Di UKS Hyungseok terus mengobrol dengan Haneul, ketika sedang senang senangnya malah muncul seseorang yang tidak di harapkan kedatangannya oleh Hyungseok; Hong Jaeyeol.
"Dengar dengar kau sakit, harusnya kamu mencari kekasihmu ini dan meminta untuk di antar pulang." Celetuk Jay, Haneul hanya menyimak apa yang terjadi, suasana di UKS sedikit berubah.
Terasa sedikit suram dan gelap, Hyungseok terus diam dan tak menanggapi ucapan Jay.
"Kau tiba-tiba menjadi bisu, Park Hyungseok?" Tanya Jay dengan penuh penekanan, Hyungseok yang daritadi diam dan tak bergerak sama sekali kini menatap Jay penuh dengan amarah.
"Kau itu hanya memanfaatkan kondisi, harusnya dari awal aku sadar bahwa—"
Grep!
Tangan Jay mencengkeram tangan Hyungseok dan menariknya dengan paksa untuk keluar dari ruang UKS, Haneul yang melihat itu berusaha untuk menghentikannya namun dirinya masih merasa lemas.
Hyungseok kembali di bawa ke taman yang sepi apalagi jam pelajaran kedua sudah di mulai.
Plak!
"Jaga bicaramu." Pipi Hyungseok terasa panas dan perih, ia tak menyangka orang seperti Jay yang dulu sangat baik kepadanya malah menjadi seperti ini.
Hyungseok merasa sudut bibirnya sobek namun ia tak mempedulikan hal itu, ia masih menunduk; memikirkan cara untuk kabur dari situasi yang tak mengenakan ini.
"Lain kali jika kau membicarakan hal itu kepada orang lain, hukumanmu akan lebih berat dari ini." Ancam Jay, Hyungseok mengangkat kepalanya dan menatap Jay dengan mata yang dipenuhi kebencian.
Ia tahu bahwa Jay itu lebih kuat darinya namun dirinya tak mungkin hanya berdiam diri, seperti burung yang di kekang dalam sangkar.
"Dari semua orang, kenapa harus aku?" Tanyanya, tatapan penuh kebencian yang Hyungseok layangkan pada Jay perlahan memudar dan kembali dirinya menundukkan kepalanya.
Jay mendekati Hyungseok dan memeluk anak itu segenap hatinya, ia mengelus kepala Hyungseok agar anak itu tenang. "Karena kau sejak dulu adalah milikku." Ucapnya singkat.
Hyungseok tak membalas pelukan Jay, ia malah merasa rindu pada Jonggun. Jay tak masalah dengan keengganan Hyungseok untuk membalas pelukannya.
"Jangan pernah mencoba untuk kabur, karena aku memiliki anak buah yang siap melukai siapapun yang kau sayangi." Bisik Jay.
Memang benar, tadinya ia akan menyuruh anak buahnya untuk melukai Jinsung dan Mijin kalau kalau Hyungseok menolak keinginannya.
❁
Setelah pertikaian tadi, Hyungseok di biarkan di UKS sampai waktunya pulang. Haneul yang melihat sudut bibirnya Hyungseok yang sobek merasa khawatir namun akhirnya si empu berhasil menenangkannya.
Sekarang sudah waktunya pulang, tadi sebelum Jay mengantar Hyungseok kembali ke UKS, dia menyuruh Hyungseok untuk pulang bersamanya dan mau tak mau Hyungseok harus menerimanya.
Kini Hyungseok dan Jay telah tiba di depan gedung apartemen Hyungseok, Jay mengantarnya menggunakan motor karena memang biasanya ia memakai motor.
Setelah Hyungseok turun, Jay menawarinya untuk di antar sampai depan pintu apartemen namun Hyungseok menolaknya.
"Lambat laun kau akan menyukaiku."
Chuu!
Jay mengecup pipi Hyungseok lalu akhirnya ia pamit untuk pergi, dari kejauhan Jonggun menyaksikan semuanya. Ia merasa marah karena ada orang yang mendahuluinya, tadinya ia ingin berkunjung pada Hyungseok kini ia mengurungkan niatnya dan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate is Never Wrong (GunSeok)
FanfictionDulu Hyungseok dijauhi oleh seisi kelas karena keadaan finansial keluarganya yang kurang baik namun berbeda dengan Jonggun, anak dengan paras bak malaikat serta kebaikan hatinya ingin menjadi teman Hyungseok tetapi sayang ketika Hyungseok dan Jonggu...