RESAPI SEMUANYA
MAAF KALAU GAK NYAMBUNG DAN BANYAK TYPOSEMOGA KALIAN SUKA, HAPPY READING BEST!!
....
"Gam, lo gak sekolah?"
Hari ini hari kamis, masih pagi pagi Agam sudah datang setelah menghilang tidak ada kabar dua minggu. Bell rumahnya ribut membuat Aretha yang sedang membuat sarapan terganggu, hingga mau tak mau Aretha membuka pintu. Sosok Agam muncul, dengan keadaan yang sudah segar dan rapi. Aretha mendengus diam diam. Aretha merasa heran, padahal jam jam sekarang waktunya Agam berangkat sekolah dan mungkin bell masuk akan segera berbunyi.
"Buat hari ini gue mau alfa."
"Kenapa? Bukannya bulan bulan sekarang lagi sibuk persiapan UAS, ya?" Benar, bulan bulan sekarang adalah bulan yang di sibukan dengan persiapan UAS dan persiapan lainnya untuk anak anak kelas akhir. Banyak juga praktikum yang sedang berlangsung. Banyak persiapan untuk kekursi perkuliahan.
Agam mengangguk, "Iya." Katanya, dan kembali melanjutkan ucapannya. "Tapi... Hari ini gue mau seharian sama lo, ngehabisin waktu bareng lo. Mau lakuin apapun yang mau lo lakuin. Mau wujudin apapun keinginan lo. Sebelum gue pergi." Kata terakhir Agam lanjutkan dalam hati, dengan senyum kecil bergaris dibibirnya.
Aretha menaikan satu alisnya, bingung dengan Agam yang seperti itu. Tiba tiba bolos demi katanya mau wujudin semua keinginannya? Tidakkah Agam sedang bermimpi atau kerasukan? "Serius? Lo alfa cuman gara-gara mau ngehabisin waktu bareng gue? Hari libur ada Agam, gak perlu sekarang." Aretha menggelengkan kepala tidak habis pikir. Perempuan hamil itu berjalan kedapur untuk melanjutkan membuat sarapan.
"Menurut gue ini bukan sekedar dari kata cuman Aretha, ini berharga. Hari libur emang ada, tapi gue maunya hari ini." Agam tersenyum, Aretha memutar bola matanya malas. Ibu hamil itu melenggang pergi dari sana dengan perut buncitnya, tentu, Agam menyusul setelah menutup pintu. Agam ikuti langkah pelan Aretha hingga langkah itu membawanya kedapur. Agam buntuti Aretha, menilik dengan mata tersenyum belakang tubuh aretha yang berisi. Hati Agam menghangat melihat pemandangan ini, diam diam Agam bersyukur.
"Mau minum apa?"
"Heh?" Agam mengerjap, sadar dari lamunannya. Aretha berdecak.
"Mau minum apa?" Tanya Aretha sekali lagi.
"Apa aja."
Aretha berbalik, mengambil gelas membuatkan minuman untuk Agam. Agam menunggu dan masih berdiri memperhatikan gerak gerik Aretha. Perut buncitnya sangat indah untuk Agam perhatikan, lagi, hari ini mendukung sekali. Aretha memakai baju pas body yang di baluti dengan kardigan rajut. Bentuk tubuh Aretha terlihat, dan Perut buncitnya sangat menonjol. Ingin sekali tangan Agam menari diatas perut itu, mengusapnya lembut, membelainya dengan kasih sayang.
"Ta,"
"Hmm?"
"Lo berat gak bawa dia?"
Dia yang di maksud Agam adalah bayi yang di kandungnya, Aretha mengerti.
"Berat."
"Maaf, ya?"
"Mau tuker gak, Gam?"
"Emamg bisa?"
"Kalau bisa emang lo mau?"
Agam terdiam. Membayangkan kemungkinan kalau memang bisa ditukar. Dirinya mengandung, perutnya besar membulat. Agam memejamkan matanya bergidik membayangkannya. Hah? Seseram itu ternyata kalau dirinya hamil?
Agam menggeleng. "Serem, Ta. Udah gue bayangin."
Aretha mendengus. Jus buatannya sudah jadi, memberikannya pada Agam dan langsung lelaki itu cicipi hingga habis setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kesalahan | Agam [On Going]
Teen Fiction[Squel Menikah dengan CEO?] Blurd Kesalahan, adalah jalan yang gue ambil demi mendapatkan Lo, gue egois. Ya, itu gue, Agam Januarga Abraham. Agam, dia... Tuan kaktus yang egois.