Bagian 10

25 1 0
                                    

Eyyow ketemu lagi!

Sebelum mulai baca yuk kasih tau aku rating buat hari kalian hari ini?
good/bad?🤔

Happy reading<3!!
.

.

.
.

Sore hari, sekitar pukul 15.30 WIB adalah waktu jam pelajaran berakhir di SMA Langit Biru. Zaka berjalan santai ditengah keramaian koridor kelas XI-IPS sambil menenteng tas punggung bewarna hitam di salah satu pundaknya.

Sudut bibir nya terangkat sejak bel pulang sekolah berbunyi. Langkah nya cepat menuju kelas sang pujaan hatinya. Siapa lagi kalau bukan Ariecha Violetta si konglomerat dari keluarga Zein.

"Aca sayangg!" Ucap Zaka lantang diambang pintu kelas XI IPS3 tanpa memudarkan senyumnya.

"Lu lagi lu lagi.." Ucap Ara dengan ekspresi malas kala melihat sosok di hadapannya.

"Hah?! Kok lu disini? Sayangnya gua mana?" Tanya Zaka celingukan ke setiap sudut ruang kelas XI IPS3 yang sudah sepi. Disana hanya terlihat keberadaan Ara & Anya, juga beberapa anak laki laki yang bersiap untuk mengikuti ekstrakulikuler sepak bola.

"Kayaknya Teh Ca sama Teh Atha udah duluan deh Ra." Ucap Anya menatap ke arah bangku kosong milik Aca & Atha.

"Yaelah. Ga nungguin kita mereka. Yaudah kalo gitu ayo pulang aja" Ajak Ara mengarahkan langkah nya ke pintu keluar.

"Loh?! Jaka tarup tadi kemana? Kok udah ilang?!" Ara terkejut melihat ambang pintu yang beberapa detik lalu tempat Zaka berada. Namun kini tidak ada siapa pun disana.

"Lari kedepan kali buat buntutin Teh Ca" Jawab Anya enteng lalu melangkahkan kaki keluar dari ruang kelas diikuti Ara di belakangnya.

"ACAAAA!" Teriak Zaka lantang sambil berlari ke arah gadis berambut lurus hitam dengan ransel berwarna cream diantara gerombolan siswa yang berada di parkiran.

Aca menoleh singkat dan langsung memalingkan wajahnya. Ia mengumpat dalam hati dan dengan cepat menarik pergelangan tangan Atha yang berjalan disebelah nya.

"Tha ayo Tha buru ada Jaka Tarubb!" Pekik Aca mempercepat langkah kakinya sambil menggandeng tangan Atha.

Zaka yang tidak mendapatkan respon dari orang yang dipanggilnya mencoba meneriaki lagi nama tersebut. Namun Aca malah semakin mempercepat langkahnya seperti memang tidak ingin bertemu pria yang sedang berjuang untuk bertemu dengannya.

"Permisi mbak, permisi mas," Ucap Zaka penuh sopan santun berbeda dengan sikapnya yang mendorong dan menelusup diantara lautan manusia penghalang cintanya kepada Aca.

"Aca." panggil Zaka kesekian kalinya namun kini tangan Zaka berhasil mecekal pergelangan tangan Aca.

Aca menghentikan langkahnya, mengehela nafasnya lelah. Ia tak hisa menghindar lagi jika tangannya sudah tertangkap begini oleh Zaka.

Aca memutar badannya 180 derajat menghadap Zaka yang berada di belakangnya.

"Kenapa? Gua udah bilang ya Zak, kalo gua gak akan mau ikut lomba lomba apalah itu. Sebanyak apapun lu mohon mohon ke gua, jawabannya tetep enggak! Gausah maksa." ketus Aca.

"Suuzon banget sih princess. Orang aku mau nawarin pulang bareng, soalnya aku denger sopir kamu lagi cuti kan? Aku anterin pulang aja gimana?" Tanya Zaka memastikan dan berharap semoga Aca mau menerima tawarannya.

"Gak. Aku udah bareng Atha, ya kan Tha??" Tanya Aca langsung merangkul lengan Atha. Sebelah matanya mengedip ngedip mengisyaratkan agar Atha membantunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We're Not AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang