.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Budayakan tekan bintang sebelum membaca,
karena jejak kalian penyemangat penulis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Gema Anindya gadis manis dengan rambut panjang berwarna Hitam Pekat. Akhir-akhir ini Gema bermimpi aneh, ia melihat dirinya sedang bersama laki-laki dan satu anak perempuan.
'Tetapi mengapa wajah mereka tidak terlihat?' gumam Gema.
Gema berfikir ini hanya sebuah mimpi biasa tetapi mimpi ini sudah berlangsung dari seminggu yang lalu.
Pagi ini Gema ingin keluar untuk sekedar jalan santai, karena seminggu ini dia hanya berada di kampus terus-terusan karena jadwal kelas yang padat. Gema berniat pergi ke Cafe untuk membeli secangkir kopi. Sesampai di Café Gema hampir saja memutar balikkan badannya karena melihat antrean di Cafe lumayan panjang.
'Balik aja Gema itu antrean Panjang banget anjir' ucap benaknya.
Tetapi Gema ingin sekali kopi. Gema akhirnya ikut mengantre walaupun malas harus menunggu lama.
Gema menusukkan sedotan ke cup kopi yang ia beli tadi. Ia berjalan sambil menyeruput kopinya. Gema sudah melihat taman dari kejauhan. Raut wajahnya berubah drastis, yang sedari tadi hanya cemberut karena mengantre lama. Ia terlihat senang. Gema segera berlari ke daerah taman. Ia segera mencari kursi kosong untuk ia tempati. Gema segera duduk saat menemukan kursi dibawah pohon.
“Wahh dapet tempat yang rindang.” Ia cengengesan karena kesenangan.
Ia bersender di bawah pohon rindang itu sambil mengutak-atik ponselnya. Ia berdiri untuk membuang sampah cup kopi yang sudah kosong. Saat ia ingin balik ke kursinya.
“Mama-!”
Gema menundukkan kepalanya, melihat seorang gadis kecil yang memeluk kakinya sambil terisak. Gema segera menurunkan badannya agar tinggi nya setara dengan gadis kecil itu. Gema mengelus lembut surai rambut gadis kecil itu dengan tatapan bingung.
“kamu kenapa?” tanya Gema.
“Mama jangan pergi lagi. Aku mau Mama!!” Kata gadis kecil itu sambil memeluk leher Gema erat.
Gema semakin bingung dengan keadaan ini. Benaknya penuh dengan tanda tanya.
‘Lah kok gua dipanggil mama? Sejak kapan gua jadi Mama?’
“Sebentar sebentar.” Kataku sambil melepas pela-pelan pelukan gadis kecil itu. Gema mengusap pipi tembam milik gadis kecil itu, lalu tersenyum.
“Kamu salah orang ya? Mama kamu mana?” Tanya Gema sambil celingukan.
“Aku anterin ke Mama kamu ya?”
Gadis itu menggeleng pelan, lalu Kembali memeluk leher Gema lagi.
“Mama!” kata Gadis kecil itu dengan mata sembap yang sedari tadi hanya menangis.
Gema menghela nafas, membiarkan gadis kecil itu memeluk dirinya, entah sampai kapan. Tangan gema mengelus rambut pendek gadis kecil itu, lalu beralih ke pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA
Short StoryAveline Lecia Meisy seorang siswi SMA dengan perawakan yang cantik, kulitnya berwarna kuning langsat dan bola mata yang cantik serta tubuhnya yang tinggi dan semampai. Ia diberikan tugas oleh gurunya untuk membaca sebuah buku dan akan di presentasik...