9

1.3K 168 1
                                    

Jaemin menatap ke datangan renjun yang cukup lama. Membuatnya hampir menyusul adik tirinya itu tapi tak jadi karena melihat renjun yang datang sembari mendumel karena kesal.

"Kenapa lama?" Datar jaemin.

"Tadi ada orang yang menyebalkan Hyung." Kesal renjun dan ntah kenapa terlihat sangat menggemaskan bahkan jaemin menahan senyumnya dengan susah payah.

"Kau sangat menggemaskan sekali sayang." Ucap ten lalu mencubit kedua pipi chubby itu pelan. Membuat renjun tersenyum hingga puppy eyesnya terbentuk dan jujur jaemin sangat gemas padanya. Disaat bersamaan merekapun mendengar orang yang memanggil ten.

"Mommy!" Panggil pria berkulit tan yang mungkin seusia dengan renjun. Ten lantas melepaskan tangannya dari pipi chubby milik renjun dan menatap anak bungsunya itu.

"Kenapa kau datang Haechan?" Ucap ten pada anak bungsunya, Seo Haechan.

"Mommy tidak senang. Dan jaemin Hyung, dengan siapa?" Ketus Haechan tapi dia tetap ingin tahu.

"Ini Huang Renjun sayang, dia adalah anak dari calon ibu jaemin. Dia seusia denganmu." Ucap ten.

"Aaaa."

"Tak ingin berkenalan? Siapa tau kalian bisa berteman, kan lumayan renjun jadi ada teman disini." Ucap ten.

"Aaa, aku Seo Haechan." Ucap Haechan mengulurkan tangannya pada renjun.

"Huang Renjun." Ucap renjun tersenyum lebar membuat Haechan gemas lalu diapun langsung mencubit pipi chubby layaknya mochi itu.

"Kenapa kau bisa sangat menggemaskan begini?"

"Awkuw tidawk tawu." Ucap renjun susah payah membuat Haechan semakin mencubit gemas pipinya itu.

"Haechan." Datar jaemin dan Haechan langsung melepaskan cubitan pada pipi chubby itu.

"Mari kita bersahabat " Ucap Haechan riang.

"Ne." Angguk renjun sembari tersenyum.

"Yeaaayyyyy! Masukkan nomor ponselmu." Ucap Haechan memberikan ponselnya dan renjun langsung menyalin nomornya.

"Oke, nanti aku hubungi." Dan renjun hanya mengangguk.

*Ayo renjun." Datar jaemin lalu masuk lebih dulu dan renjunpun membungkuk pada ten juga melambai pada Haechan dan masuk kedalam mobil.

Di jalan.

"Hyung ini, aku belikan kopi untuk Hyung. Yah, walaupun kopi kaleng "Ucap renjun.

"Tolong bukakan." Renjun lantas tersenyum dan diapun langsung membukanya dan memberikan pada jaemin. Jaemin meminumnya dan menyerahkan pada renjun.

"Pegangkan." Renjun hanya mengangguk lalu memegang kopi itu.

"Kenapa tadi kau kesal?"

"Karena ada orang tak melihat jalan dan menabrakku." Kesal renjun. Jaemin lantas mengerem dan berhenti membuat renjun menatap bingung jaemin.

"Apa ada luka?"

"Anio." Geleng renjun.

"Lain kali jangan ceroboh "

"Bukan aku loh yang ceroboh hyung.' kesal renjun.

*Walaupun." Ucap jaemin datar lalu kembali melajukan mobilnya.





At. Cafe xxx.

Mark duduk dengan pria yang diq panggil Na Samuel itu.

"Kapan kau sampai?"

*Baru saja. Tapi, aku tau kalau aku harus memberitahumu dan dery dulu makanya aku tak langsung ke mansion Paman." Ucap Samuel.

"Aaa, lalu ayah, ibu dan adikmu?"

"Mereka langsung kesana karena penasaran dengan calon istri Paman dan anak tirinya."

"Aaa, aku juga cukup penasaran. Memangnya kau tidak?"

"Aku juga. Tapi aku malas berhadapan dengan wajah datar Na Jaemin." Ucap Samuel dan Mark yang tertawa mendengarnya.

*Kau sudah menghubungi Dery?"

"Hmm, mungkin 10 menit lagi dia akan sampai " Ucap Samuel dan Mark yang hanya mengangguk tanda mengerti.









At. Mansion utama Na.

Yuta dan winwin menyambut kedatangan adik dari yuta, Na Yuto, istrinya Kim wooseok, juga anak bungsunya Na Giselle.

"Jadi ini calon kakak iparku?" Ucap Yuto dan yuta hanya menganggukkan kepalanya.

"Aku Huang Winwin." Ucap winwin dan mereka hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau pandai juga mencarinya Hyung." Ucap Yuto dan yuta hanya diam saja.

"Bukannya imo punya anak ya? Dimana dia?" Ucap Giselle.

"Sedang mencoba tuxedo untuk besok." Ucap winwin.

"Aaaa."

"Ayo duduk." Ucap winwin dan merekapun duduk lalu bibi datang untuk membawakan minuman.

"Pasti anak bibi sangat mirip dengan bibi kan?"

"Ne." Angguk winwin.

"Dia seumur denganmu." Ucap yuta datar.

"Yeaayyy! Akhirnya aku punya teman dan tak perlu bergaul dengan jaemin oppa yang datar dan Samuel oppa yang menyebalkan." Ucap Giselle dan keempat orang yang lebih tua itu hanya tertawa mendengarnya.























🔜🔜🔜🔜

Step Brother (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang