40.That Girl's.

151 20 7
                                    

Sebelum baca di wajibkan untuk vote terlebih dahulu dan juga jan lupa komen biar rame komennya:v

||||||||||||||||||||||||||||||||

Setelah kepergian Gongja,sekarang Dokja sudah rapi—walau tadi dah rapi— buat pergi ke suatu tempat,tapi kali ini Dokja pergi nggak bareng Jonghyuk atau pun yang lain. Setelah mengatakan tujuan nya pada paman Han –Supir Pribadi Hades– akhirnya mobil itu pun melaju melewati deretan mobil yang berjalan dan juga pepohonan.

"Apa anda yakin tak ingin di antar oleh saya?" Tanya Paman Han.

"Tak apa,lagi pula sudah ada beberapa suruhan ayah yang sudah datang menungguku di luar" Jawab Dokja.

Ya,mereka sudah sampai di tempat yang Dokja minta.

"Baiklah... Hati-hati,jika terjadi sesuatu segera teriakan nama saya" Ucap Paman Han.

"Ya terimakasih... Aku pergi dulu" Pamit Dokja.

Keluar dari mobil,sudah ada beberapa orang-orang yang memakai pakaian formal dan Dokja yakin jika itu adalah orang-orang suruhan Hades, kini mereka berempat pergi masuk ke dalam gedung yang tak terlalu tinggi.

"Dimana ruangan'nya'?" Tanya Dokja pada seorang pegawai yang sudah Dokja ketahui jika posisi pegawai itu adalah seorang sekertaris.

"Dia ada dalam" Jawab sekertaris itu seraya membungkuk.

Dokja tak menjawab,ia langsung mendekati pintu itu dan langsung masuk tanpa mengetuk nya dulu –memang tak sopan– dan terlihat di dalam sana ada seorang perempuan yang sedang berkutik dengan komputer nya tanpa terganggu dengan suara pintu yang di buka.

"Ada apa datang kemari lagi? Bukan kah aku sudah bilang jika aku tak akan mengganggumu lagi?" Tanya perempuan itu datar dan tetap fokus pada komputer nya.

"Setidaknya tatap orang yang kau ajak bicara" Ucap Dokja seraya duduk di kursi panjang yang memang tersedia di ruangan itu.

Akhirnya perempuan itu pun memutuskan untuk berhenti mengutip komputer nya,ia pandang wajah Dokja sebentar sebelum duduk di sebuah sofa tunggal yang ada di dekat Dokja.

"Apa mau mu?" Tanya perempuan itu to the point.

"Harusnya aku yang berkata seperti itu" Ucap Dokja.

Perempuan itu mengernyitkan keningnya,pertanda bahwa ia tak mengerti.

"Gongja memimpikan nya lagi" Ucap Dokja seolah-olah bisa membaca pikiran perempuan itu.

Perempuan itu menghela napas sebentar sebelum berkata "Lalu? Kau ingin kita melakukan apa?"

"Entahlah hanya saja aku tak ingin Gongja mengingat nya kembali" Jawab Dokja.

"Kau ingin menggunakan obat?" Tanya perempuan itu spontan.

"Ya!! Gila sekali aku melakukan itu" Jawab Dokja kesal dan hanya di balas senyuman watados dari perempuan itu.

"Jadi bagaimana?" Tanya perempuan itu setelah berdehem sebentar.

"Untuk sekarang aku hanya ingin kau tak menunjukkan wujud mu pada Gongja,dan seterusnya aku akan memikirkan nya" Jawab Dokja.

Perempuan itu mengangguk pertanda ia setuju dengan saran Dokja.

"Oh ya,kau tak menyiapkan makanan apa? Sudah jauh-jauh aku datang kesini dan kau sama sekali tak memberikan ku minum atau pun makanan" Tutur Dokja.

"Ya ya terserah mu saja,bagaimana jika kita makan siang bersama saja sebagai pengganti minuman ataupun makanan itu?" Ajak perempuan itu sembari merotasi kan matanya.

Please,Don't Go Again [End S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang