Eighth; A Day With You

331 37 5
                                    

"Kak, aku udah selesai kelas. Otw parking area," Jeadle memasukkan ponselnya ke dalam shoulder bag yang ia bawa setelah mengirim voice note kepada Marko.

Di sisi lain, Marko yang sekarang sedang berada di cafetaria area parkir kampus Jeadle segera menghabiskan avocado juice nya dan bergegas berdiri dari duduknya untuk berjalan menuju parkiran setelah menerima pesan dari kekasihnya.

Marko sampai di parkiran terlebih dahulu, dan menunggu Jeadle di depan mobil. Namun tak lama setelahnya, Jeadle telah terlihat keluar dari area gedung kampus dengan sedikit tergesa-gesa.

"Kamu kenapa kok keliatan buru-buru?," tanya Marko setelah raga Jeadle berada di depannya.

"Maaf ya kakak, setelah kirim voice note ke kamu, aku mampir ke toilet dulu. Jadi aku buru-buru takut kamu nunggu lama hehe," Marko menggelengkan kepalanya sambil mengusap kepala Jeadle.

"Lain kali, kamu ga perlu buru-buru babe. Aku bakal tetap tungguin kamu," Jeadle mengulas senyumnya dan setelahnya memeluk tubuh Marko.

"Makasih banyak ya kakak, aku sayang kamu sekali," kepala Jeadle yang bersandar pada ceruk leher Marko membuat suaranya terdengar jelas.

Perut Marko terasa tergelitik setelah mendengar penuturan Jeadle.

"Kakak juga sayang kamu sekali, okay. Yuk pulang, kita mampir beli makan buat lunch."

•••

Marko menghentikan mobilnya di area parkir sebuah restoran Jepang. Mereka sempat sedikit bingung memilih menu untuk makan siang, hingga akhirnya memutuskan untuk makan Japanese food saja.

Setelah berada di dalam restoran, Jeadle segera memesan menu yang ingin dipesan. Sembari menunggu pesanan take away nya siap, Marko dan Jeadle duduk di kursi tunggu yang telah disediakan oleh restoran.

"Habis dari sini, kita mampir bakery ya, Del."

"Mau beli apa, Kak?."

"Coffee bun. Clairo sama Jiandra doyan banget sama coffee bun. Pengen beliin buat mereka sebagai reward latihan hari ini," Jeadle mengangguk.

"Pacarku perhatian banget, keren," Marko terkekeh.

"Aduh aku jadi malu," membuat Jeadle ikut terkekeh.

"Pesanan atas nama Marko sudah bisa diambil"

Seruan dari kasir memberhentikan tawa mereka. Jeadle segera bangkit dan berjalan menuju kasir. Diikuti Marko di belakangnya.

"Totalnya 150 ribu rupiah ya, Kak," Marko menyerahkan uang cash.

"Uangnya pas ya, Kak. Terima kasih sudah berkunjung ke restoran kami, selamat menikmati," ucap kasir ramah.

"Terima kasih kembali, Kak," Jeadle yang membalas. Marko hanya tersenyum. Setelahnya mereka berdua meninggalkan restoran untuk menuju bakery.

•••

"Yeay, abang sama kakak adel cantik datang," pekikan senang Clairo mengagetkan Jiandra yang sedang bermain game di ponselnya.

Our Classic Story [ MARKNO || GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang