~ Happy Reading ~Azka menidurkan juga dirinya di samping ara sambil menatap ara yang terlelap. Wajah damai ara membuatnya tersenyum, meski tidur terlelap tetap tidak mengubah fakta bahwa Ara cantik.
Azka sadar dia mulai menyukai Ara, entah kapan dan bagaiamana akhirnya ara yang berhasil membuatnya tertarik. Tidak pernah menyangka dia akan menyukai gadis cuek dan tidak banyak omong seperti ara, tapi hal itu juga yang membuatnya tertarik, menurutnya ara sangat berbeda dari gadis lainnya.
Memperhatikan Ara tidur membuat azka juga mengantuk, memutuskan untuk tidur dia membenarkan posisinya agar merasa nyaman setelahnya azka ikut terlelap dengan Ara yang sudah lebih dulu terlelap didepannya.
Suasana yang sepi dan nyaman seolah mendukung dua insan berhadapan itu untuk saling terlelap, juga penjaga perpustakaan yang sedang istirahat membuat perpustakaan terasa sepi. Dan entah kebetulan atau bagaiamana suasana diperpustakaan siang itu terasa hangat padahal diluar matahari sedang terik-teriknya.
Setelah berapa menit tidur, Ara perlahan membuka matanya dan langsung menegakan badannya terkejut saat melihat azka tertidur di depannya. Sejak kapan azka disini?
Ara melirik jam dan melihat waktu istirahat masih 20 menit lagi dan juga sepertinya ibu penjaga perpus belum kembali. Dia memutuskan untuk tetap disini sambil membaca buku.
Ara menoleh kesamping dimana azka tertidur, perlahan ara tersenyum melihat wajah azka yang lebih damai saat tertidur. Tapi matanya, Ara suka saat mata azka terbuka dan menatapnya dengan teduh.
Ara menegakan badannya tersadar ketika baru saja ia berpikir menyukai saat azka menatapnya. Ara menggelengkan kepala dan berusaha menyangkal semua yang dia pikirkan.
Ara sudah memutuskan untuk tidak terlibat perasaan dengan siapapun sejak hari itu. Hari dimana dia muak dengan laki-laki. Ara bukan tipe wanita yang akan memohon pada laki-laki untuk tidak meninggalkannya, dia akan membiarkan siapapun yang akan pergi dari hidupnya.
Ara berpikir siapapun yang pergi akan ada gantinya. Namun masalalu terakhirnya membuatnya sudah tidak ingin terlibat sebuah perasaan lagi.
"Ngelamunin apa?" Pertanyaan azka membuat lamunan buyar karna terkejut.
"Kepo!" Jawab ara ketus.
"Kirain ngelamunin gue" Ucap azka sambil tersenyum dan menatap ara dihadapannya.
Ara mendengus mendengarnya, kemudian berdiri dan berjalan menuju rak buku untuk mengembalikan buka yang tadi ia ambil dan bahkan belum sempat Ara baca.
Azka bangun menegakan tubuhnya yang terasa pegal akibat tidur dengan posisi duduk ditambah tangannya yang digunakan untuk menjadi bantal diatas meja.
Azka mengikuti Ara yang sudah keluar perpustakaan terlebih dahulu, dia berniat mengantarkan ara sampai kedepan kelasnya takut jika nanti ada yang menggoda ara.
Menuruni tangga Ara langsung belok ke arah kiri menuju koridor Ipa di ikuti juga azka dibelakangnya. Merasa ada yang mengikuti ara menoleh kebelakang mendapati azka yang mengikutinya.
"Lo pindah kelas?" Tanya Ara
"Ngga"
"Terus?!" Ucap Ara sambil menunjuk koridor Ips di sebrangnya.
"Nganterin lo" Jawab azka dengan santainya
"Gue ga perlu dianter!" Jawab ara ketus, Dia hanya akan ke kelas tapi azka bilang ingin mengantarnya?
"Takut ada yang nyulik" Jawab azka masih sambil tersenyum.
Ara hanya melirik sinis ke arah azka kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas, tidak peduli dengan azka yang masih mengikutinya di belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/329612973-288-k438558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Once again
Teen FictionSEBELUM DIBACA FOLLOW DULU YA!!! BIAR AKU SEMANGAT NULISNYA!! This is my first story, jadi maaf kalau alurnya tidak sesuai atau masih berantakan. Mohon bantuannya 🙏 Bagaimana jadinya jika gadis tidak banyak omong dan cuek bertemu dengan laki-laki...