3

1.7K 192 5
                                    

Renjun menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya di Seoul selama dia hidup. Diapun melihat sekeliling untuk mencari ibunya tapi tak dia dapatkan, sampai ada tulisan yang dia lihat.

Huang Renjun

Renjun pun mendekat pada papan namanya dan diapun benar-benar tak mengenal pria tampan yang sangat datar ini. Tapi, jika harus melihat dia mirip dengan siapa, maka renjun hanya terlintas satu nama Paman Na yang akan menikah dengan ibunya.

Jaemin menatap datar pria yang menatapnya bingung itu.

"Apa kau Huang Renjun?" Ucap jaemin datar karena dia benar-benar bodoh sempat tak melihat foto calon adik tirinya yang ada di kamar tamu calon ibunya itu.

"Iya." Ucap renjun menganggukkan kepalanya dengan polosnya.

"Ayo." Ucap jaemin menurunkan papan nama itu lalu berjalan lebih dulu, diikuti oleh renjun yang membawa kopernya.

Sekarang keduanya sampai di salah satu mobil BMW warna hitam yang sepertinya adalah milik jaemin.

"Masuklah, saya akan memasukkan kopernya." Ucap jaemin mengambil alih koper milik renjun itu dan diapun langsung menuju bagasi. Sedangkan renjun dengan canggung nya membuka pintu disebelah kemudi itu. Tak lama setelah itu, diapun melihat jaemin masuk di bangku kemudi dengan wajah tanpa ekspresi nya itu.  Dan mulai menjalankan mobil itu.

"Maaf?" Jaemin langsung melihat renjun sekilas.

"Kau siapa Hyung?" Ucap renjun melihat jaemin yang berpenampilan sangat rapi itu. Sepertinya dia pekerja kantoran, itulah yang renjun pikirkan.

"Saya Na Jaemin. Anak dari Na Yuta." Ucap jaemin datar tanpa melihat renjun karena dia sekarang sedang sibuk menyetir mobil.

"Aaah, maaf karena saya tak memperkenalkan diri dengan benar. Saya Huang Renjun." Ucap renjun yang merutuki dirinya sendiri.

"Saya tau." Datar jaemin.

"Tapi, Hyung. Kenapa mamaku tak jadi menjemput, perasaan Mama bilang dia yang akan menjemput." Ucap renjun melihat jalanan yang mereka lalui.

"Itu karena mereka harus mencoba tuxedo ke boutique. Apa kau kecewa?"

"Sedikit, tapi tak masalah. Yang penting kebahagiaan Mama." Ucap renjun tersenyum lebar kearah jaemin dan itu membuat jantung jaemin sedikit berdebar lebih cepat. Hingga dia kembali mengalihkan semua atensinya pada jalanan.






At. Mansion Na.

Jaemin turun begitu pula dengan renjun yang menatap takjub mansion besar itu, bahkan ini baru luarnya tapi sangat luas dan besar sekali. Bahkan banyak bodyguard yang bekerja di setiap sudutnya. Lalu diapun mengikuti jaemin yang menekan bell bersama dengan satu bodyguard yang membawa koper milik renjun itu.

Ceklek.

Pintu terbuka dan semua maid itu membungkuk. Hingga salah satu yang sepertinya adalah kepala dari para pekerja itu mendekat.

"Kalian sudah tau dia bukan?" Datar jaemin.

"Iya tuan muda." Ucap semuanya.

"Bibi kwon, tolong kau bawa dia kekamarnya. Dan menemaninya mengelilingi mansion ini." Ucap jaemin datar.

"Baik tuan muda." Ucap bibi kwon atau bisa dikatakan ketua dari para pekerja itu.  Lalu jaeminpun berbalik tanpa mengatakan apapun untuk kembali ke perusahaan. Tapi, terhenti karena renjun menahan tangannya hingga dia kembali melihat renjun.

Step Brother (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang