Plis kalo ada typo kasih tau aku ya!
Semoga kalian suka ❤~ Happy reading ~
Siang itu, di atas rooftop seorang gadis dengan tangan menyilang di depan dada dan wajah dengan ekspresi datar terus menatap ke arah lapangan, ia sama sekali tidak tertarik dengan keramain dibawah sana.
Hari itu, di sekolah SMA Trisakti sedang melaksanakan porak atas berakhirnya ujian semester ganjil. Ada berbagai macam lomba yang di siapkan panitia, Ada yang ikut berpartisipasi menjadi peserta ada juga yang hanya sekedar menjadi suporter guna memeriahkan acara yang mungkin akan sangat disayangkan jika terlewatkan.
Tapi berbeda dengan gadis yang kini berdiri di atas rooftop, ia sama sekali tidak tertarik dengan keramain dibawah sana.
Dia Aracellia. Aracellia shaillyn lovania atau lebih sering dipanggil Ara, gadis cantik dengan rambut dibawah bahu, hidung mancung dan bulu mata lentik serta bibir tipisnya. Gadis yang sering dikira pendiam karna tidak pernah berbicara dan mengobrol dengan orang lain kecuali yang sudah dekat dengan dia.
Saat sedang asik melamun. Ara dikejutkan dengan suara pintu rooftop yang dibuka dengan kasar. Ia berbalik dan melihat seorang lelaki tengah berjalan menuju bangku rooftop yang memang sudah ada semenjak ia sekolah disini.
Ara tidak mengenal siapa lelaki itu, ia memutuskan untuk turun dan pergi ke perpustakaan yang memang jarang ada siswa- siswi yang pergi kesana. Saat melewati lelaki tersebut langkahnya terhenti kala mendengar ucapan lelaki itu.
"Dari kapan lo disini? " Ucap lelaki yang tengah menatapnya heran.
Ara membalikan tubuhnya menghadap lelaki tersebut kemudian menjawab "Dari sebelum lo dateng!". Jelasnya kemudian kembali melangkahkan kakinya ke pintu rooftop masuk dan terus menuruni tangga menuju perpustakaan.
Sementara itu, lelaki tadi kebingungan bagaimana bisa perempuan itu ada sebelum dia disana sementara dia tidak melihat siapapun saat masuk ke rooftop. Lelaki itu mengedikan bahu acuh tak mau ambil pusing.
Syahbian azka nandana nama dari lelaki itu. Atau yang akrab dipanggil azka, dia dikenal semua orang karna parasnya yang tampan juga karna dia ramah, tak sedikit juga yang menyukainya.
Azka menidurkan dirinya dibangku rooftop dengan tangan yang menutup mata. Saat akan terlelap tiba-tiba saja azka mengingat kembali perempuan tadi. Azka juga tidak pernah melihat dia sebelumnya, apa dia anak baru? Azka akan mencari tahunya nanti. Sekarang waktunya tidur siang.
Sementara itu, ara yang sedang berjalan menuju perpustakaan menghentikan langkahnya saat ponselnya berdering, dia mengangkatnya dan setelah itu dia membelokan dirinya menuju kantin. Ya, ara tidak jadi pergi ke perpustakaan karna temannya menelpon dan menyuruhnya ke kantin untuk makan siang.
****
Suasana kantin sangat ramai karna memang sudah waktunya jam istirahat pertama, juga karna sekarang tidak ada pembelajaran dikarnakan kegiatan porak.
Ara melangkah menuju salah satu meja kantin yang paling pojok dimana temannya berkumpul.
"Lo kemana aja si? Di cariin juga daritadi", Tanya Ale saat melihat ara duduk didepannya.
" Rooftop", jawab ara.
Ara melihat ternyata sudah ada makanan yang sudah di pesankan oleh temannya sebelum dia datang. Memang teman-temannya ini sangat pengertian.
Ara kemudian duduk dengan tenang dan mulai memakan makanannya. Ia tidak ikut dalam obrolan temannya, hanya beberapa kali menjawab saat ditanya. Ara lebih suka mendengarkan.
"Ehh! Kalian tau gak si? ", tanya taya dengan mulut yang masih mengunyah. Ale yang sedang memainkan ponselnya menoleh kesamping menatap taya, " Apa?" Tanyanya.
"Tau gak cowok yang katanya ganteng di angkatan kita?" Tanya taya lagi.
Ale mengangkat alis kemudian balik bertanya, "Siapa emang? ".
Taya menyuapkan makanan terakhirnya kemudian menjawab lagi, " Itu yang namanya azka. Gua dulu pernah satu kelompok pas mpls anjir! Sumpah ya ganteng banget gilaa!!! " Pekik taya heboh
Sedangkan ale menatap kesal kearah taya yang memekik persis di samping telinganya, membuat gedang telinganya seakan ingin pecah. Ale menoyor kemudian berbicara, "Santai aja dodol. kaga usah teriak juga!!"
" Ihhh! ale ale ga usah noyor jugalah!!" Balas taya sambil mengusap kepalanya.
Ara dan Aga hanya memperhatikan mereka tidak berniat untuk ikut dalam percakapan yang menurut mereka tidak penting.
"Habis ini mau main dulu gak? Nge mall gitu? Atau ngopi?" Tanya ale.
"Gua gak bisa. Bokap gua dateng hari ini" Jawab ara tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Yaudah besok aja gimana? Ga seru kalo cuma bertigakan?" Ucap taya sambil menyeruput minuman dan memainkan ponselnya.
"oke" Jawab ale yang kemudian disetujui oleh aga dan ara.
Setelahnya mereka berempat pergi dari kantin dan menuju kelasnya masing-masing, untuk mengambil tas dan kemudian pulang.
Sebenarnya ini belum waktunya pulang, mereka harus menunggu acara porak hingga selesai baru bisa pulang. Tapi dikarnakan mereka tidak ada yang mengikuti lomba, jadi mereka memutuskan untuk pulang. Toh disini juga mau ngapain tidak ada kegiatan yang lain selain porak.
****
Gimana gays cerita aku? Semoga kalian suka yaa!!
Terimakasih yang udah baca 😘
Vote sama komen nya jangan lupa ya!See you ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Once again
Teen FictionSEBELUM DIBACA FOLLOW DULU YA!!! BIAR AKU SEMANGAT NULISNYA!! This is my first story, jadi maaf kalau alurnya tidak sesuai atau masih berantakan. Mohon bantuannya 🙏 Bagaimana jadinya jika gadis tidak banyak omong dan cuek bertemu dengan laki-laki...