Abyan melipat tangan nya di depan dada, ia sama sekali tak ingin menenangkan Arsen yang saat ini tengah panik karena ibu nya masuk rumah sakit, dan dokter belum juga keluar dari ruangan ibu nya.
"Kau senang?" ucap Arsen menatap penuh kebencian pada Abyan.
"Kau brengsek, kau..."
"Lebih baik kau berkaca, dia masuk rumah sakit karena kelakuan bejad mu." sela Abyan. "Aku takut dia mati, dengan rasa kecewa nya." lanjut Abyan.
Arsen mendengus, suaminya memang tak punya hati, ia sangat serakah.
"Apa kau sangat mencintai ku, sampai kau hampir membunuh ibu ku?" tekan Arsen masih tak terima.
"Berhenti menyalahkan orang lain, mau dia tahu sekarang atau nanti, dia pasti akan kecewa karena kelakuan mu sendiri." Abyan merotasikan matanya.
"Sudah ku katakan aku bukan malaikat yang baik, mungkin saat ini ibu mu yang masuk rumah sakit, lain kali bisa saja mungkin, Rose." tutur Abyan, ia berkata acuh.
"Jangan macam-macam, kau ak..."
"Kau akan apa?" Abyan melangkah lebih dekat, ia menatap Arsen dengan sengit. "Kau akan menghancurkan ku?" lanjutnya, diakhiri kekehan. "Sebenarnya tak perlu kau hancurkan, aku memang sudah hancur, jika kau ingin menghancurkan ku lagi, maka siap-siap lah untuk melawan pertahanan ku." ucap Abyan.
Dokter keluar, membuat keduanya berhenti saling melempar amarah.
"Bagaimana keadaan nya?" Arsen bertanya dengan panik.
"Kondisi pasien sangat lemah, apalagi beliau sudah lama mengidap sakit jantung, saya sarankan agar beliau dirawat untuk saat ini." jelas Dokter.
Arsen menghela napas nya. "Terima kasih Dok." lirih Arsen.
Dokter hanya mengangguk lalu pergi. Arsen dan Abyan segera masuk ke ruangan Raina.
"Ma, aku minta maaf." lirih Arsen, ia merasa terpukul dengan keadaan Raina yang terbaring lemah.
"Aku sudah menghubungi Ayah agar dia segera kesini, ia sangat khawatir pada istri nya." cetus Abyan.
Arsen melirik Abyan dengan dingin, seakan tatapan nya bisa membunuh Abyan.
Davian datang dengan wajah panik, ia segera menghampiri Arsen yang tengah duduk disebelah ranjang istri nya.
"Apa yang kau lakukan sampai istri ku, sakit?" Davian menatap Arsen penuh tanya.
"Ayah..ak.."
"Mama tak sengaja melihat nya tidur dengan Rose pagi tadi, seperti nya Mama mengalami shock." sela Abyan santai membuat Davian naik pitam.
Plak
Satu tamparan Arsen dapatkan, ia memang pantas mendapatkan nya.
"Sudah ku peringatkan berhenti menjalin kasih dengan jalang itu, apa kau tak mengerti bahasa manusia." tutur Davian.
"Cinta tak bisa di paksa, bukan kah begitu suami ku?" ucap Abyan memanasi kemarahan mertua nya itu, ia sangat suka pertunjukan hari ini, sangat menyenangkan.
"Mengapa kau masih bersikap baik pada bajingan ini." ucap Davian merasa malu.
"Ya, aku harus berbuat baik, sebelum Papa ku melakukan hal buruk pada anak mu." sahut Abyan santai
Davian memijat pelipis nya, ia sangat takut jika Alan sampai tahu kelakuan anak nya.
"Tenang lah Ayah, sepertinya Papa ku belum tahu, atau mungkin dia pura-pura belum tahu?" ujar Abyan, semakin memperkeruh suasana.
Davian menghela napas nya, ia harus siap mental jika bertemu Alan.
"Berhenti memarahi anak mu, dia hanya mencintai seseorang jadi tak perlu bersikap keras padanya." ucap Abyan.
"Kau dengar Arsen, bahkan menantu ku membela mu, lalu dosa apa yang menantu ku buat hingga kau menyakiti nya sampai sedalam ini." tutur Davian.
