Fourth; Our Second Meet

387 41 0
                                    

Jeadle dan Jayden telah sampai di galeri tempat akan dilaksanakannya pameran fashion kolaborasi antara designer pakaian dengan berbagai artist dari berbagai genre seni yang diberi nama “JUBEART” (read: Jubi art) yang memiliki kepanjangan “Just be Kind with Art”. Pameran ini dilakukan untuk menggalang dana. Setiap hasil dari karya yang terjual akan disalurkan kepada saudara-saudara kita yang memiliki nasib tak sebagus kita.  Galeri ini dibuka sejak pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam dan akan berlangsung selama tiga hari pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sekarang masih jam 9 pagi, namun pengunjung sudah ramai berdatangan menyebar ke setiap sudut galeri.

Si Kembar berbeda gender ini sedang menelusuri setiap sudut galeri. Berhenti pada setiap pakaian yang dipajang pada lemari kaca, dan membaca penjelasan yang tertulis di sampingnya. Seperti, siapa nama designer dan artistnya, dan siapa atau apa muse yang membuat mereka menciptakan sebuah karya yang indah.

Jeadle tak henti-hentinya merasa takjub pada setiap karya yang ia lihat karena semuanya terlihat indah dan bermakna setelah ia membaca setiap inspirasi dari karya yang dilihatnya. Sesekali, Jeadle memotret karya yang dipamerkan di pameran untuk kenang-kenangan. Dan ia juga meminta tolong kepada Jayden untuk memotret dirinya bersama karya yang dipamerkan.

Waktu bergulir dengan cepat. Tak terasa sudah hampir tiga jam Jeadle dan Jayden mengelilingi galeri pameran. Tinggal satu ruangan lagi yang belum mereka singgahi. Dan di sinilah mereka sekarang. Di ruangan terakhir. Pengunjung di ruangan ini tak seramai dengan pengunjung di ruangan lain. Mungkin karena letak ruangannya yang berada di paling pojok jadi tidak terlalu ternotice.

Di ruangan terakhir, Jeadle dapat melihat sebuah dress hitam panjang berbahan satin yang sangat indah. Desain dress ini akan membentuk body shape pemakainya jika dikenakan. Dress ini juga shoulder off dan juga memiliki detail high split pada sebelah kiri. Terdapat ornamen tangga nada untuk pengganti sleeve pada dressnya agar tidak terlihat kosong. serta detail detail kecil bordiran berbentuk alat alat musik yang diletakkan menyebar pada area bawah dress menggunakan benang berwarna emas. Perpaduan warna hitam dan emas yang sangat elegan dan terlihat sangat mahal.

"Bang, kalau kakak mau beli ini, menurut kamu gimana bang? 10 juta untuk karya sebagus ini worth it banget kan ya bang? ini juga kayaknya size kakak deh," Adel meminta pendapat Jayden.

"Worth it banget, Kak. Tapi yakin mau dibeli? Kalau udah dibeli nanti mau diapain?," Jayden hanya tidak mau kakaknya lapar mata, walaupun uang hasil penjualan dressnya akan didonasikan.

"Aku belum tau sih, Bang. Sementara mau kakak taruh di lemari aja, karena belum nemu moment yang pas buat pakainya."

"Ya udah, nanti abang beliin."

"Kamu serius, Bang? 10 juta ga sedikit loh. Kakak ada kok, emang udah nyisihin juga buat dipake di pameran ini."

"Pakai uang abang aja, itung itung ucapan terima kasih karena kemarin kakak udah ngasih kabar yang indah banget buat abang. Ya, walaupun abang belum coba hubungi Hellen lagi. Uang kakak ditabung aja atau buat beli skincare."

"Aduh abang, kamu kok perhatian banget sih, kakak kan jadi seneng kalau kamu kayak gini," Jeadle memeluk Jayden karena merasa sangat senang atas traktiran dress dari kembarannya.

"Iya kak, iya. Udah yuk kita samperin dulu art guide nya. Biar transaksi dressnya cepet diproses," Jeadle mengangguk antusias.

•••

Si Kembar mengikuti art guide yang memandu mereka untuk menuju ruangan yang digunakan untuk kebutuhan transaksi pada pameran ini. Setelah sampai di ruangan yang dituju, mereka dipertemukan dengan dua petugas yang mengurusi transaksi. Dan art guide tadi meninggalkan ruangan untuk kembali ke area pameran.

Our Classic Story [ MARKNO || GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang