Terdapat sebuah taman kecil yang berada dibelakang perpus SMA Langit Biru. Taman itu kerap sepi karena jarang ada murid yang berlalu lalang di perpustakaan.
Namun sekarang, di taman itu terlihat seorang siswa laki laki sedang bernyanyi sambil memainkan gitar yang berada di pangkuannya. Di sebelahnya ada seorang gadis tampak menikmati permainan musik yang dibawakan olehnya.
Noval menghentikan nyanyiannya lalu menatap gadis di sebelahnya.
"Kenapa lu gak ikut ekstra musik lagi?" Tanya Noval.
Atha menoleh, lalu menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Dia bingung harus menjawab apa.
"Emm.. anu, kenapa ya?" Atha ragu mengatakan alasannya yang mungkin terdengar flat.
"Gua gak mau pulang malem malem lagi kak, capek. Waktu di rumah juga jadi sedikit. Sabtu Minggu yang harusnya free malah dibuat acara kumpulan. Kan kalo gitu gua jadi gada waktu buat nonton anime. Yaudah gua SMA ini gak mau ekstra lagi. Biar banyak free nya, dan banyakin marathon anime ke rumah Aca." Jelas Atha sejujurnya. Noval tertawa kecil mendengar alasan Atha.
"Jadi, lu gak ada niat buat main musik lagi?"
"Ya gimana ya, lu juga tau sendiri kalo gua gak terlalu pinter nyanyi."
"Tapi seneng dengerin gua nyanyi? Sampek goyang goyang gtu tadi kepalanya?" Goda Noval.
"Bukan lu doang kali! Gua juga seneng dengerin orang nyanyi termasuk Anya sama Ara. Gausah pede!" Sewot Atha. Dia memasang wajah kesalnya. Padahal hatinya kini sedang berdegup menahan rasa saltingnya.
Sebenarnya Atha menyukai suara Noval. Suaranya lembut dan menenangkan orang yang mendengarkannya. Apalagi lihainya Noval dalam bermain gitar. Ia menikmati setiap alunan musik yang keluar dari mulut Noval maupun petikan gitar yang dimainkan.
Lagi lagi Noval tertawa ringan, dia sedang menahan gemas kepada Atha. Tingkah Atha yang kesal bagi Noval itu begitu menggemaskan.
"Lu ngrelain kesukaan lu cuma demi anime Tha?"
"Anime nomor satu! No anime no Life!!"
Noval tertawa lagi karena tingkah Atha. Hanya Atha selama ini yang dapat membuat laki laki ini tertawa berkali kali. Padahal Noval lebih banyak diam dan bersikap dingin dengan semua orang. Tapi lain cerita kalau bersama Atha. Noval tidak bisa bertingkah dingin di depan Atha.
"Kenapa? Mau ngatain wibu? Mangga, kan gua emang wibu." Sewot Atha lagi. Dia sudah terbiasa dikata kata wibu oleh teman temannya. Atha sudah kebal dengan semua itu. Namun Noval hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.
"Mau kuota gak Tha? Buat marathon anime" Tawar Noval ke Atha. Disini Noval mulai meluncurkan aksinya.
Mendengar tawaran Noval Atha langsung mendekat, lalu mencondongkan kepalanya menatap serius ke Noval "Kuota? Berapa giga?"
Noval menanggapi wajah serius Atha, dia mengangkat tangannya dan melebarkan kelima jarinya menandakan angka 5.
"Lima?" Tanya Atha yang langsung mendapat anggukan yakin dari Noval.
"Lima rebu? Kuota apaan lima rebu"
Dengan reflek Noval menepok jidat Atha dengan tangannya yang terangkat. Kenapa otak gadis ini selalu saja berhalangan.
"Aduh! sakit kak!" Ringis Atha seraya mengusap usap keningnya.
"Lha lu nanya giga kenapa jadi rebu."
"MAKANYA NGOMONG PAKE MULUT JANGAN PAKE TANGAN! Mana paham gua." Atha jadi ngegas tiba-tiba karena kesal dengan Noval.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Not Angel
Teen FictionBerawal dari keisengan Atha, Aca, Anya, dan Ara 4 gadis SMA yang membentuk sebuah band musik bernama "The Angel" mendadak menjadi populer. Awalnya mereka bermain musik hanya untuk sekedar hobi. Namun karena suatu masalah dari masa lalu membuat merek...