9

679 65 2
                                        

"Oh! Tadi kau bilang, kau dalang dari semuanya, itu maksudmu apa?" Tanya Dazai, yang kini berada di belakang pria itu.

Pria itu menghela nafas kasar. Ia meletakkan kembali tangannya di atas meja.

"Aku tau kau tidak akan dengan mudah menyerahkan dirimu."

"Jawab pertanyaanku, paman"

Ayah dari Chuuya kini menatap Dazai dengan mata jengkel.

"Kupikir kau ingat, saat itu pada hari ulang tahun Chuuya, di mana seseorang dengan rambut jingga yang sama seperti Chuuya mengendarai mobil melintasi jalan itu, berulang kali di jam tertentu. Saat kau selalu melihat helaian jingga yang lewat. Dan juga saat aku mengirim seseorang berpura pura menjadi Chuuya, menggunakan wajah palsu dan mewarnai rambutnya."

Pria itu menoleh, membalikkan badannya ke arah Dazai

"Ahhh.. aku baru ingat" matanya benar benar kosong, seperti tidak ada ekspresi. Ia kini merebut senjata itu dari pria itu dan menodongkannya ke pria itu.

"Kau mau mati? Aku punya banyak jalan kematian dari buku panduanku. Aku akan memberikan yang terbaik di antara mereka." Ujar Dazai.

"Tidak, aku tidak mau" ia kemudian mengambil pisau bedah yang tadi dilempar Dazai.

"Dan terima kasih, sepertinya sekarang aku membutuhkan pisau ini" dan mengangkatnya, menyentuh dan mengancam leher Dazai yang berada di hadapannya.

"Kau yakin bisa membunuhku?"

"Tidak, maka dari itu sejak awal aku mempersiapkan ini.."

Ia menjentikkan jarinya, seketika segerombolan prajurit datang dari pintu masuk. Ternyata, prajurit itu bukan di tugaskan untuk menghalangi mereka, namun membunuh Dazai di ruangan ini. Ruangan tanpa cela kecuali pintu masuk tadi.

Sialnya, pintu ruangan kanan tertutup oleh gerombolan prajurit tadi. Dan untungnya, atau sayangnya mereka sudah memasuki ruangan tengah dan menutup pintunya agar Dazai tidak kemanapun.

"Sial! Mereka mencoba mengepung Dazai-san!"

"Kita harus cepat keluar dari sini!" Mereka berusaha mendobrak pintunya, namun tidak berhasil.

"Hey! kalian.. siapa?"

"Ahh sial! Tolong, entah siapapun kau, sekali ini saja bantu kami keluar dari sini. Kami harus menolong senior kami" ucap Atsushi pada sosok lelaki di belakangnya.

"Siapa senior kalian?"

"Dazai Osamu, kenapa?"

"Dazai huh.." katanya dengan sarkas, lelaki itu tersenyum

"Minggir!" Perintahnya

Atsushi menyingkir dari pintu itu sedangkan Akutagawa sejak tadi jauh dari pintu, lelaki lalu mendobrak pintu itu, dan..

BUM!!

Terbuka..!

Gila, sebenernya seberapa kencangnya tendangan itu? Batin Atsushi, dan Akutagawa juga memikirkan hal yang sama dengan cara yang berbeda.

..
..
..

"Ah, gawat" ucapnya tanpa nada. Ia melepaskan senjatanya dan mengangkat tangannya.

Bahkan pintu itu sudah tertutupi gerombolan itu, juga selain jauh, pintu itu juga di kunci.

"Percuma, Dazai, kau harus mati" pria surai senja itu menatapnya sinis, dengan senyuman sombong penuh kemenangan.

Find You || Soukoku ✣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang