Mobil yang dikendarai keluarga Ayah Noah melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota menuju restoran seafood langganan keluarga yang terletak di daerah pantai. Ayah menyetir dengan tenang, sedangkan bunda sesekali terdengar tergelak bersama Jeadle dan Jayden. Mereka sedang bermain tebak-tebakan lucu agar tidak bosan selama di perjalanan.
"Sampai," ucap ayah.
"YEEEE MAKAN ENAK," ucapan Jayden membuat keluarga kecil itu tergelak
"Kita biasanya juga makan enak tau, Bang. Kan masakan bunda juga enak," bunda yang mendengar ucapan Adel seketika memeluk putrinya sayang.
"Emang cuma kakak yang ngertiin bunda," ucap bunda dramatis. Membuat Jayden sedikit kikuk.
"Ga gitu tau bun maksut abang," bunda terkekeh.
"Iya iyaa ih bunda cuma becanda bang"
"Bunda jahil banget sama anaknya, udah yuk, kita masuk," ajak ayah selanjutnya.
•••
Buku menu di restoran ini menampilkan banyak sekali menu yang dapat dipilih oleh pelanggan. Contohnya seperti, udang asam manis, cumi-cumi bakar, lobster saus padang, kerang bumbu pedas, olahan berbahan dasar ikan, ataupun seafood yang sudah disebutkan di atas juga dapat dimasak dengan bumbu lain. Karena sistem penyajiannya fresh from kitchen. Jadi baru dimasak jika ada yang pesan.
Ayah mempersilakan anggota keluarganya untuk memilih menu yang diinginkan. Bills on ayah lah pokoknya. Setelah membolak-balik buku menu, akhirnya mereka memutuskan untuk pesan kerang dan udang dimasak saus padang, cumi-cumi bakar, lobster bakar bumbu pedas, serta ikan tuna bakar dengan saus pedas manis sebagai menu makanannya. Sedangkan untuk minumnya, semuanya memesan es kelapa muda.
Sembari menunggu pesanannya datang, mereka melakukan swafoto bersama maupun individu dengan background pantai yang indah, kebetulan pantai hari itu tidak terlalu ramai pengunjung, jadi pilihan spot foto yang diinginkan lebih banyak karena tidak harus lama bergantian dengan pengunjung lain. Mereka juga memilih meja yang berada di pinggir pantai, jadi ala ala date eat with view kalau bahasa kerennya sekarang.
Tak sampai setengah jam, makanan yang mereka pesan telah tersaji rapi di meja. tak lupa dengan 4 porsi piring nasi putih sebagai pendamping makan seafood agar lebih kenyang. Ayah, bunda, Jeadle, dan Jayden sangat menikmati makan siangnya, karena sejak makanan tersaji di meja, mereka sama sekali tidak berbicara dan sangat fokus dengan makanannya.
"Huaaah enak banget, abang puas banget. Makasih ya, Ayah," Jayden telah menyelesaikan makannya, begitupun dengan yang lainnya.
"Iya ayah, kakak juga puas banget. Bumbu seafoodnya enak banget. Makasih banyak ayah," gantian Adel yang mengungkapkan rasa puasnya.
"Bunda juga suka banget, Yah. Nanti kalau kita semua luang, bolehlah nyempetin kulineran biar pengalaman makan kita beragam," ayah terkekeh dibutnya.
"Iya sama-sama ya. Oke usulan bunda diterima. Nanti diagendain aja tiap weekend dan kalau kalian dan ayah ga ada urusan lain kita langsung berangkat. Setuju?"
"Setuju!," jawab bunda, kakak, dan abang kompak.
"Ya udah, pulang yuk. Kalian ke mobil dulu ya, ayah mau ke kasir. Bang, nitip ya ini kunci mobilnya kalau kalian mau masuk," ucap ayah sembari memberikan kunci mobilnya pada Jayden.
"Bunda mau ikut ayah ke kasir dong, kalian berdua duluan aja ke mobil."
"Bunda mah mau pacaran dulu sama ayah kalau begini," protes Jeadle.
"Iri ya gapunya pacar, kasian banget sih," ejek bunda pada putrinya yang terlihat sedikit kesal.
"Nyebelin ih, ayo bang kita ke mobil dulu, biar ga ganggu orang mau PACARAN," Adel yang menekan kata 'pacaran' membuat kedua orang tuanya tertawa.
•••
Adel dan Jayden berjalan ke parkiran sambil berbincang ringan. Saking asiknya berbincang, mereka tidak melihat seseorang yang berjalan ke arah mereka, yang kebetulan juga sedang tidak terlalu memperhatikan jalan karena sedang melakukan panggilan telepon. Hingga Adel bertabrakan dengan seseorang tersebut yang ternyata sedang membawa cup berisi ice coffee dari salah satu brand coffeeshop.
Kopi yang dibawa oleh seseorang itupun akhirnya tumpah, dan membasahi rok Adel, serta celana seseorang tersebut.
Refleks, seseorang tersebut langsung mengucapkan kata maafnya berkali-kali.
"Maaf banget, saya tadi ga merhatiin jalan karena sambil telfonan. Rok kamu jadi basah, gimana ya saya gantinya, apa mau tunggu di sini dan saya carikan gantinya di toko dekat sini. At least, biar sekarang pakai yang kering, nanti bakal saya ganti juga dengan rok dengan brand yang sama. Maaf ya," cerocos seseorang itu bertubi-tubi
Adel yang merasa dirinya juga bersalah menjadi tak enak mendengar respon pria yang barusan meminta maaf padanya.
"Hei ga apa-apa ga usah diganti, aku juga habis dari sini langsung mau pulang kok. Dan untuk kesalahan, aku juga salah, soalnya tadi asik ngobrol sama kembaranku, jadi kita juga ga terlalu merhatiin jalan. Aku juga minta maaf ya, karena kopimu jadi tumpah."
"Iya, ini salah kita juga kok karena ga merhatiin jalan," perkuat Jayden pada ucapan Adel.
"Hey, jangan gitu. it's my mistake, not yours. Tapi maaf banget saya lagi buru-buru. Jadi, kalau mau minta ganti rugi karena noda kopinya ga hilang di rok kamu, kamu bisa hubungi saya ke sini ya," pria tersebut menyerahkan kartu namanya.
"Oh iya, nama saya Marko. Dan kalian?," sambung Marko dengan menjulurkan tangannya, berniat mengajak salaman perkenalan, dan Adel membalas jabat tangannya.
"Aku Jeadle, dan ini Jayden, kembaranku," Marko menganggukkan kepalanya mengerti.
"Okay, talk to you later ya guys, saya lagi ga bisa lama-lama ngobrol. Jeadle, hubungi saya ya kalau ada yang harus saya pertanggungjawabkan," Jeadle mengangguk.
"See you guys, bye."
"Bye."
—••—••—••—
Semoga dapat menghibur ya guys!
Love, Cassa
Outfit Jeadle dan roknya yang ketumpahan kopi
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Classic Story [ MARKNO || GS ]
FanfictionKisah klasik hubungan Marko dan Jeadle. ↪GS (gender switch) story ↪Main pair, Markno (gs) ↪Side pair, Nahyuck (gs) Jangan salah lapak! If you not interest with this story, just go start: Dec 16, 2022