EMPAT

24 8 0
                                    


~ Happy reading ~

Dikamar dengan nuansa baby blue seorang gadis tengah terlelap dalam tidurnya, alarm yang sejak tadi berdering tidak dihiraukannya, dia sama sekali tidak berniat untuk bangun sekedar mematikannya.

Lama kelamamaan suaranya mengganggu tidurnya, dia terusik dan satu lengannya keluar selimut mengambil alarm di atas nakas samping kasur. Dengan setengah mengantuk gadis itu turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Setelah 20 menit ara habiskan di kamar mandi, akhirnya ia keluar dengan menggunakan seragam lengkap, menuju meja belajar untuk mempersiapkan apa saja yang perlu dibawa dihari pertama sekolahnya ini.

Ya, ini adalah hari pertama ara sekolah setelah libur semester kemarin. Setelah kemarin dia dan temannya liburan ke pantai, tidak ada lagi kegiatan ara di hari libur, sesekali saja dia pergi ke mall sendiri.

"Non Ara ayo sarapan dulu" Ucap bi sam ketika ara menuruni tangga.

"Ara makan di sekolah aja, tolong bekalin ya bi!" Ara menjawab sambil meminum susunya.

"Iyaa non".

Ara kemudian pergi ke garasi menaiki satu-satunya mobil disana. Dulu biasanya ara di antar jemput supir karna baru pertama kali masuk sekolah, juga karna dia masih belum lancar membawa mobil. Tapi sekarang ara ingin pergi sendiri karna menurutnya dia sudah sangat bisa menyetir dan juga sudah hapal jalan.

06:55 Ara sudah sampai di parkiran sekolah, ia bergegas mengambil tas dan pergi kelapangan karna sekarang akan di adakan upacara. Ara tak sempat ke kelas untuk menyimpan tas, jadi ia titipkan tasnya di lobby sekolah.

Setelah menitipkan tas ara berlari menuju lapangan diikuti murid-murid lainnya, matanya fokus kedepan sampai tidak sengaja dia tersandung kakinya sendiri. Ara memejamkan mata saat ia pikir dirinya akan jatuh. Tapi beberapa saat ia tidak merasakan apapun malah tangannya yang seperti di tarik, ara kemudian membuka mata dan menoleh kebelakang ternyata seseorang menarik tangannya agar tidak terjatuh.

Ara menghela napas lega untung dia tidak jadi jatuh, bisa malu nanti kalau dia jatuh apalagi banyak orang disini. Ara menoleh kearah cowok yang menolongnya tadi, mengerutkan kening sambil berpikir 'bukanya ini cowo yang di toko bunga?'

"Makasih!" Ujar ara

"Sama-sama," Jawab azka dengan senyum lebarnya.

Ara manatap heran azka, "Kita bakal telat kalo lo ga lepasin tangan gue!!"

"O-oh! Iyaa maaf" Azka terkekeh sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

Tidak ingin telat, langsung saja ara berlari kelapangan tentu dengan sedikit hati-hati karna ia tidak mau jatuh lagi. Masih untung tadi ada yang menolongnya, bagaimana jika sekarang ia jatuh dan tidak ada yang menolong? Memalukan sekali.

*****

Setelah upacara selesai ara berniat mengambil tasnya di lobby kemudian baru pergi ke kelas. Untuk semester sekarang kelasnya masih sama tidak ada perubahan karna ini masih semester kedua.

"Araaaa!"

Ara menoleh kebelakang saat ada yang memanggilnya dengan begitu keras, dia melihat ketiga temannya yang berjalan kearahnya. Memutar bola mata malas ara melanjutkan kembali langkahnya menuju lobby tanpa mengiraukan temannya.

Love Once again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang