Mew sedang menyiapkan makanan untuk Gulf, kemudian mendengar langkah kaki yang semakin dekat pada akhirnya ia menengok kebelakang dan terdapat Gulf yang sudah di dapur.
"Phi sedang memasak apa." Kata Gulf bertanya.
"Phi ingin membuat sup kacang, bukankah itu kesukaan Gulf hm." Entah darimana Mew tahu makanan kesukaan Gulf.
Ia kemudian memakai Appron yang sama dan melihat Mew tidak memakainya jadi ia berinisiatif untuk membantu memasangkan nya ke Mew, juga agar cepat selesai. Gulf memang bisa memasak, apalagi kata Mae dan Pho nya makanan yang dibuat oleh Gulf sangat enak.
"Eh Gupi mau apa, biar phi saja yang memasak dan Gupi lebih baik duduk disana saja." Mew tidak ingin jika Gulf terluka karena memasak.
"Gupi bisa kok, no no no pokoknya mau ikut bantu phi Miu masak. Tidak ada bantahan kalau tidak Gupi akan marah, tidak mau bicara dengan phi lagi." Gulf memanyunkan bibirnya dan itu membuat nya semakin imut.
"Sini biar Gupi pakai Apron nya untuk phi, pokonya kalau phi mau masak harus pakai ini ya agar tidak kotor nanti bajunya." Gupi dengan telaten memakai Appron nya ke Mew.
Mew senang karena Gulf masih memperdulikan dirinya, ekspresi wajah Gulf yang serius membuat nya semakin bertambah imut. Apalagi dengan bibir sexy nya yang merah alami membuat Mew ingin sekali melahap bibir itu, tetapi ia akan tahan karena takut jika Gulf marah kepadanya.
"Sudah sekarang Gupi duduk dulu, biar phi Miu yang menyelesaikan ini ya takut.." belum Mew menyelesaikan ucapannya, sudah didahului oleh Gulf. " Gupi ingin bantu phi Miu, kalau tidak akan marah dengan phi."
Sekarang jantung Mew seperti nya sudah tidak aman lagi, ia melihat Gulf berjalan menjauh karena kesal sambil menghentakkan kakinya karena kesal, ini membuat Mew terkekeh karena tingkah miliknya itu. Yang melihat sikap dan perilaku Gulf itu hanya untuk dirinya saja, jangan sampai orang-orang tahu. Jika ada yang berbau menghalangi kisah nya maka ia tidak segan-segan untuk melenyapkan orang tersebut tanpa ampun jika bisa ia bantai satu keluarga.Drama di pagi hari membuat suasana mansion kembali ramai seperti dulu, ini semua berkat Gulf yang berada di sini. Para pekerja disana berharap semoga tuan mereka bisa merasakan kebahagiaan seperti sekarang Sampai hingga akhir.
Mereka berdua makan dengan sangat nikmat, bahkan Gulf makan dengan lahap sekali. Jujur saja, bagi Gulf masakan buatan Mew memang enak. Bahkan masakannya sendiri saja kalah, seperti nya ia harus minta ajarkan memasak oleh Mew. Pada saat Gulf sedang membereskan sisa makanan tadi, ada yang menekan tombol pintu dan sepertinya sedang kedatangan tamu. Mungkin saja itu tamu Mew, jadi Gulf inisiatif membukakan pintu karena Mew sedang berada di toilet.
"Maaf apakah anda ingin mencari Phi Miu?" Tanya Gulf kepada mereka, tujuan datang kesini.
"Phi Miu?" Mereka bingung yang dimaksud oleh Gulf siapa, perasaan tidak ada yang namanya Miu.
"E-eh maksud saya phi Mew." Kata Gulf merasa malu karena salah sebut, dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Karena itulah salah satu kebiasaan Gulf jika sedang merasa bingung.
"Jangan di garuk nanti bisa saja luka, oh ya siapa kamu dan mengapa kamu berada di sini?" Tanya salah satu dari mereka.
Gulf bingung ingin menjawab apa, karena ia pun tidak tahu jika dibawa kemari oleh Mew tanpa diketahui oleh Gulf sendiri. Ia berharap semoga Mew segera muncul "ayo phi muncul, Gulf bingung menjelaskan nya kepada mereka." Kira-kira itulah yang ingin dikatakan Gulf.
"Mae? Pho?" Mendengar suara Mew Gulf sempat terjungkal karena terkejut, untung saja ditangkap oleh Mew.
"Phi kapan datangnya, gara-gara phi Gulf sampai hampir jatuh tau." Gulf memanyunkan bibirnya karena kesal.
"Maaf phi ya yang buat Gupi terkejut." Jawab Mew dengan nada lembut dan membuat kedua paruh baya itu terkejut sekali dengan perubahan sikap Mew.
"Ini beneran kamu boy? Mae sejak kapan anak kita jadi lembut seperti ini?" Benar sekali mereka adalah orang tua Mew yang baru saja tiba di sini.
Mew memutar bola matanya saja, seperti nya akan sia-sia jika menghadapi sikap Pho nya yang selalu saja menggoda nya. Sepertinya pho tidak sadar diri, padahal Mew merupakan copy an dari dirinya.
"Kau juga sama pak tua." Itulah yang dijawab oleh Mew.
"Heh pho belum setua itu, pho bahkan masih kuat olahraga malam hahaha." Kata Pho yang tertawa dan Mew ingin sekali bertukar pho. Jika berminat segera hubungi Mew wkwk.
"Bukannya olahraga itu di pagi hari? Mengapa om mengatakan olahraga malam hari?" Tanya Gulf polos dengan memiringkan kepalanya karena tidak tahu apa maksud perkataan mereka.
Mew bingung ingin menjawab apa, dan ia menatap tajam ke arah pho nya karena sudah membuat otak polos Gulf ternodai. Pho juga sama bingung nya ingin menjawab apa, dan justru melemparkan jawaban ke Mae.
"Kamu tidur di luar malam ini, tidak ada bantahan. Ayo sayang kita bikin bolu saja dan tinggalkan para lelaki kulkas itu, kita ke dapur sekarang." Gulf pun hanya mengangguk saja, Mae dan Gulf pun berencana membuat bolu cokelat yang juga Gulf sangat menyukai bolu itu.
"MAE MAAFKAN PHO YA! AKU TIDAK MAU TIDUR DI LUAR , AYOLAH HONEY."
"Suami takut istri haha." Mew menggeleng kepala saja dengan sikap Pho nya yang sangat takut dengan Mae.
"Kasihan." Mew justru meledek pho nya.
"Dasar anak durjana kamu Mew, pho kutuk jadi pinguin nanti." Pho menghentak kakinya dan menjauh dari Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby cute pie
ActionTidak pandai dalam membuat deskripsi, langsung cus baca saja...