LOST IN BALI PART 2

70 46 1
                                    

Sambungan dari Lost In Bali Part 1.

Sambil di tenangkan oleh pemandu selam, aku di berikan timah di pinggang sebagai pemberat dan di beri kacamata selam yang bagian hidungnya tertutup, sehingga hanya bisa bernafas lewat mulut melalui tabung oxygen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil di tenangkan oleh pemandu selam, aku di berikan timah di pinggang sebagai pemberat dan di beri kacamata selam yang bagian hidungnya tertutup, sehingga hanya bisa bernafas lewat mulut melalui tabung oxygen.

Aku dan Ko Yayang pun terjun ke laut di bawa oleh sang pemandu, telinga ku mulai merasakan sakit , semakin dalam menyelami lautan, semakin dalam pula terasa sakit nya ke dua telinga ku.

Namun rasa sakit itu terabaikan karena melihat ikan-ikan kecil yang berlalu lalang berenang di dekat kami, karena di umpani roti tawar.

Pemandu selam ku meminta ijin untuk ke atas permukaan laut mengambil turis jepang, hingga kami di tinggal dan di suruh memegang terumbu karang besar.

Aku yang parno memperhatikan terumbu karang besar ,terlihat seperti monster ubur-ubur di pikiran ku membuatku menjadi ketakutan sendiri.

Aku Melihat seolah-olah terumbu karang tersebut bergerak gerak seperti menarik dan mengeluarkan nafas nya pun mulai panik di dalam laut kedalaman 6meter tersebut.

Aku di tenangkan oleh pemandu selam yang lain, dan pemandu selam tersebut sedang memegang kamera dan meminta ku untuk berpose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku di tenangkan oleh pemandu selam yang lain, dan pemandu selam tersebut sedang memegang kamera dan meminta ku untuk berpose.

Pose ku hanya memegang erat terumbu karang sambil menatap kamera dengan tatapan kosong, berharap semua ini segera berakhir.

Akhirnya waktu yang ku tunggu-tunggu telah tiba, kami pun di bawa naik ke permukaan laut dan sampai di kapal bersama teman-teman wisatawan yang lain.

Dua wisatawan dari jakarta pun kaget saat mendengarku berbicara dengan bahasa indonesia kepada Ko Yayang. Dia mengira kami adalah turis dari Thailand.

Karena semua wisatawan saat menyelam tidak ada satupun yang berbicara satu sama lain sangking tegang nya mungkin.

Sebuah pengalaman yang mendebarkan, padahal kami belum sampai di kedalaman 8meter, kami yang tidak saling kenal, kompak ingin mengakhiri perselaman kami di kedalaman 6meter.

Selesai berwisata ria di tanjung benoa, aku dan ko Yayang di bawa ke jimbaran untuk makan seafood di pinggir pantai dekat bandara sambil di temani sunset (Matahari terbenam) yang indah.

Mengejar Nama Baik ??? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang