19. Ngambek

8.4K 619 120
                                    

Happy Reading
..
..
..

Ide Nata untuk memasak nasi memang sudah luar biasa, dia ada kemauan, tapi sayangnya ide itu cukup membuat Harsa menggeleng.

"Kok berasnya berbusa?" Tanya Harsa, di mendekatkan penciuman pada panci berisi beras yang baru di cuci Nata. "Lo pakein sabun ya?"

Nata yang baru saja membereskan meja makan itu langsung mengangguk, "Emang kenapa? Kan biar bersih,"

"Astaga, Nat." Untungnya beras itu belum Nata masukan ke dalam penanak nasi. "Ngapain pake sabun, beras gak perlu di cuci sampe kinclong juga."

"Lah kan namanya di cuci pasti harus pake sabun,"

"Selama ini lo hidup dimana sih? Masa gini aja gak tau, kalah sama Arkan." Harsa memcuci kembali beras itu sampai busa di dalamnya hilang, butuh beberapa kali sampai bau sabun cuci piringnya hilang dari sana. "Lagian ngapain masak nasi sekarang? Kita gak ada yang sarapn nasi,"

Arkana yang sedari tadi melihat keanehan itu hanya tertawa, dia terpingkal di ruang tengah, "Mending diem deh lo, udah tidur sana kalo perlu sampe siang, jangan coba-coba nyentuh dapur,"

Nata berbalik, dia melihat ke arah Arkana dengan wajah cemberut, "Ya kan gue gak tau,"

"Makanya cari tau dong, masa cewek gak bisa masak nasi, itu tuh pekerjaan basic manusia, seenggaknya meskipun lo gak bisa masak lauk pauk, yang penting bisa masak nasi, dasar payah." Ledek Arkana, dia saja bisa masak nasi meski kadang nasinya terlalu keras atau bahkan terlalu lembek, ya seenggaknya tau lah bagaimana cara memasak nasi.

"Udah! Berisik lo berdua,"

"Lo belain Arkana ya?"

"Gak ada yang gue belain." Harsa memasukan panci penanak nasi itu ke dalam tempatnya. "Lain kali kalo mau ngapa-ngapain tuh tanya dulu."

Nata membuka apronnya, dia menyesal sekali tahu begini mending tadi dia melanjutkan tidurnya.

"Mau kemana?" Harsa menarik baju Nata.

"Mau tidur lagi, lo aja sana yang masak, gue di omelin mulu! Kesel." Mumpung ini masih pukul lima tiga puluh, yang artinya masih ada waktu beberapa jam lagi sebelum berangkat ke kampus, dari pada kena omel terus mending dia tidur.

"Siapa yang ngomel, gue cuma ngasih tau,"

"Lo kalo ngasih tau kaya orang lagi ngomel, gak belajar, gak masak, pasti begitu, bisa gak sih mukanya biasa aja, jangan kaya orang kesel,"

"Nggak kesel, liat nih gue senyum," Harsa tersenyum manis, kemudian memakaikan apron itu lagi kepada Nata. "Bantuin bikin sarapan, Bi Ani kan hari ini datangnya siang,"

"Gak mau! Nanti gue salah lo ngomel lagi,"

"Nggaaa siapa sih yang ngomel, perasaan gue gak ngomel deh, lo aja yang baper," ucap Harsa, "Udah jangan manyun begitu," lanjutnya, dia menarik pinggang Nata agar tidak terlalu jauh dengannya.

"Siapa yang manyun! Emang bibir gue begini."

"Ikat napa rambut lo, kalo masak gak boleh di gerai begini, nanti kena makanan, jorok."

Tentang Kita, Natadyra Harsa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang