Third; The Feeling Still Same

441 47 2
                                    

Sekarang adalah hari Kamis. Terhitung sudah empat hari setelah agenda ketumpahan kopi di rok Jeadle. Setelah selesai kelas sore ini, rencananya Jeadle akan bertemu seorang teman di cafe dekat kampus. Cafe yang akan Jeadle datangi ini sekarang lagi hits banget di kalangan anak muda. Selain karena tempatnya yang aesthetic dan instagramable, harga menunya pun low budget. jadi aman di kantong pelajar serta mahasiswa yang mau nongkrong di cafe.

Jeadle telah berada di cafe yang dituju, ia langsung masuk karena temannya sudah datang dan menunggunya di dalam. Mata Jeadle mengamati satu per satu meja yang tertata di dalam cafe. Mencari meja nomor 07. Gotcha! Jeadle telah menemukan mejanya, serta temannya yang sedang memotret area dalam cafe dengan ponsel pintarnya.

"Hai, Hel. Maaf ya kalau nunggu lama," Jeadle langsung mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan Hellen.

"Ah engga, gue juga baru dateng. Belum lama. Lo mau pesen apa? Biar gue aja yang pesen, lo tunggu sini," Hellen menawarkan dengan ramah.

"Aku ice coffee matcha pake tambahan topping cheese sama caramel sauce. Ada makanan berat ga ya di sini Hel? aku belum makan siang."

"Bentar ya gue tanyain dulu, soalnya tadi gue cuma ngambil buku menu dessertnya aja."

"Iya Hel, maaf ya ngerepotin kamu."

"Santai aja, Del. Lo kayak sama siapa aja deh pake ga enakan gitu. Bentar ya, tunggu sini, jangan kemana-mana."

"Iyaa," dan Adel pun terkekeh mendengar penuturan Hellen.

Tak lama setelah itu, Hellen kembali ke meja nomor 07 dengan membawa buku menu lain di tangannya.

"Ada nih Del makanan berat. Baca dulu, lo pengennya apa," Adel mengangguk.

"Nasi goreng tinta cumi hitam, tempura, sama dessertnya mau waffle ya, Hel," Hellen mengangguk, lalu menuju meja pemesanan menu.

•••

Agenda nongkrong sore yang dilakukan Jeadle dan Hellen dihabiskan dengan menikmati menu di cafe yang supprisingly enak menurut selera Adel dan Hellen. Selain menikmati menu di cafe, mereka juga berbincang mengenai banyak hal. Dari membahas kehidupan perkuliahan mereka, kesibukan apa yang sedang dilakukan akhir-akhir ini, dan sampai membahas Jayden.

Jeadle awalnya bercerita, bahwa akhir-akhir ini ia sering menghabiskan waktunya di rumah dengan Jayden. Mereka sedang membangun rumah pohon di belakang rumah. Ingin nostalgia masa kecil katanya. Nah, setelah Jeadle bercerita, Hellen bertanya kepada Jeadle tentang bagaimana kabar Jayden. Jayden sehat ga? Jayden makannya banyak ga? Jayden lagi hobi apa? Dan yang terakhir, Jayden udah punya pacar belum?.

Adel tertawa mendengar pertanyaan Hellen yang terakhir. Menurutnya, pertanyaan Hellen sangat lucu. Kalau Jayden tau Hellen menanyakan kabarnya, pasti Jayden akan berteriak senang.

fyi aja nih pemirsa.

Sebenarnya, Hellen dan Jayden dulunya adalah sepasang kekasih. Lalu mereka putus karena kesibukan keduanya. Saat itu, Hellen sedang sibuk-sibuknya banjir job model berbagai produk dan model runway. Sedangkan Jayden saat itu sedang sibuk dengan kegiatan kepanitiaannya karena akan ada event besar di kampus. Sehingga mereka jarang sekali bertemu, atau malah, hampir tidak pernah bertemu. Melakukan pesan teks dan telepon pun hampir tidak pernah dilakukan oleh mereka berdua karena kesibukan mereka. Jadilah mereka memutuskan untuk putus karena tidak bisa membagi waktu untuk berdua dengan kesibukan mereka. Padahal saat itu mereka masih sangat saling suka. Bahkan hingga sekarang.

Our Classic Story [ MARKNO || GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang