Posesif

2.8K 195 17
                                    

Pertandingan voli antar sekolah yang diadakan di SMAN Jatim berlangsung meriah. Baik dari para cheers, para fans, sampai tukang jual risoles heboh terpekik-pekik menyebut nama-nama anggota voli SMAN Jatim.

"Robiiii ya Alloh ganteng bangetttt semangat ayaanggg,"

"Jenoooo astogehhh ngelindungin kepalanya Jaemin kyud battt,"

"Jaeminnnn semangat dedek cantiiikk,"

"Echannn keluarkan jurus monyet lepas lu!!!"

Echan be like: kampret, gua jelek sendiri.

Saat Jeno hendak memblokade bola yang datang, mendadak tangan dari lawan melewati net dengan posisi mengepal.

BUAKHHH!

Jaemin tertinju karena ia malah maju dan mendorong Jeno menjauh.

"JAEMIN!!!"

"NANA!!"

Segera wasit menghentikan pertandingan karena mulut Jaemin mengeluarkan darah.

Buru buru Robi selaku kapten mendekati Jaemin dan membopongnya hendak ke UKS. Namun langkahnya terhenti saat seseorang menabraknya sehingga tubuh Jaemin terjatuh ke bumi.

"Ih apa apaan sih lu?! Mata lu ga liat, gua lagi nge gotong orang, ha?!"

"Pokoknya aku ga suka Lobi nyentuh olang lain!!!," Xhu Lin mengehentak bumi kuat-kuat, membuat Robi naik pitam karena melihatnya.

"Apa hak lu ngomong kayak gitu hah?!"

"Heh udah udah! Berantem mulu sampe ga sadar Jaemin dah ga ada!" Lerai Haechan jengkel.

"Dah Bi, skuy UKS!" Haechan menarik Robi menjauh sambil melirik Xhu Lin sekilas dan mengancam.

"Awas lu ngacau lagi"

"Huuuu!!! Pick me boy!"

"Apalah! Caperrr!"

"Dasar bancii..."

Kata-kata tak senonoh terlontar pada Xhu Lin yang tengah berdiri mematung di lapangan. Ia menjadi tontonan dan tak sedikit yang melemparinya dengan botol kosong.

"Huuuu!!!"

"Huuuu!!!"

"Weh! Kenapa lho?"

"Itu, tuh, si banci si pick me boy masa' Robi lagi bopong Jaemin sama dia ditabrak sampe Jaemin jatuh ke tanah anjir! Mana dia pake ngelarang-larang Robi buat nyentuh orang lain! Nggak tau diri banget, jijik gua!"

"Minggir lu banci! Ganggu pemandangan aja! "

Hiks...

Xhu Lin berlari dari lapangan menuju ke taman belakang sekolah. Di kursi panjang berkarat yang ada disana, ia menumpahkan semuanya.

Ia hanya tak ingin Robi-nya menggendong orang lain! Hanya ia yang boleh di gendong Robi! Ya pokoknya gitu!

>>>

"Na, ngapain sih kamu pake muncul di depan aku tiba-tiba?" Jeno mengelus kepala Jaemin sayang.

"Abisnya aku tiba-tiba liat ada sekelebat kamu celaka, Jeno.. Aku gak mau kamu kenapa-napa."

Jaemin mengelus tangan Jeno pelan dan tersenyum. Jeno seketika meleleh melihat senyuman dari sayang-nya.

Sedangkan pikiran Haechan melayang karena penjelasan Jaemin barusan.

Jaemin cenayang? Batin Haechan.

Sementara seorang cewek yang duduk di ujung brankar Jaemin tengah memikirkan hal lain.

Sipit gimana?

>>>

"Woy, Sipit!"

Xhu Lin menghentikan tangisnya mendadak karena mendengar suara yang sangat familiar baginya.

Xhu Lin menoleh ke belakang.

"Lo-lobi?"

"Hm,"

"Lobi kenapa nyampelin aku? bukannya Lobi malah sama aku?"

Xhu Lin mengusap air matanya kasar, sedang berusaha meyakinkan bahwa yang di hadapannya kini adalah Robi. Robi'ah Adawea. Bukan kagebunshin.

"A-ano, gua mm-min-min,"

"Kenapa Lobi? Lobi minta apa? "

Kini Xhu Lin berdiri di kursi panjang berkarat itu dan menatap wajah Robi yang memerah.

"Gu-gua minta maaf karena ngebentak lu di depan umum tadi,"

"Aku kila mau minta aku jadi pacal Lobi,"

"Pede lu, Sipit!"

"Bialin! Wlee"

Robi terkekeh. Membuat Xhu Lin yang gantian memerah. Apalagi jakun kecil Robi yang bergerak naik turun, membuat Xhu Lin menenggak ludah kasar.

Kini posisi Xhu Lin berdiri menghadap Robi dan kedua tangannya memagari pundak cewek Turki itu. Sedangkan Robi memegang pinggang Xhu Lin posesif.

"Lu itu ternyata jengkelin dan gemesin di satu waktu ya,"

Ucap Robi dalam hati. Ya iyalah! Mana sudi Robi ngomong langsung?! Gengsi bundahhh~

>>>

END OF PART 4

SEE YA 🗿💅

Her Malesub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang