Mengenakan penerangan seadanya, masjid pesantren terlihat cukup ramai di isi beberapa santri dan santriwati, setelah kegiatan di nyatakan aktif kembali
Seperti biasa sehabis sholat isya mereka berkumpul di masjid untuk mengaji kitab bersama ustadz, sesuai tingkatan masing-masing
Baru setelah nya akan di lanjutkan muroja'ah dan menghafal bersama ustadz pembimbing
Karna keadaan token listrik tiba-tiba mati alias mati lampu, ini mati lampu bener-bener mati lampu yah bukan karena belum bayar listrik, akhirnya kegiatan pun di ganti dengan sholawat bersama, sampai satu jam melantunkan beberapa sholawat nabi lampu masih blum kunjung nyala
Endingnya para santri terpaksa di bubarkan, santri yang dulu mencapai dua ribu lebih kini hanya tersisa enam ratus orang, itu sudah tergabung putra dan putri
Miris sekali bukan
"Lev Kita liat jadwal ustadz pembimbing dulu ga?" Ajak Kageyama, sudah mau satu minggu tapi teman nya hanya lev saja, ya mau gimana lagi kageyama bukan tipe orang yang mau memulai
Bisa temenan sama lev juga karna si Titan unyu ini yang mulai duluan
Ngomong-ngomong soal ustadz sebenarnya jadwal ustadz pembimbing itu jarang banget di ubah-ubah, biasanya sampe si anak khatam, tapi balik lagi karna anak-anak santri berkurang dan banyak ustadz yang terpaksa di pulangkan, bahasa kita nya di PHK karna memang ga bisa bayar alhasil semua sistem di rombak ulang baik ustadz ataupun kepengurusan pondok
"He?" Mode ngebudek Lev aktif
"Kita liat jadwal ustadz pembimbing, gw mau tau gw setoran hafalan ke siapa." Ulang kageyama
"Oh, boleh ayok" Lev menanggapi nya dengan senyum cerah
Lev mau nyala lampu, mati lampu bahkan gerhana matahari sekalipun dia tetep always nyengir, kata lev senyum itu ibadah
Mereka bergegas ke mading masjid yang ada di area selatan gerbang, di sana terdapat papan tulis beras yang di tempeli berbagai kertas dari jadwal bersih-bersih, kepengurusan pondok sampai ustadz pengajar dan anak didik nya pun terpampang jelas
Sesampainya di sana tidak perlu bersusah paya mereka sudah bisa membaca jelas deretan nama-nama yang tak terlalu banyak itu, faktor kaki pada panjang jadi di belakang juga udah jelas
Kelompok ustadz yuuji
- Tsukishima kei
- lev haiba
- koganegawa kanji
- goshiki tsutomu
- kindaichi yuutaro
- kageyama tobioKageyama yang membaca namanya di akhir langsung menghela nafas lega, entah karena apa, intinya yang ia tau dia masih bisa sekelompok sama lev, plis bukan apa-apa temen kage kan beliau doang
Sedangkan lev terdiam tanpa kata, dalam hati memaki-maki siapa yang menyusun hal seperti ini, kenapa dia harus sama bapak nya sendiri? apa tidak bisa di tuker aja
Lev suka takut salah kalo di depan ayah nya, bukan takut emang selalu salah bawaan nya
"Kita se kelompok lev" Ucap kageyama di balas anggukan serta senyum ramah "Tapi ada si kacamata juga, males banget" Ini bukan cuman sebatas sekelompok aja yah
Nama-nama di atas itu udah tersusun buat pembagian kamar juga, iya mulai besok mereka bisa beres-beres baju trus pindah kamar, maklum santri ga banyak oleh karena itu kamar-kamar bakal di acak lagi
Dan sungguh sangat kebetulan Kageyama malah satu kamar sama tsukishima, apa ga ricuh tu kamar
"Awokawok ente kesel banget ya masa si tsuki-tsuki itu?" Tanya lev basa-basi, mereka yang sudah selesai melihat memilih untuk beristirahat sejenak, mundur dari sedikit kerumunan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIBIE TILL JANNAH [Haikyuu Religi]
أدب الهواةMasuk ke pesantren yang berada di ambang kehancuran? Pesantren nekoassalam milik KH. nekomata yang sudah berdiri selama 30 tahun lebih, mengalami kehancuran akibat sebuah kasus yang melibatkan santri dan Gus muda nya. Di bawa arahan seorang ustadz...