End

1.5K 67 2
                                    

Part ini mungkin akan panjang sebagai penutup.

>>>

Robi yang dulu adalah Robi yang sengak, dingin, cuek, dan penggila bokep. Apalagi kalau uke-nya imut dan desahannya mantap. Bekhhh! Bisa-bisa Robi semalaman 'bermain' di kamar mandi.

Tapi, setelah menikah Robi sudah tak butuh semua itu, kawan. Apa yang ia impikan, apa yang ia inginkan selalu terpampang di depan mata. Setiap hari, setiap waktu.

Setelah melalui part sebelum part ini, Robi menjadi semakin melunak terhadap suaminya. Dan suaminya? malah semakin menjadi-jadi. Lebih manja! Lebih ngalem! Lebih rewel! Lebih ke-wedhok-wedhok-an.

Anehnya Robi semakin suka.

Ergh... Lebih tepatnya semakin 'nafsu' ya kawan-kawan...

"Sipit! Sini geh..." Panggil Robi dengan nada yang tidak santai dan tangan melambai.

Xhu Lin yang tengah memainkan game konsol pun mendekati Robi dan meninggalkan game konsolnya.

"Ada ap-hmmmmhhh!! Lo-Lobi ngapain?"

Tubuh Xhu Lin menegang seketika saat Robi malah meremas dua bola kembarnya yang terbungkus hot pants. Yah... Ini hari minggu. Saatnya malas malasan, mandi bisa diatur nanti.

Robi tersenyum mengejek. Dasar! Suaminya ini sangatlah sensitif. Bagaimana jika ia nanti bisa horny di tempat umum hanya karena bagian sensitifnya kesenggol orang lain?

"Duduk sini."

Robi tersenyum dan menepuk-nepuk samping bokongnya, isyarat untuk Xhu Lin juga duduk di ranjang. Xhu Lin menurut saja. Robi mulai menelan ludah kasar melihat lekuk tubuh Xhu Lin yang terlihat karena piyama transparannya. Shit! Salahkan Rozel yang membelikan ini!

"Lu tau kan, gua baru bangun tidur?" Robi menatap intens mata abu terang suaminya itu.

Maksudnya bangun tidur setelah sholat subuh ya ges ya... Jangan hujat Robi-kun!

"Eh?" Xhu Lin tampak bingung sebentar.

"Hu'um." dilanjut mengangguk polos.

"Gua belum minum apa?" Robi mengulurkan tangan dan merapikan poni Xhu Lin lembut.

Xhu Lin menggembungkan pipi pertanda mengingat sesuatu. Air putih sudah, vitamin harian sudah, suplemen makan sudah... Robi sudah minum semua itu. Lalu sedetik kemudian ia berbinar.

"Ahh! Iya deng... "

Robi tersenyum miring. Yes! Batinnya.

"Lobi belum minum kopi kan?? Sebental ya, aku buatin!"

Gua kira goblok ternyata emang goblok.

Saat Xhu Lin beranjak, Robi mendadak menahan paha mulusnya, lalu tangannya merambat ke perut, dan menariknya.

"Eh? Eh? Eh?" Xhu Lin berusaha menggapai udara kosong dan berakhir bokongnya bertengger di paha Robi.

Robi menenggelamkan wajahnya di punggung suaminya itu, kemudian berdesis.

"Gua belum minum susu, sweety... "

Xhu Lin menegang!

"Lobi HENTAI!!!" [mesum]

Tapi lima menit berlalu...

"Ahhh... Mmmhhh... Ssshhh... Ohhh... Ohh... Yahhh... Aaahhh..."

Xhu Lin terkapar.

Robi menyusu.

>>>

Siangnya...

"Sipit... "

Her Malesub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang