Siapa sangka di hari ulang tahunnya, V terbelenggu di abad pertengahan.
Akankah V berhasil bebas dari labirin dunia asing itu?
Ataukah ia akan terjebak selamanya.
Apa-apaan ini? Aku adalah putra pewaris perusahaan, kenapa aku menjadi gelandangan s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa?... Kau sungguh-sungguh akan ucapanmu kan nak? "
"Ayolah ayah, apa aku terlihat berbohong? Aku benar-benar sudah bertemu dengan ibu, dia begitu cantik, pantas saja anaknya tampan"
"Oh iya ayah, aku sempat berbicara dengan ibu bahwa kami harus merahasiakan hubungan kami, mereka tidak boleh mengetahui bahwa aku dan ibu berasal dari dunia lain"
"Ayah, temuilah ibu, dia pasti sangat merindukan ayah"
"Untuk apa ayah mengizinkanmu pergi kesana tapi kau tidak bisa membawa pulang ibumu kesini"
"Bawalah ibu kembali v, agar kita bisa berkumpul dengan keluarga yang utuh"
V menghela nafas.
"Siap ayah "
El hanya tersenyum melihat respon v, ia tidak tahu kebaikan apa yang ia perbuat selama hidupnya hingga ia mempunyai anak yang baik dan penurut.
El lalu memeluk v bangga
"Terimakasih nak".
~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tempat lain sooya sedang berbincang dengan pangeran jeff.
"Makanlah yang banyak agar kau cepat besar"
Ucap jeff pada sooya.
"Pokoknya aku tidak mau jeff, kau harus mengajariku bagaimana caranya membuat cake seenak ini, masa aku kalah denganmu"
Gerutu sooya dengan makanan yang memenuhi mulutnya.
"Haha telanlah makananmu dahulu baru berbicara sooya"
"Kau tau Jeff, aku bahkan tidak pernah bosan memakan kue ini walaupun untuk seribu kalinya, ini sangat enak"
Jeff memang pintar memasak apalagi dalam membuat kue.
Jeff selalu menyempatkan waktu untuk membuat kue, ia merasa senang apabila melihat gadis yang ia kagumi memakan buah tangannya.
Jeff memandangi wajah sooya penuh makna.
Ia terus menatap wajah sang gadis yang tengah asik dengan makanannya.
Di lihatnya cream yang berada di ujung bibir sooya.
"Cup"
Bibir Jeff berhasil meraih bibir sooya.
Waktu terasa berhenti, sooya pun menghentikan kunyahanya dan menelan paksa kue yang tersisa di dalam mulutnya.
Sooya diam tak berkutik.
Bahkan jeffpun enggan untuk melepas tautanya.
Seketika Jeff melumat bibir sang empu.
Sentuhan lembut yang Jeff berikan mampu membungkam sooya.
Ia hanya mengikuti alur yang Jeff ciptakan tanpa adanya penolakan.
Semakin lama Jeff memperdalam ciumannya hingga akhirnya aktifitas mereka berhenti karena sooya hampir kehabisan nafas.
"Uhuk "
Sooya menjauhkan wajahnya.
"Maafkan aku sooya, aku tau aku telah lancang tapi... "
"Sudahlah Jeff, aku tidak akan marah padamu tapi aku harap hal ini tidak akan terjadi lagi karena aku... "
"Aku tau"
Sooya lalu menatap netra Jeff.
"Aku harus segera pergi, ada urusan yang harus aku selesaikan, habiskan cakenya, besok akan aku bawakan lagi jika aku kembali"
Ucap Jeff yang kian menjauh dari pandangan sooya.
Sooya termenung, ia merasa bersalah karena telah melewatkan pria baik seperti Jeff.
Namun tak di pungkiri bahwa hatinya sudah di miliki oleh lelaki lain.
"Maafkan aku Jeff, aku benar-benar tidak bermaksud untuk menyakitimu"
Jisoo tertunduk.
Tiba-tiba tangan kekar meraih dagu sooya.
"V???"
"Aku tidak suka melihat gadisku cemberut seperti ini"
Ucap v seraya duduk di samping sooya.
"Dan aku juga tidak suka melihat pria lain merasakan bibir lembutmu"
Sooya meremas bajunya.
"Jadi kau melihatnya v? "
"Dengarkan penjelasanku, aku benar-benar tidak bermaksud apapun dan A.. "
Ucapan sooya di hentikan paksa oleh jari v yang menempel di bibir sooya.
Ikut aku.
V menggandeng tangan sooya dan membawanya ke suatu tempat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di bawanya sooya ke gedung yang tak terawat yang tak jauh dari istana.
Sooya menyadari bahwa v terlihat marah, dan itu karena ulahnya.
Setelah sampai di dalam v melepaskan genggaman sooya.
"V maafkan aku"
V menangkup wajah sang gadis, ia tatap kedua mata hazel itu dengan lembut.
V menghela nafasnya.
"Sayang berhentilah meminta maaf, aku sedang mencoba memadamkan api cemburuku"
Mendengar hal tersebut sooya langsung memeluk v.
"Berjanjilah padaku bahwa ini adalah yang pertama dan terakhir kalinya aku melihatmu berciuman dengan lelaki lain"
Sooya lalu melepas pelukan mereka.
"Tapi v, tolong jangan marah pada Jeff ini bukan sepenuhnya salahnya"
"Bahkan di saat seperti ini kau masih membelanya? "
"Euhmmmm bukan begitu, tapi aku juga salah di sini"
"Apa dengan saling menyalahkan bisa menghilangkan bekas ciuman itu? "