13. Bertanggungjawab?

111 13 1
                                    

HALOOOOO

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM KU UNTUK TAHU INFO PENTING @annsfra04 @wp.strawberrycloudddd

🌵🌵🌵

Jodi mendengarkan dengan seksama cerita dari anaknya, ayah dari dua anak itu menunduk dengan tangan terkepal. Dadanya kembang-kempis menahan amarah, geregetan ingin menghantam wajah remaja yang merusak anak perempuan satu-satunya.

"Siapa nama anak itu?" Tanya Jodi dengan napas memburu.

Aretha terdiam tidak langsung menjawab, gemetaran dan Aretha meremasi tangan Abangnya yang dia genggaman sedari tadi. Angkasa mengerti bahwa adiknya ketakutan, dia mengelus tangan adiknya lembut dan mengangguk meyakinkan.

"Gapapa, kasih tahu aja. Semuanya akan baik-baik aja," Angkasa menyakinkan membuat Aretha mengangguk kecil.

"Agam Januarga Abraham."

....

18 hari sudah sejak kejadian malam itu, baik teman Agam maupun Aretha merasa heran. Keduanya tidak bisa di hubungi, bahkan 18 hari itu ponsel keduanya tidak pernah di hidupkan. Frida sahabat dari Aretha mondar mandir didepan toilet, dia mengigit kukunya memikirkan kemana Aretha selama ini.

Dan anehnya Aretha sudah tidak pernah di absen lagi di kelas.

Apakah teman barunya itu pindah sekolah lagi?

Ditelepon tidak bisa, dichat tidak di balas dan mau bertanya pada abangnya Frida enggan.

"Da," tiba tiba suara mengagetkan Frida, dia menaikan satu alisnya saat di pintu masuk toilet ada Raja disana. Membasuh dahulu tangannya barulah Frida keluar, menghampiri Raja.

"Ada apa?" Tanyanya langsung.

"Lo tau Aretha kemana? Udah dua Minggu lebih dia gak sekolah, gak ada hubungin gue juga, semenjak dari ulangtahunnya Tania."

"Gue juga gak tahu," Frida menyandarkan tubuhnya pada tembok, "ngomong-ngomong ulang tahun Tania?" Terdengar agak mengganjal, ulang tahun Tania? Aretha sama kan dengan dirinya tidak diundang.

Raja mengangguk, dia sibuk mengutak-atik handphonenya, "iya, saat itu dia ikut nemenin gue datang."

"Gue khawatir, tolong kalau ada info kasih tahu Gue."

"Lo... Gak coba kerumahnya aja?" Tanya Frida.

Raja nampak berpikir, pacar dari Aretha itu mengusap wajahnya gusar, "gue gak tahu alamat rumahnya, dan.. dia gak pernah ngasih tahu."

"Lo?"

"Sama, gue juga gak tahu alamat rumahnya. Gue cuman punya nomer abangnya, Lo.. mau?"

Raja terkekeh atas tawaran dari Frida, "Gue gak seberani itu, Frid."

....

Empat remaja lelaki yang termasuk inti dari The Dream Engel berkumpul didepan rumah besar dan megah, keempatnya masih terdiam didepan rumah itu dengan masing-masing duduk di atas motor. Keempatnya mengedarkan pandangan, rumah dua tingkat yang besar dan luas itu terlihat sangat sepi, kemana semua penghuninya?

Antonio turun dari motornya dan di susul oleh temannya yang lain. Agung, Andre dan Alan mereka mengikuti langkah Antonio yang mendekat pada pintu yang menjulang tinggi.

"Sepi banget nih rumah, biasanya rame." Kata Agung, lelaki itu mengintip pada jendela tinggi dengan kaca yang mengkilap.

"Motor mobil juga gak ada diluar, garasi ditutup padahal ini masih siang," Andre ikut menimpali.

Ganjal juga heran, sebenarnya apa yang terjadi?

"Mungkin pada didalam, coba pencet bell nya," Alan memberi saran.

kesalahan | Agam [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang