya mengetahui beberapa fakta sungguhan yang keluar dari mulut Vlovia dan Geral tentang kematian adik iparnya yang sebenarnya masih hidup dan ada di sekitar mereka. 

Tak mau mengganggu Renata yang terlihat nyenyak dengan tidurnya, akhirnya pria itu langsung masuk ke kamar mandi bergegas membersihkan diri agar bisa segera istirahat.

Selang beberapa menit Rajan masuk ke dalam kamar mandi, Renata pun mengerjapkan matanya. Sebenarnya ia tidak tertidur, hanya memejamkan mata karena masih ingin menghindari suaminya. Wanita itu menyibak selimutnya, kemudian bergegas dari ranjangnya untuk mengambil air, tenggorokannya tiba-tiba terasa kering.

Saat sampai di dapur dan mengambil segelas air putih, Renata tidak langsung kembali ke kamar melainkan duduk di kursi meja makan sambil sedikit merenungkan kembali kabar kehamilannya. Ia tidak ingin terlalu lama menunda kabar baik ini untuk suaminya, tetapi kejadian malam itu masih mengusik hati dan pikirannya.

Keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, Rajan bingung karena tidak mendapati Renata di ranjang. Matanya menelusuri kamar besar mereka dan melihat pintu yang tidak tertutup rapat, sepertinya Renata keluar. Pria itu langsung bergegas menghampiri istrinya yang ternyata sedang melamun di dapur.

Rajan menepuk bahu kecil itu pelan sedikit membuat si empu berjingkat kaget.

"Maaf bikin kamu kaget." cicitnya saat kedua mata mereka bertemu.

Kemudian pria itu menyeret satu kursi untuk ia duduk disamping istrinya. Wajah Renata tampak pucat sehingga Rajan mau tak mau meraba kening istrinya dengan punggung tangannya. Renata tak menghindar, ia merindukan suaminya meski tadi pagi mereka masih bertemu.

"Kamu belum makan?" tanya Rajan pelan. 

Renata menggeleng. "Udah kok, tadi makan salad." sahutnya.

"Diet?"

"Ngga, lagi ga napsu makan aja. Aku ngantuk." Renata beranjak dari duduknya sebelum suara bel apartemen mereka berbunyi. Keduanya saling pandang karena bingung siapa yang hampir tengah malam seperti ini bertamu ke apartemen mereka.

"Siapa?"

"Ga tau. Aku liat dulu." sahut Rajan.

Pria itu membuka pintu apartemen dan sedikit tersentak karena Shannon datang ke apartemen mereka saat keadaannya menurut Rajan belum membaik antara dirinya dengan Renata. Shannon menyampaikan alasannya bertamu semalam ini pada Rajan karena ada hal yang harus ia selesaikan dengan Renata malam ini juga, dengan persetujuan pria itu Shannon dipersilakan masuk ke ruang tamu sementara dirinya masuk kembali untuk memanggil Renata.

"Sayang, ada yang mau ketemu." Rajan kembali menemui Renata yang masih ada di dapur menunggu sembari duduk.

"Siapa?"

"Shannon."

Kening Renata mengeryit. Kalau Shannon datang ke apartemennya untuk kembali mengusik hubungan rumah tangganya bersama Rajan, ingatkan Renata untuk menyeret Shannon tanpa perasaan di aspal jalanan.

Secret Bombshell (jenrina) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang