Ketika mendapatkan kabar dari bright yang mengatakan bahwa saat ini di toko roti milik Gulf sedang ada kekacauan disana, bahkan bright pun sama khawatir dengan Win yang tiba-tiba saja tidak bisa dihubungi kembali saat pesan terakhir yang dikirim Win.
Tanpa pikir panjang Mew membatalkan kontrak kerja dengan para koleganya, lalu mereka berdua menuju ke mobil yang sudah disiapkan oleh bawahan nya dan menuju ke toko roti Gulf. Di dalam mobil Mew selalu memikirkan keadaan Gulf sekarang, apakah baik-baik saja kah? Atau ada sesuatu hal buruk terjadi disana? Bahkan Mew beberapa kali menelepon Gulf namun tidak mendapatkan respon sama sekali bahka di ponselnya bertulis hanya memanggil saja bahkan. berdering pun tidak, mengirim pesan selalu namun tidak dijawab.
Sesampainya di toko roti memang keadaan sudah kacau, bahkan barang-barang disana berantakan dan berserakan kemana-mana. Beberapa etalase pecah, kursi patah, meja terbelah dua, bahkan ada 2 orang terluka parah, mungkin karena melawan lelaki yang dimaksud Win itu.
Mew mendekat ke arah kedua orang itu yang merupakan pekerja di toko Gulf sebagai kasir dan juga bagian dapur untuk menanyakan dimana keberadaan Gulf dan Win.
"Dimana Gulf dan Win." Kata Mew dengan to de point kepada salah satu dari mereka.
"M-mereka berada di ruangan pribadi tuan Gulf." Tanpa pikir panjang Mew langaung ke ruangan Gulf yang berada di lantai atas.
Bright yang mendapat kode dari Mew pun paham apa yang dimaksud bestie nya itu, dia memapah pegawai Gulf dan membawa nya ke rumah sakit milik Mew dengan membiayai semuanya sampai sembuh tanpa perlu membayae sepeserpun.
Mew membuka pintu ruangan Gulf dan melihat disana Win sedang menenagkan Gulf yang masih terisak, lalu tanpa pikir panjang Mew mendekat kearah Gulf lalu duduk di sebelah Win.
"Gulf tenang, kini sudah aman semuanya." Kata Mew yang mengusap punggung Gulf.
Win tau jika mereka berdua membutuhkan waktu sendiri, lalu Win memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut dan menuju kebawah untuk membantu Bright pujaan hatinya membantu membereskan toko yang berantakan tersebut.
Gulf menatap lekat Mew yang sedang mengusap punggungnya, dia kembali mengeluarkan air matanya karena merasa jika ia merasa tenang jika sudah ada Mew disisinya. Lalu ketika Gulf sudah mulai terkendali, Mew perlahan mendekat bahkan dia langsung saja mencium Gulf
"E-eumm p-phi." Gulf terbuai akan ciuman yang dimulai dari Mew, bahkan Gulf kehabisan nafas setelah 5 menit mereka melakukan itu.
"Hah hah phi kau mau membuatku kehabisan nafas hah!" Kesal Gulf dan Mew justru tertawa melihat tingkah kekasihnya apalagi ketika marah seperti ini.
"Jika kau kehabisan nafas maka phi akan memberikan nafas buatan untuk mu." Kata Mew sedikit mengoda Gulf lalu tiba-tiba saja mendapat serangan dari lelaki cantik itu yang memukul lengan Mew.
"Sudahlah phi mau aku tendang itu mu." Gulf memutuskan berbaring membelakangi Mew.
"Phi aku mengantuk kau jika mau tidur tolong tidur di sofa saja." Kata gulf menunjuk ke sofa yang terdapar di ruangan ini.
Mew tentu saja tidak mau, jika kasur masih muat mengapa tidur di sofa? Lagi pula jika tidur di sofa tidak bisa memeluk Gulf pengganti gulingnya ketika tidur.
Beberapa menit kemudian mereka tertidur bahkan tidak sadar mereka saling berpegangan tangan ketika tidur dengan Mew memeluk pinggang ramping gulf.
Win yang berencana ingin menyuruh Gulf untuk makan terlebih dahulu dengan diikuti Bright di belakangnya, lalu ia membuka pintu ruangan Gulf dan melihat betapa terkejutnya dia ketika sampai di ruangan mihat Gulf dan Mew sudah tertidur bahkan saling berpegangan tangan.
"Ck pasangan bucin beda." Gumam Win lalu memtuskan kembali kebawah dan menutup pintu kembali.
"Mengapa kau tidak masuk." Tanya Bright.
"Mereka tertidur, lebih baik kita kembali saja." Jawab Win lalu pada saat ia mau melangkah Bright merebut nampan yang dibawa oleh Win dan meletakannya di meja kecil dekat pintu.
"K-kau mau apa P-phi, jangan memikirkan hal aneh yang ada di otak kecil mu itu." Kesal Win lalu ingin mengambil penampan itu kembali namun Bright langsung saja mencium Win
"Ha?" Otak Win seketika lemot, dan bahkan terkejut Bright mencium bibirnya.Bright menyentil kening Win yang heran dengan kelakuan kekasihnya itu.
"Dasar bodoh." Satu kata Bright yang keluar dari mulutnya lalu membawa nampan itu dan segera turun kebawah sebelum singa betina mengamuk.
"PHI BRIGHT." Teriak Win tak terima dikatakan bodoh, lalu ia turun sambil menghentak-hentakan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby cute pie
AçãoTidak pandai dalam membuat deskripsi, langsung cus baca saja...