Hari sudah menjelang malam atau bisa di bilang sebentar lagi akan makan malam, renjun terlihat tengah bersama dengan winwin dan bibi kwon di dapur menyiapkan makan malam, dia bahkan terlihat sangat menggemaskan Dengan memakai baju yang membungkus tubuhnya dari atas sampai bawah dan memiliki telinga kelinci di kepalanya.
"Sebenarnya nyonya dan tuan muda tidak perlu repot membantu saya. Inikan tugas saya dan yang lainnya." Ucap bibi kwon.
"Tak masalah bibi, lagian ini juga kemauan injunie dan Mama. Ya kan ma?" Ucap renjun tersenyum pada winwin.
"Iya bi." Ucap winwin tersenyum dan bibi kwon hanya mengangguk tanda mengerti.
Setelah beberapa menit, makan malam sudah tertata diatas meja makan itu, dan yuta yang mendekat sembari tersenyum karena dia tak menyangka sebentar lagi akan memiliki keluarga lengkap bahkan dia memiliki anak submissive yang sangat menggemaskan juga submissive yang cantik sebagai istrinya.
"Kelihatannya sangat lezat sekali." Ucap yuta.
"Hmm, semoga Daddy suka." Ucap renjun.
"Pasti." Ucap yuta.
"Hyung?"
"Iya sayang?"
"Dimana jaemin? Tumben dia belum pulang?"
"Aaa, jaemin tadi mengirimkan pesan padaku, katanya dia ada acara dengan teman-temannya. Lagian ini kesempatan langkah, anak itu selalu tak mau pergi, tapi sekarang dia pergi. Jadi, ini kemajuan dalam hidupnya. Tapi, tetap saja kita harus menyisihkan makanan sedikit takutnya dia pulang dan mengatakan lapar."
"Daddy tenang saja. Injunie akan memasakkan lagi nantinya untuk jaemin Hyung." Ucap renjun tersenyum.
"Daddy gak mau loh nanti kamu capek. Lagian ada bibi juga."
"Tak masalah Daddy, lagian ini juga kemauan injunie kok."
"Oke." Ucap yuta mengangguk lalu mereka makan malam bertiga.
At. Mansion utama Jung.
Acara ulangtahun anak bungsu keluarga Jung itu sangat meriah bahkan semua tamu menggunakan mobil bagus alias anak-anak dari kalangan atas semua.
Jaemin sampai dan diapun langsung masuk dengan wajah datarnya tak lupa membawa kado untuk adik dari sahabatnya itu. Lagian dia hanya datang karena formalitas bagi sahabatnya itu. Tidak bagi kakak dari sahabatnya itu karena kakak dari sahabatnya itu tak pernah suka padanya karena selalu dikalahkan olehnya dalam persaingan bisnis.
"Jaemin, akhirnya kau datang juga."
"Hmm." Angguk jaemin dengan wajah datarnya lalu melihat pesta anak muda itu, bahkan yang datang adalah anak-anak kuliah yang mungkin teman adik dari jeno itu dan juga beberapa senior dari anak bungsu keluarga itu sepertinya.
"Kau lihat? Banyak uke dan wanita yang lebih muda disini?" Ucap jeno.
"Memang, lalu apa hubungannya denganku?"
"Tak ada yang membuatmu tertarik?" Dan jaemin menggelengkan kepalanya.
"Tidak satupun?" Dan jaemin kembali menggelengkan kepalanya lalu diapun melihat sahabatnya itu.
"Bagaimana denganmu sendiri?" Ucap jaemin menatap jeno.
"Ya jujur saja. Aku tak tertarik pada siapapun." Ucap jeno apa adanya dan jaemin yang menganggukkan kepalanya karena sahabatnya itu sangat aneh menurutnya selalu menyuruhnya berkencan sedangkan dirinya sendiri saja masih sama dengan jaemin sendiri, suka sendiri. Lalu keduanya melihat Mark yang asyik saling memeluk pinggang dengan wanita muda itu.
"Kurasa hanya hyungmu yang berbahagia untuk pesta ini."
"Kau benar juga. Pantas saja dia tak mau menikah." Ucap jeno.
"Dimana sungchan? Aku akan memberikan ini lalu pulang, kau tau sendiri aku tak suka dengan pesta bukan?"
"Yah mau bagaimana lagi, ayo ikuti aku. Tapi jaemin, aku harap kau betah di pesta pernikahan ayahmu." Ucap jenp lalu berjalan diikuti oleh jaemin. Dan merekapun sampai dihadapan sang bintang utama, anak bungsu keluarga Jung, Jung Sungchan yang berumur 18 tahun.
"Hyung? Jaemin Hyung?" Ucap sungchan tersenyum. Dan jaemin langsung memberikan paper bag itu pada sungchan.
"Makasih Hyung."
"Hmm."
"Kau nikmati saja pestanya Hyung."
"Aku hanya Sebentar, sekarang aku akan pulang." Ucap jaemin datar dan diapun menepuk bahu jeno lalu pergi begitu saja. Dan jeno juga pergi ke tempat yang setidaknya bisa lebih tenang karena dia juga tak menikmati pesta ulangtahun adiknya yang sangat mirip dengan hyungnya, sangat suka berpesta.
Setelah kepergian jeno dan jaemin, seorang wanita mendekat pada sungchan.
"Chan, yang tadi siapa?"
"Hyungku kau kan tau itu lami."
"Bukan jeno oppa tapi yang bersamanya tadi." Kesal wanita bernama lami itu.
"Dia sahabat hyungku, namanya jaemin Hyung."
"Dia sangat tampan. Apa kau bisa membuatku dekat dengannya?"
"Itu sangat mustahil lami, karena jaemin Hyung benar-benar bersifat seperti robot "
"Ayolah sungchan."
"Baiklah, aku akan pikirkan. Kau bisa pergi bukan?"
"Oke, bye. Makasih sungchan sayang." Ucap lami lalu mengecup pipinya dan pergi begitu saja.
Kembali lagi ke mansion Na, terlihat jaemin yang sampai lalu diapun dibukakan pintu oleh salah satu maid dan segera kekamarnya yang berada dilantai tiga. Dimana hanya ada kamarnya dan renjun saja.
Ting!
Jaemin sampai di lantai 3 dan diapun langsung membuka pintu kamarnya disaat bersamaan dengan renjun membuka pintu kamarnya dan mereka saling bertatapan.
"Hyung baru pulang?"
"Hmm."
"Kenapa cepat Hyung?"
"Tidak ada."
"Hyung mau makan?"
"Nanti akan aku minta pada bibi kwon."
"Aku akan membuatkan makan malam untuk Hyung, Hyung langsung bersih-bersih saja. Aku akan membawa makanannua kemari."
"Tak perlu."
"Tak masalah Hyung, karena ini keinginanku."
"Baiklah, sekalian segelas kopi."
"Ne." Ucap renjun tersenyum lebar lalu diapun menuju lift. Jaemin hanya terpaku di depan pintu kamarnya karena mendapatkan senyum lebar dari renjun dan diapun memegang dadanya yang berdetak dengan cepat.
"Apa yang terjadi padaku?" Batinnya.
🔜🔜🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother (jaemren)
Fanfiction"Mama akan menikah lagi renjun." Huang Winwin "Daddy akan menikah jaemin." Na Yuta __________________ "Ini salah hyung. Aku tak mau mengecewakan Mama dan Daddy." Huang Renjun. "Ini tidak salah renjun, kita bukan saudara kandung. Apa tak bisa kita sa...