Arsen menunduk dalam, ia merutuki dirinya sendiri.
Ia melihat Raina yang belum sadar, dan Ayah nya yang marah besar.
Ini semua karena Abyan, ya ini bukan salah nya namun salah Abyan yang mengadu pada Ibu nya. Seharusnya Abyan tak mengadukan semua nya, pasti saat ini Ibu nya akan baik-baik saja.
_________
Abyan memakan buah melon yang sudah dipotong-potong kecil dengan santai, seakan sedang tak ada masalah.
Padahal saat ini keadaan rumah tangga nya sedang panas, sampai kapanpun ia tak akan bercerai dengan Arsen jika ia belum ingin.
Jika ia bercerai lalu apa yang ia dapat? Rasa sakit? Rose akan senang jika ia menggugat Arsen, dan Abyan tak akan membiarkan itu terjadi.
"Kau sangat santai sekali." celetuk Lucas yang sedari tadi diam mengamati Abyan, keduanya tengah berada di cafe seberang rumah sakit, Lucas malas sebenarnya datang kesini, namun jika demi si manis, ia tak ada kuasa untuk menolak.
"Lalu apa aku harus berpesta?" ucap Abyan, Lucas tertawa mendengar nya, Abyan benar-benar kaku menurutnya.
"Jadi orang tua Arsen sudah tahu, dan itu ulah mu?" ucap Lucas.
"Tentu saja, aku akan membalas segala rasa sakit ku, aku mencintai nya namun aku punya logika." jelas Abyan. "Kau tahu dia menyangka kita berkencan." lanjutnya.
"Itu tanda nya aku memang cocok dengan mu." cetus Lucas percaya diri.
"Terlalu percaya diri itu tidak baik." ucap Abyan.
"Kau tahu orang yang sedang jatuh cinta terlalu mengerikan untuk dilawan, dan seperti nya lawan ku tidak mengetahui nya." tutur Abyan, sesekali sambil mengunyah buah melon nya.
"Rose terlalu di bawah sampai ia tak bisa menggapai semua taktik mu." sahut Lucas. "Lalu apa dia datang ke rumah sakit?" tanya Lucas penasaran.
"Hanya orang gila yang akan datang, kau tahu mertua ku sangat membenci nya, jika dia datang, dia seperti melempar daging ke atas api, seakan sengaja ingin di bakar." ucap Abyan.
"Kejam sekali." Lucas berucap dengan di akhiri tawa.
Lucas sangat menyayangkan Rose, wanita itu cantik tapi mengapa ia tak mencari pria lajang dan juga kaya.
Banyak sekali lajang kaya diluaran sana lebih dari Arsen.
"Dimana manusia kaku satu nya lagi?" tanya Lucas ia mengedarkan pandangan nya.
"Maksud mu Vans?" tanya Abyan, yang diangguki Lucas. "Kau menyukai nya?"
Brak
Lucas menggeprak meja terkejut, ia sama sekali tak memikirkan hal gila itu.
"Apa itu benar?" Abyan masih saja menggoda Lucas. "Sampai kau memukul meja." lanjutnya.
Lucas lama-lama mengalami penyakit jantung, bisa-bisanya Abyan mengatakan hal itu, di lihat dari manapun Vans sangat kaku dan tidak asik di ajak bicara.
"Membayangkan saja aku sudah merasa ngeri." cetus Lucas.
"Ucapan itu jangan sampai kau tarik kembali." Abyan menusuk satu potong melon lagi.
"Aku menyukai mu, apa itu kurang jelas." Lucas berdecak sebal.
"Dan kau akan susah mengejar ku, karena aku sedang mengejar orang lain." tutur Abyan.
"Cinta memang rumit, apa susah nya menerima orang yang mencintai kita, tidak bukan cinta yang rumit, tapi kita." jelas Lucas.
Abyan hanya terkekeh mendengar nya, yang dikatakan Lucas benar, cinta tidak rumit kita saja yang membuatnya rumit.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [Lengkap]
Romansaaku menyerah, aku tak bisa lagi bertahan. _Abyan Alanzo_ aku percaya menyesal, adalah hal terburuk di dunia. _Arsen Alejandro_ Start_09 desember 2022 END _24 desember 2022