1. Prolog

511K 20K 3.7K
                                    

HALLO, INI ADALAH JILID KEDUA EGRIOS GANG. KALIAN BISA BACA ALEZRA, SETELAH MEMBACA CERITA INI.

URUTANNYA EMANG DARI MAHEN DULU HAWHAW

*****

Absen kamu dari mana?


Pembaca baru?

Datang jalur apa nih?

******

"Mahen tinggal sama Papa ya?"

Mawar---wanita berumur tiga puluh tahun yang merupakan Ibunya Mahen itu, mengusap lembut rambut anaknya. "Maafin Mama Mahen. Nanti kalo Mahen udah gede, Mahen bisa cari Mama. Mama mau cari kehidupan di luar sana. Mama gak tega, liat kedua anak Mama terus menderita."

Mahen menggeleng cepat. "Gak mau, Ma. Mahen cuma mau sama Mama. Jangan pergi..."

Air mata Mawar langsung meluruh saat itu juga. Hatinya terasa sangat sakit, melihat Mahen menangis.

"Ma..." isak Mahen memegangi lengan Mawar.

Mawar kemudian menghapus air matanya dengan kasar. Wanita itu mengecup singkat kepala Mahen, lalu dia bangkit berdiri dan menarik kopernya untuk pergi dari sana.

"Ma!! Mamaaaa!!" Mahen berteriak kencang, dan ingin mengejar kepergian Ibunya. Namun, dengan cepat Dani menahan tangan Mahen.

Pria itu menggenggam tangan Mahen dengan erat. Dia tidak mempedulikan anaknya yang terus berontak meminta dilepaskan.

"Mama... " Mahen menangis histeris, sampai kedua pipinya banjir dengan air mata.

"Ini semua karena kamu Mahen," ucap Dani dengan nada suara yang penuh penekanan dan emosi yang tertahan.

Pria itu kemudian menolehkan kepalanya menatap Mahen. Sorot matanya terlihat begitu tajam. "Semenjak kelahiran kamu, keluarga Papa jadi berantakan. Perusahaan Papa bangkrut. Ini semua gara-gara kamu!"

Mahen hanya diam, dan semakin menangis ketakutan.

"Kamu itu anak pembawa sial, Mahen Algrafa!"

*******

2 tahun kemudian....

Semenjak kepergian Ibunya, Mahen benar-benar kehilangan sumber kasih sayang yang dia punya selama ini. Cuma Ibunya yang perhatian. Cuma Ibunya yang selalu mengerti tentang perasaannya. Namun, kenapa dia malah tega meninggalkan dirinya sendirian?

"Mahen kangen Mama... " ucap Mahen lirih. Laki-laki itu sedang berdiri di depan jendela, dengan tatapan yang menatap kosong ke depan.

Mahen memejamkan matanya perlahan, membuat buliran bening mengalir dari kedua pelupuk matanya.

*****

2 tahun setelah kepergian Mawar, tidak membuat kondisi ekonomi Dani membaik. Dani masih sama seperti biasanya. Tidak ada perkembangan sama sekali. Semua client yang dia ajak kerja sama selalu menolak. Bahkan geng motor yang dia pimpin selama ini harus bubar, dan meninggalkan dirinya yang sedang jatuh.

MAHEN ALGRAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang