3. Tidak adil

170K 12.2K 2.3K
                                    

Hallo selamat siang semuanya

Aku up lagi yuhuuu

Makasih buat target 1K komen di part sebelumnya. Miss you💗💗

Absen hadir dulu coba👉👉👉

******

Follow akun Ig Mahen, buat seru²an sama Batu Kimoci😀

Akun ig aku juga ya, biar bisa liat info dan spoiler² tentunya😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akun ig aku juga ya, biar bisa liat info dan spoiler² tentunya😋

Akun ig aku juga ya, biar bisa liat info dan spoiler² tentunya😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke, MARKIBAC!!

*****

Mahen terus mengusap darah di kakinya, sampai akhirnya cairan pekat berwarna merah itu tak lagi mengalir.

Dia menghembuskan napas lega. Walaupun darahnya masih sedikit keluar, namun tidak sederas tadi.

"Akh..." Mahen meringis pelan saat membangkitkan tubuhnya. Rasanya benar-benar perih dan sakit.

"Gue beli makan dulu, habis itu baru pulang," gumam Mahen. Rasa lapar yang kian sangat terasa, membuatnya tak bisa lagi untuk menahan. Jadi, bisa tidak bisa, Mahen harus ke supermarket.

Cowok itu berjalan pincang sambil menahan nyeri. Hari ini, hidupnya benar-benar sial. Dimulai dari Resal yang menyuruhnya cuci motor, sarapan pagi yang dihabiskan, dan sekarang harus terserempet motor. Punya dosa apa gue?

*****

Dua puluh menit, Alezra terus mendorong motornya. Keringat menetes begitu banyak dari pelipisnya. Napas cowok itu pun terlihat ngos-ngosan.

Merasa sudah tidak kuat, Alezra kemudian menstandarkan motor sport tuanya itu. Dia lalu duduk di bahu jalan, sambil mengusap keringatnya.

MAHEN ALGRAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang