Kelakuan

1.4K 98 1
                                    

Jeno, Jaemin dan Haechan sibuk menginterogasi Robi dan menuntut wanita itu untuk bercerita dari A sampai Z, dari utara sampai selatan, dan dari panjang sampai lebar.

"Bi, kok lu bisa sih tetiba nikah ama tuh pick me boy satu?" Tanya Haechan.

"Namanya Xhu Lin." Datar Robi lalu menenggak air putih terburu.

"Echan, nggak boleh ngomongin tunangan- eh, suami orang kayak gitu." Nasihat mama Nana.

"Bi, coba liat cincin lu."

Robi menurut dan memberikan cincinnya pada Jeno. Lalu Jeno malah memasangkan cincin itu pada Jaemin. Membuat Robi dan Haechan terperangah. Heh! Itu cincin sakral loh!

"Yang asli kapan kapan ya... "

"J-jeno... "

"Bawa sini tolol! Itu punya gua."

"Santai ae sih mulut." Jeno bersungut-sungut karena Robi merusak momennya bersama Jaemin. Sebenarnya Jaemin juga kesal tapi ia hanya diam dan memberikan cincin itu kembali pada si empunya.

Dengan tanpa pikir panjang Robi memakai kembali cincinnya, membuat meleleh orang yang mengintip mereka berempat.

>>>

"Sayang, kamu cantik banget... " Puji Umma dengan mata yang mengeluarkan tanda cinta.

Xhu Lin tersipu dan mengucap Terimakasih sedangkan Rose memutar netra coklatnya malas. Cantikan juga gua!

Lalu Umma mengelus punggung tangan Xhu Lin lembut. "Kamu sudah tahu kan aturan-aturan menikah? Atau belum?" Tanya Umma.

Xhu Lin merengut dan menggeleng polos. "Ya sudah, nanti perlahan Umma ajarkan ya... Tapi syaratnya Lily harus nurut. Oke?" Ucap Umma seperti menasehati anak kecil. Yang dinasehati mengangguk semangat seperti anak kecil sehingga tusuk kondenya berderak anggun.

"Umma, aku mau es krim!" Rose menarik tangan Umma yang masih bertengger di tangan Xhu Lin dengan kasar. Umma hanya menurut ditarik Rose menjauh. Xhu Lin tak ambil pusing dengan kejadian barusan, dan memilih untuk mencari istrinya (wezeh istrinya) di kursi VVIP.

Tapi tiba-tiba ia tak ingin mengganggu kebahagiaan Robi dan kawan-kawannya. Ia menyaksikan sampai akhir sampai Robi merebut cincin dan memakainya tanpa beban. Pipinya memerah.

Apakah Robi niat menikahinya?

Sampai di satu detik, Robi menoleh tepat ke iris abunya. Xhu Lin yang tertangkap basah mengintip hanya bisa mematung di tempat. Bahkan sampai Robi mendekatinya dengan pakaian china-nya yang berkibar-kibar tertiup kipas elektrik.

Tinggal beberapa langkah lagi Robi sampai di tempat Xhu Lin, datanglah Lilis yang membawa senampan minuman dengan terburu berjalan satu arah dengan arah Robi. Tapi dengan sigap Xhu Lin tersadar dari diamnya dan maju untuk menghalangi Robi dari Lilis.

"AWAS!"

Brak!

Baju china Xhu Lin basah. Terkena minuman dan jus yang dibawa Lilis.

"Kamu itu gimana sih?! Jalan tuh liat liat dong! Liat nih kelakuan kamu! Pokoknya habis ini kamu halus cuci baju ini sampai belsih! Nggak mau tahu!"

"Iya Tuan, saya minta ma-"

"Nggak aku maafin!"

"Udah, Sipit. Ayok ke kamar pengantin sekarang. " Robi menarik tangan Xhu Lin yang kebingungan sambil melirik sinis Lilis yang pergi dengan ekspresi kesal.

"Hah?! Ngapain?! "

"Nggak usah bacot. Buru."

>>>

End of part 12

Her Malesub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang