Miliknya

109 17 2
                                    

Bright kini bersama dengan win, kini win sedang mempersiapkan makanan untuk Bright. Memang mereka sudah tinggal bersama sejak setahun yang lalu, dimana Bright lah yang telah  memaksa Win untuk tinggal bersama.

"Phi sini makan dulu, nanti kerjanya diselesaikan setelah makan." Win memanggil Bright untuk segera makan.

"Yes Honey!" Bright semangat ketika mendengar kata makan, karena memang masakan win sangatlah enak.

Win hanya bisa menggeleng kepala ketika mendengar suara Bright yang semangat, sungguh jika di luar dan di rumah sifat Bright sangat berbeda. Jika diluar ia akan menunjukkan sifat kejam, dingin, dan tak tersentuh berbeda dengan di rumah ia akan cerewet, manja, dan menangis. Benar perbedaan yang sangat jauh sekali, bahkan win sampai heran dengan sikap kekasihnya.

"Aduh, kalau makan itu pelan-pelan phi. Tidak akan ada yang meminta makanan mu, lihatlah berserakan dimana-mana." Kata Win mengomel layaknya seorang ibu yang mengurus anak nakal dan membereskan nya dengan cepat.

"Iwin marah sama Bi ya, huaa hiks.. Bi no like sama Iwin pokonya." Mata Bright sudah mulai berkaca-kaca, entah mengapa jika bersama Win ia akan mudah menangis.

(Padahal yang jadi uke siapa yang suka nangis siapa)

"Eh tidak kok, Iwin tidak marah dengan phi, jadi lanjut makan nya ya. Iwin mau membereskan kamar yang berantakan." Win bingung jika bright sudah menangis seperti itu maka akan lama. Kemudian, ia ingin beranjak dari tempat duduk lalu ditahan oleh Bright.

"No no no Iwin harus ikut makan temenin Bi disini." Bright tidak memberikan Win izin, dan terus menerus menggeleng kepala nya yang berada jika tidak boleh maka tidak.

Win menarik nafas panjang, lalu ia memilih untuk duduk dan melihat kekasihnya makan. setelah selesai Bright langsung berangkat kerja, sedangkan Win dia membereskan kagak ya seperti seorang istri yang mengelus rumah tangga, sungguh dia sangat idaman sekali.

"Jangan kemana-mana, jika terjadi sesuatu hubungi aku segera." Bright kemudian mencium pipi, kening dan sedikit melumat bibir manis milik kekasihnya.

"Bright sudah sana berangkat, nanti Mew bisa marah jika kau belum sampai disana." Hari ini jadwal Bright memantau perkembangan bersama dengan Mew yang ada di kantor pusat.

"Iya, jaga nong dengan baik. Kau ingat apa pesan ku tadi win." Kata Bright kembali mengingat kan. Win hanya mengangguk dan memajukan bibir nya karena kekasih nya itu sungguh cerewet.

"Anak manis." Kata nya mengacak rambut win.

"Win itu tampan bukan manis Phi, ingat T.a.m.p.a.n ya." Win kesal dan tidak suka jika ada orang yang memanggil nya dengan sebutan manis.

Bright hanya tertawa kecil karena gemas akan kekasih imut nya ini, ingin sekali mengurung untuk dirinya saja tidak ingin berbagi.

****

disisi lainnya ada dua orang yang sedang bergelut dengan selimut karena mereka semalam tidur terlalu malam, terutama bagi pemuda manis yang dominan berkulit putih itu yang asik dengan dunia mimpi.

Kemudian lelaki yang disebelah nya mengecek jam yang ia sediakan di Akane dan melihat jam sudah menunjukkan waktu 7.15 A.M ingat jadi dia segera bergegas untuk bersiap untuk berangkat ke kantor.

"Gulf bangun, kamu terlambat ke ke sekolah."  Mew membangunkan Gulf tentu saja masih terbalut selimut tebalnya.

"Five minutes ma.." Gumam Gulf yang mengingau memanggil Mae nya karena dia lupa bahwa sekarang dirinya masih menginap di rumah Mew.

Justru mew terkekeh melihat tingkah lucu kekasihnya, ah sepertinya Mew sudah menjadikan Gulf menjadi miliknya tentu saja kalian harus ingat hanya miliknya tidak boleh ada yang merebutnya.

"Ini phi, ayo bangun jika tidak maka phi akan meminum susu coklat kesukaan mu loh." Mendegar kata Susu, Gulf terbangun karena takut jika dihabiskan oleh Mew.

"Huaa mana coklatnya, awas ya kalau phi habiskan semuanya nanti Gupi marah sama phi." Gulf menatap garang ke Mew, justru bukan terlihat seram namun terlihat lucu dengan mata yang lebar, pipi tembem dan lihatlah bibirnya yang seperti cerry itu mana mungkin terlihat seram bagi Mew.

"HAHAHA."

Mew justru tertawa melihat tingkah lucu miliknya itu, mana mungkin ia akan menghabiskan makanan manis yang bernama cokelat. Bahkan ia tidak suka dengan makanan manis bahkan sejenisnya, karena bagi Mew makanan manis dapat membuatnya mual dan tidak enak di mulut.

Gulf bingung mengapa orang yang didepannya tertawa, padahal dia sedang marah bukannya takut justru orang yang ia panggil phi tertawa seperti sedang mengejek begitu. Lalu Gulf matanya berkaca-kaca melihat Mew tertawa, dan Mew yang berhenti tertawa ketika melihat kesayangan nya sudah hampir menangis karena ulahnya sendiri.

"Cup cup cup, sudah jangan menangis nanti kamu bisa sakit nantinya. Baiklag phi tidak akan memakan semua cokelat itu, lagi pula phi tidak suka makanan manis." Sambil mengacak rambut kepala Gulf, dan mengusap air matanya. Untung saja Mew bisa tahan jika tidak dia akan segera menerkam Gulf yang membuatnya membangunkan Mew junior.

(Kalian pasti paham kan:))

Baby cute pie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang