Terik nya matahari di luar ruangan memaksa ke tiga pemuda berusia tujuh belas tahun itu terkapar lemas di dalam kamar sambil menunggu waktu ashar tiba
Lelah, Leti, lemas dan lesu begitu ekspresi yang ada di wajah ketiganya
"Pizza, pizza!"
Sampai sebuah suara masuk bagai aliran batrai bisa langsung membuat energi kembali, mereka membuka mata, melirik ke arah pintu di mana salah satu teman sekamar nya tengah membopong satu kotak yang kita ketahui itu pizza
Pizza itu lah yang sebenarnya membawa kebahagiaan, energi dan sumber tenaga
"Lev lu bestel?" Kogane nampak bangun lebih dulu, di susul goshiki yang segera menghampiri
"Engga ini dari ning shoyo katanya, ucapan terimakasih karna kita udah bantu sama urus-urus perkebunan kemaren" Sekitar sepuluh menit yang lalu lev di panggil sama salah satu santri katanya di suruh ke ndalem, eh dapet sekotak pizza
Rencana tentang memajukan pesantren sebenarnya baru akan di laksanakan sekitar satu minggu lagi, mengingat mereka baru menghafalkan materi-materi yang akan di sampaikan di depan kamera
Tapi rencana soal perkebunan dan peternakan pesantren sudah mulai di laksanakan kemarin, sedikit demi sedikit lahan kosong di belakang mulai di benahi sambil menunggu bibit-bibit dari pasar datang
Selain nyantri mereka juga belajar jadi petani dong, kira-kira dari mereka berlima siapa yang paling cocok ngurus tanaman?
"Ning shoyo baik banget" Tutur goshiki mendekati lev yang kini mulai membuka kotak pizza mereka
Selain goshiki dan kogane ada tsukisima juga, dia ga terlalu antusias liat pizza "Kalo dia baik kita lebih baik lagi, udah bantuin dia" Maklum porsi makan tsukishima ini yang paling sedikit di bandingin sama temen-temen nya
"Tsuki ini ga faham ya? goshiki tuh lagi falling in lov– Awh!" Blum selesai lev ngomong mulut nya udah di tabok aja sama goshiki nya, untung pizza yang mau di makan blum masuk mulut kalo iya kan, lidah dia bisa ke gigit
Kejam juga goshiki kalo refleks "Sorry lev gerak sendiri tangan gw" Untung lev orang nya ga emosian kek kageyama jadi beliau ngangguk aja
"Berarti lu beneran kasmaran?" Dengan tidak berdosa koganegawa melanjutkan pembahasan yang tengah coba goshiki hindari
"Engga"
"Lu bertiga si maharaja kagak di tungguin dulu?" Seru Tsuki liat temen-temen nya udah pada nyomot pizza masing-masing 2
Mereka menatap takjub ke arah tsukishima, ternyata teman nya yang satu ini masih punya sisi perhatian, terlebih lagi sama Kageyama yang bisa di bilang musuh bebuyutan
"Apa?" Tsuki balik memberi tatapan sinis "Itu dari ning shoyo buat berlima kan? sisain buat gw juga"
Pizza di potong jadi delapan sedangkan mereka berlima, tiga manusia yang udah muterin kotak pizza masing-masing pegang dua, sisa dua potong lagi
Apakah itu adil?
Oh tentu tidak
Kalo gini berarti tsukisima sama kageyama cuman kebagian satu
"Emang kags ke mana?" Tanya lev
"Bestel ada orang tua nya"
"Enak banget jadi Kageyama" Kogane bersandar sambil bergumam tanpa sadar, yang lain menatap ke arah nya
Raut kebahagiaan itu sontak saja hilang, berubah jadi tatapan sendu
Koganegawa yang menyadari langsung menggeleng kuat-kuat, berusaha menarik kembali ucapan tadi, ya Allah dia ga ada niat adu nasib ini mah "Engga, engga santai aja, duuh jangan kasihani gw, serius gw ga papa asli dua rius!" Cerocos nya sambil ngangkat tangan "Tiga rius!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIBIE TILL JANNAH [Haikyuu Religi]
FanfictionMasuk ke pesantren yang berada di ambang kehancuran? Pesantren nekoassalam milik KH. nekomata yang sudah berdiri selama 30 tahun lebih, mengalami kehancuran akibat sebuah kasus yang melibatkan santri dan Gus muda nya. Di bawa arahan seorang ustadz...