ASAL MULA MENGEJAR NAMA BAIK?

155 71 15
                                    

Sebut saja namaku Jiso

Aku sudah menikah dengan pujaan hatiku, kita sebut saja nama panggilan nya Ko Yayang.

Dan kami pasangan muda ini telah di karuniai seorang anak yang tampan,kita menamai nya Jason.

Bukan cinta-nya yang terlarang, namun waktu saja belum tepat merasakan semua,seperti penggalan lagu dari Agnes Monica begitulah kisah cinta kami.

Umurku masi 17tahun kala itu dan sudah berumah tangga serta menumpang di rumah mertua yang juga di tinggali ke tiga iparku yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Umurku masi 17tahun kala itu dan sudah berumah tangga serta menumpang di rumah mertua yang juga di tinggali ke tiga iparku yang baik.

***

Suami ku bekerja membantu papanya di toko pertambakan.

Bukan nya aku tidak tau bersyukur, uang bulanan yang di beri Ko Yayang perbulan ialah Rp. 1.000.000,-  sedangkan aku tidak bekerja dan sama sekali tidak punya tabungan.

Dulu saat jaman sekolah, uang jajan dari Ortu itu Rp. 1.000.000,- untuk satu minggu, dan uang itu pasti habis, karena apa, karena aku amat boros.

Hobi ku ke bawah Gusher kota Tarakan,(Tempat perbelanjaan baju, tas, seperti ITC mangga dua jakarta gitu) dan untuk berbelanja aku amat implusif,tidak pakai mikir, kalau suka ya beli, gak pernah nawar dagangan orang pula.

Dulu Jika buka isi lemari, aku bosan melihat baju ku yang menurut ku itu-itu saja, besoknya aku ke Gusher beli baju baru.

Dan untuk flat shoesku,aku tidak pernah mencuci-nya, kalau kotor ya beli baru, tas sekolah juga suka bergonta-ganti, sampai menumpuk yang ku beli.

Namun sekarang berbalik 180 derajat, aku sudah tidak mungkin d beri uang jajan oleh orang tua lagi.

Aku sudah bukan tanggungan mereka, suami ku lah yang bertanggung jawab atas hidup ku dan Jason anak kami.

Meski orang tua selalu ingin membantu (itulah kasih sayang orang tua sepanjang masa) namun ku tolak secara halus.

Dan kembali ke perihal baju, setelah menikah aku hanya membeli baju baru saat tahun baru imlek saja, itupun hanya satu-dua lembar dari pasar atum (tempat berbelanja di Surabaya)

Kemampuan finansial ku saat itu adalah hanya mampu membeli baju diskonan kisaran 50ribuan saja, aku menitip ke teman ku yang kebetulan berkuliah di surabaya, tapi itu tidak mengapa, karena yang lebih penting mempersiapkan masa depan Jason.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Satu hari aku ijin pada ko Yayang untuk bekerja mencari nafkah juga, di ijinkan lah aku bekerja oleh suami ku tercinta.

Setelah itu aku pun ijin kepada mertua dan mami ku, mereka pun setuju. Dan Jason bergantian di jaga oleh mami ku atau pun mertua ku.

Namun aku tidak punya Ijazah SMA, akhirnya aku melamar untuk bekerja di toko teknik paman ku, sebut saja uncle sam, dan aku di tempatkan di posisi menjual mur dan baut.

Aku bekerja dari pagi sampai sore, jika makan siang, aku pulang ke rumah mami ku yang berjarak hanya 5langkah dari toko uncle sam, sangat dekat, hingga masih sempat pula waktuku untuk tidur siang 15menit dan bermain sebentar dengan Jason.

Gaji ku saat itu Rp. 1.500.000,- per bulan, jangan di tanya Style harian ku, aku hanya memakai deodorant dan jarang sisiran rambut,serta hanya memakai kaos oblong, celana panjang dan sandal jepit, karena toko uncle sam panas tak ber-AC , lalu kotor pula dan berdebu.

***

Mba nana adalah partner ku di bagian baut dan mur.dia sosok yang sangat keibuan, lembut dan murah hati,namun sikapnya bisa berubah 360 derajat ke pelanggan yang songong serta yang tidak sabaran dan kasar, dia menjadi mudah terpancing emosi dan marah ke pelanggan.

Jikalau toko sedang sepi, kami sering bertukar pikiran atau mengobrol ringan.

Mba Nana : "Jiso, aku pikir kamu itu sombong loh dulu."

Jiso : "Ada istilah Tak kenal maka tak sayang mba Nana. "

Mba Nana : "Iya sih, Jiso-jiso coba kamu sekolah yang benar,gak usah ke-lanji-an (genit) sama ko Yayang mu. "

Jiso : "Ya mau gimana mba, nasi sudah menjadi bubur, mungkin jodohku memang cepat. "

Mba Nana : "Dengar-dengar loh selesai sekolah papi mu mau sekolahkan kamu dokter atau di luar negeri sekolah seni, kamu kan suka melukis."

Jiso : "Ya begitulah mba, saat ini aku lagi di titik terendah, serendah palung mariana, gak ada sudah masa depan ku untuk capai puncak, gak ada tabungan loh aku, aku gak ada duit, jadi ya jalani yang ada aja sudah. "

Mba Nana : "Jangan ratapi nasib gitu, gini loh Jiso, kalau kamu mau capai puncak, kamu harus manjat di tangga yang paling bawah dulu baru naik ke atas, supaya apa, kalau kamu ada di puncak duluan, kamu gak tau rasanya berjuang naik, pas jatuh, kamu bisa langsung KO, makanya kamu di kasi Tuhan di titik ini dulu. "

Jiso : " Ya ampun mba Nana, aku ter-ilhami oleh kata-kata-mu mbak, aku mulai detik ini semangat hidup walau tak berguna. "

Mba Nana : "Jiso-jiso, ada aja kamu nih, suatu hari kalau kamu usaha, kamu pasti sukses itu, percaya aku. "

Jiso : "Amin mudahan ada 1Milyar di saldo ku ya mba"

Mba Nana : Amin, Jangan sombong ya kalau sudah kaya nanti"

Jiso : "Iya janji mba"

Banyak Proses yang sulit di pahami,namun pernyertaan Tuhan selalu sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak Proses yang sulit di pahami,namun pernyertaan Tuhan selalu sempurna. Itu yang ku yakini dan menjadi motivasi ku kala bekerja di sana.

Begitulah awal mula, aku berjuang mengejar nama baik?
Yang ku awali dengan menjadi seorang karyawan di toko Uncle Sam.

Mengejar Nama Baik ??? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang