1

3K 265 9
                                    

"Ada apa Mama? Kenapa Mama meminta injun untuk pulang segera dari kampus?" Ucap pria mungil yang sangat mirip dengan sang ibu.

"Renjun, Mama ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap sang ibu yang tak kalah cantik dari sang anak sematawayang nya, Huang Renjun.

"Katakan saja Mama." Ucap renjun.

"Mama akan menikah lagi." Ucap sang ibu sembari menundukkan kepalanya. Renjun sangat kaget mendengar hal itu hingga dia tak bisa mengatakan apapun lagi. Tapi, dia juga tau ibunya sudah berjuang sejauh ini. dan mungkin ini keputusan yang tepat untuk membiarkan ibunya menikah lagi. Sang ibu yang tak mendengar jawaban apapun dari anaknya itu, langsung menatap sang anak.

"Kau tidak menerima keputusan Mama sayang?" Renjun lantas menggenggam tangan sang ibu.

"Apa yang mama katakan. Aku menerima keputusan Mama. Lagian ini saatnya Mama bahagia setelah mengalami semua hal. Bahkan mengalami malu karena kehadiranku, aku minta maaf ma." Ucap renjun dengan berlinangan airmata.

"Enggak sayang. Kau adalah kado paling indah bagi Mama. Kau adalah segalanya bagi Mama. Jangan katakan hal itu lagi hmm?" Ucap sang ibu sembari mengelus pipi chubby anaknya itu.

"Hmm. Mama harus bahagia setelah ini. Mama janji ya dengan injun." Ucap renjun menatap sang ibu. Sang ibu pun menganggukkan kepalanya lalu membawa sang anak ke pelukannya. Walaupun dia hampir menyerah karena mengandung renjun tanpa ayah, tapi dia tak ingin kehilangan anaknya sama sekali. Tidak akan pernah ingin.

"Sudah kita tak boleh menangis lagi ma." Ucap renjun sembari melonggarkan pelukan keduanya dan menghapus airmata ibunya itu.

"Anak mama juga tak boleh menangis." Ucap sang ibu menghapus airmata renjun.

"Kalau renjun boleh tau, siapa pria yang beruntung itu ma?"

"Paman itu bernama Na Yuta, dia keturunan Korea dan Jepang. Dia akan datang menjemput kita. Kau juga akan ikut."

"Mama pergi duluan saja. Aku hanya akan menyapa paman. Aku harus mengurus semua kepindahanku dari kampus ma." Ucap renjun tersenyum.

"Kau yakin sayang? Apa kau ingin Mama menunggu bersama denganmu?" Ucap sang ibu.

"Tidak perlu ma. Aku sudah dewasa dan aku sangat pandai beladiri bukan? Aku akan baik-baik saja." Ucap renjun tersenyum.

"Janji."

"Hmm, aku janji ma."












At. Na corp.

Pria tegap dengan paras Jepang dan wajah datar masuk kedalam perusahaannya yang saat ini di tangani oleh anak satu-satunya itu.

Ting!

"Pimpinan Na." Ucap asisten sang anak, Jay Park.

"Jaemin ada di dalam bukan?"

"Ne." Pria itu langsung masuk kedalam ruangan sang anak.

Ceklek.

Pria yang bernama jaemin itu langsung melihat kearah pintu dan menghentikan pekerjaannya lalu berdiri dan mempersilahkan ayahnya untuk duduk.

"Ada apa Daddy?"

"Ada yang ingin daddy bicarakan."

"Hmm, katakan saja."

"Daddy akan menikah." Jaemin lantas menatap datar ayahnya itu.

"Kau keberatan?"

"Tidak, silahkan saja." Datar jaemin.

"Kau tak ingin tau soal ibu tirimu?" Jaemin hanya menatap sang ayah.

"Kau benar-benar semakin mirip denganku. Maafkan Daddy karena tak bisa memberikan perhatian padamu sejak aku mengadopsi mu nak."

"Tidak masalah. Karena memang ini karakterku sejak awal."

"Hmm, bagaimana?"

"Calon istriku bernama Huang Winwin, dia keturunan China asli. Memiliki satu orang anak, dia lebih muda tujuh tahun darimu."

"Baguslah. Sudah saatnya kau menikah." Datar jaemin.

"Apa kau berkemungkinan besar akan jatuh cinta pada adik tirimu?"

"Aku tak memikirkan hal itu Daddy. Kau tau itu." Ucap jaemin datar.

"Daddy takut kau tidak akan menikah sepertiku."

"Bukan tidak Daddy, tapi bukan saatnya sekarang." Ucap jaemin datar.

"Jaemin kau harus ingat ini, kalaupun pada akhirnya kau jatuh cinta pada calon adik tirimu itu, Daddy akan merestui hubungan kalian." Ucap yuta. Dan jaemin hanya diam saja sedangkan yuta hanya mengangguk tanda dia mengerti sikap jaemin yang memang sama sepertinya dan ini juga bukan kesalahannya.
























[Step Brother]








3 bulan kemudian....

Renjun mengantarkan sang ibu ke bandara bersama dengan calon suami ibunya yang sudah dia kenali.

"Renjun, berjanji pada Mama kau akan baik-baik saja. Dan kau akan segera ke Korea setelah semua urusanmu beres disini. Ah satu lagi, kau harus janji mengusahakan sebelum mama menikah."

"Iya Mama. Aku berjanji." Ucap renjun tersenyum.

"Mama pasti akan merindukanmu sayang." Ucap sang ibu, Huang Winwin memeluk renjun.

"Renjun akan selalu merindukan Mama. Nanti setelah sampai langsung kabarin aku ya ma."

"Hmm, pasti sayang." Ucap winwin lalu diapun langsung mengecup dahi anaknya itu lalu melepaskan pelukan mereka.

"Paman, tolong jaga Mama saya." Ucap renjun menatap yuta.

"Pasti, kau tenang saja renjun. Setelah ini aku berharap kau memanggilku Daddy." Ucap yuta dengan wajah datar.

"Ne." Angguk renjun lalu mereka bertiga berpisah. Renjun hanya menatap ibunya dan calon ayahnya itu. Diapun ikut bahagia didalam kebahagiaan ibunya itu. Jujur saja renjun sangat tau kalau dia adalah anak yang selalu tak diinginkan oleh winwin awalnya. Jadi, dia ingin winwin bahagia. Karena ini adalah saatnya.

"Mama harus bahagia, karena aku Mama menderita selama ini. Aku ingin melihat mama bahagia selamanya." Monolog renjun sembari menghapus airmatanya.
















🔜🔜🔜

Step Brother (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang